Sepak Bols

Sepak Bola Pra Pora IV Aceh 2025 Resmi Bergulir di Bireuen

Sepak Bola Pra Pora IV Aceh 2025 Resmi Bergulir di Bireuen

JAKARTA - Persaingan ketat dalam dunia olahraga Aceh kembali menghangat. Empat tim sepak bola dari kabupaten/kota di Provinsi Aceh resmi memulai pertempuran sengit dalam babak penyisihan Grup C Cabang Olahraga Sepak Bola Pra Pekan Olahraga Aceh (Pra Pora) IV 2025, yang digelar di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Bireuen, mulai Jumat sore, 27 Juni 2025.

Keempat tim yang akan saling berhadapan dalam Grup C ini adalah Kabupaten Bireuen (tuan rumah), Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Aceh Besar. Mereka akan bertanding dalam sistem setengah kompetisi untuk memperebutkan tiket menuju Pekan Olahraga Aceh (PORA) XV tahun 2026 yang menjadi panggung tertinggi olahraga di provinsi berjuluk “Serambi Mekkah” tersebut.

Kick-off Dimulai: Bireuen Tampil Perdana di Hadapan Pendukung Sendiri

Pertandingan perdana sore ini akan menjadi momen penting bagi tim tuan rumah, Kabupaten Bireuen. Bertanding di lapangan kebanggaan masyarakat lokal, skuad asuhan pelatih Safrizal, S.Pd dijadwalkan tampil menghadapi lawan tangguh dalam partai pembuka. Dukungan penuh publik lokal diharapkan menjadi semangat tambahan bagi pemain untuk mencatat kemenangan awal.

Pelatih tim Kabupaten Bireuen, Safrizal, menyatakan bahwa timnya telah melakukan persiapan intensif dan matang untuk menghadapi kompetisi ini. Ia optimistis bahwa timnya akan memberikan performa terbaik, terutama karena memiliki keuntungan bermain di kandang sendiri.

“Kami sudah mempersiapkan anak-anak selama beberapa bulan terakhir dengan latihan rutin, simulasi pertandingan, serta uji coba dengan tim lain. Target utama kami adalah lolos ke Pora 2026 dan kami yakin itu bisa tercapai,” ujar Safrizal kepada wartawan usai sesi latihan terakhir, Jumat pagi 27 Juni 2025.

Kompetisi Sengit, Grup C Dihuni Tim-Tim Kuat

Grup C menjadi salah satu grup yang diprediksi menyajikan persaingan sangat ketat. Tim-tim yang tergabung di grup ini dikenal memiliki sejarah dan reputasi kuat di ajang kompetisi sepak bola tingkat provinsi.

Kota Lhokseumawe, misalnya, dikenal memiliki akademi sepak bola yang aktif membina talenta muda. Mereka memiliki catatan prestasi membanggakan di berbagai turnamen usia dini dan telah beberapa kali menembus babak final dalam ajang regional.

Sementara itu, Kabupaten Bener Meriah datang dengan semangat tinggi dan strategi baru. Tim ini disebut-sebut sebagai kuda hitam di Grup C karena performa mengejutkan mereka dalam Pra Pora sebelumnya.

Aceh Besar, salah satu daerah yang memiliki sejarah panjang dalam persepakbolaan Aceh, tak ingin kembali ke rumah tanpa hasil. Mereka membawa tim dengan kombinasi pemain muda dan berpengalaman yang diyakini bisa berbicara banyak dalam turnamen ini.

Pelatih Aceh Besar, Zulfikar Azhari, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan maksimal dan memiliki ambisi besar untuk lolos.

“Kami tidak ingin hanya sekadar hadir. Target kami jelas: lolos ke Pora. Kami sudah pelajari kekuatan lawan dan siap tampil habis-habisan,” kata Zulfikar dengan penuh percaya diri.

RTH Cot Gapu Siap Jadi Pusat Perhatian Sepak Bola Aceh

Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, yang terletak di pusat Kota Bireuen, kini menjadi magnet bagi pecinta sepak bola. Pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta panitia lokal telah melakukan berbagai persiapan untuk menjadikan lapangan ini layak sebagai arena pertandingan resmi.

