JAKARTA - Dunia memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia (World Food Safety Day), sebuah momentum penting untuk mengingatkan seluruh lapisan masyarakat akan urgensi memastikan akses pangan yang aman, sehat, dan bergizi. Tahun 2025, tema global kembali menekankan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci utama dalam menjamin keamanan pangan secara menyeluruh.
Momentum Hari Keamanan Pangan Sedunia ini sangat relevan dengan semangat yang diusung oleh BSI Maslahat dalam pengelolaan hewan kurban tahun 1446H/2025. Melalui program kurban, BSI Maslahat tidak hanya menggerakkan ibadah ritual, tetapi juga berkontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan dan keamanan pangan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Angka Kurban dan Distribusi Luas
BSI Maslahat telah mengelola sebanyak lebih dari 10.300 setara kambing dalam program kurban tahun ini, dan angka ini masih terus bertambah karena pendaftaran kurban masih dibuka.
Daging kurban ini akan disalurkan ke 35 titik distribusi yang tersebar di 11 provinsi dan 26 kabupaten/kota di Indonesia. Wilayah cakupan program ini mencakup daerah-daerah strategis seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Menurut perwakilan BSI Maslahat, “Kegiatan kurban ini bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tapi menjadi wujud nyata untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus memastikan masyarakat, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), memperoleh daging yang layak konsumsi dan aman,” ujar sumber dari BSI Maslahat.
Standar Kualitas dan Proses Higienis
Dalam pengelolaan kurban, BSI Maslahat menerapkan prinsip kehati-hatian dengan standar kesehatan yang ketat. Hewan kurban yang disembelih menjalani proses yang sesuai syariat Islam dan prosedur higienis, menjamin kualitas daging yang sampai ke tangan masyarakat bebas dari kontaminasi dan dalam kondisi prima.
“Komitmen kami adalah menjaga kualitas hewan kurban dari tahap pemilihan, penyembelihan, hingga distribusi. Kami memastikan daging kurban sampai ke masyarakat dalam kondisi yang aman dan memenuhi standar kesehatan pangan,” kata perwakilan BSI Maslahat.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan utama Hari Keamanan Pangan Sedunia, yaitu melindungi kesehatan masyarakat dengan memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang aman, sehat, dan bergizi.
Kontribusi Kurban terhadap Ketahanan dan Keamanan Pangan
BSI Maslahat melihat kegiatan kurban sebagai salah satu instrumen strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan memastikan distribusi daging kurban yang merata dan berkualitas, program ini membantu memperkecil risiko ketimpangan akses pangan terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Selain sebagai bentuk kepedulian sosial dan ibadah, kurban juga memberikan nilai tambah berupa pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal. Distribusi daging yang tepat sasaran membuka peluang bagi penerima manfaat untuk mendapatkan sumber protein hewani yang sehat dan bergizi, mendukung kesehatan dan produktivitas mereka.
Pesan Nilai Kemanusiaan dan Keberlanjutan
Melalui pengelolaan kurban yang terstandarisasi dan didukung oleh semangat kepedulian, BSI Maslahat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memaknai lebih dalam arti pentingnya keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kurban bukan hanya tentang berbagi daging, tetapi juga tentang berbagi keberkahan, nilai kemanusiaan, dan memastikan keamanan pangan untuk masa depan yang lebih sehat dan berkeadilan,” ujar pihak BSI Maslahat.
Sinergi Lintas Sektor untuk Masa Depan Pangan yang Lebih Baik
Tema Hari Keamanan Pangan Sedunia 2025 menegaskan bahwa tantangan keamanan pangan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, lembaga keagamaan, hingga komunitas masyarakat, guna memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh akses pangan yang aman dan berkualitas.
BSI Maslahat sebagai bagian dari ekosistem tersebut terus berupaya memperkuat peran serta dalam menjaga standar kualitas dan distribusi pangan melalui program kurban. Inisiatif ini menjadi contoh nyata sinergi antara nilai spiritual dan tujuan sosial-ekonomi yang berkelanjutan.