Ketua Panitia Lokal, Munawar, ST, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan peningkatan kualitas fasilitas lapangan seperti pemotongan dan perataan rumput, pengecatan garis lapangan, serta pemasangan pagar pembatas dan tribun penonton sementara.

“Kami ingin memberikan kenyamanan bagi semua tim yang bertanding dan masyarakat yang menonton. Ini adalah kehormatan bagi Bireuen menjadi tuan rumah grup C, dan kami ingin menyukseskan penyelenggaraan ini dengan sebaik-baiknya,” terang Munawar.

Antusiasme Tinggi dari Warga dan Suporter Lokal

Sejak pagi hari, masyarakat Bireuen sudah terlihat memadati kawasan sekitar RTH Cot Gapu. Suasana euforia tampak jelas di tengah masyarakat yang sangat antusias menyambut pertandingan pembuka sore ini. Bahkan sejumlah toko dan warung sekitar lapangan turut merasakan dampak positif dari ramainya pengunjung.

Ridwan, seorang warga Bireuen yang juga penggemar sepak bola mengatakan bahwa dirinya sangat menantikan pertandingan ini.

“Kami bangga Bireuen jadi tuan rumah. Harapannya tim kita bisa menang dan lolos ke Pora. Kami akan terus datang ke lapangan untuk mendukung langsung,” ujarnya bersemangat.

Format Pertandingan dan Jadwal Kompetisi

Sesuai regulasi dari Asprov PSSI Aceh, pertandingan dalam Grup C menggunakan sistem setengah kompetisi, di mana setiap tim akan bertanding melawan tiga lawan lainnya. Dua tim dengan poin tertinggi di akhir klasemen akan dinyatakan lolos ke Pora 2026.

Jadwal pertandingan telah disusun oleh panitia, dengan pertandingan akan digelar hingga pekan depan. Setiap hari akan berlangsung satu pertandingan pada sore hari, dan panitia memastikan bahwa semua pertandingan akan dipimpin oleh wasit berlisensi dari PSSI.

Harapan Besar dari Asprov PSSI dan Pemkab Bireuen

Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bireuen, Zainal Abidin, mengapresiasi kerja keras panitia dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam persiapan ajang ini. Ia juga menyampaikan harapannya agar pelaksanaan pertandingan berjalan lancar dan semua tim dapat menjaga sportivitas.

“Ajang ini sangat penting bukan hanya untuk seleksi ke Pora, tapi juga sebagai ajang pembinaan pemain muda. Kami berharap semua tim bermain fair dan menunjukkan kualitas terbaiknya,” ujar Zainal.

Sementara itu, Wakil Bupati Bireuen, Drs. H. Muzakkar A. Gani, yang dijadwalkan hadir dalam pembukaan pertandingan sore ini, menekankan pentingnya ajang seperti ini dalam mendorong prestasi olahraga di daerah.

“Pemerintah Kabupaten Bireuen berkomitmen mendukung penuh pengembangan olahraga, termasuk sepak bola. Melalui ajang Pra Pora ini, kita bisa mencetak atlet-atlet andal yang kelak membanggakan daerah,” ucapnya dalam keterangannya.

Ajang Pra Pora IV Aceh 2025 cabang sepak bola Grup C yang digelar di Lapangan RTH Cot Gapu, Bireuen, resmi bergulir dengan mempertemukan empat tim dari daerah kuat dalam dunia sepak bola Aceh: Bireuen, Lhokseumawe, Bener Meriah, dan Aceh Besar. Pertandingan ini tak hanya menjadi sarana seleksi menuju Pora 2026, namun juga ajang unjuk gigi potensi dan kekuatan pembinaan sepak bola di Aceh.

Dengan semangat sportivitas, dukungan penuh masyarakat, dan kesiapan infrastruktur, turnamen ini diharapkan menghasilkan pertandingan berkualitas tinggi serta membuka jalan bagi talenta muda Aceh untuk bersinar lebih terang di kancah olahraga provinsi dan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index