JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan mendatang diprediksi masih bergerak dalam rentang yang terbatas. BNI Sekuritas menyesuaikan target atas IHSG menjadi di level 6.950 hingga 7.000, sementara batas bawah dipertahankan pada kisaran 6.870 hingga 6.900.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menjelaskan bahwa saat ini IHSG tengah berada di titik krusial, mencoba menembus support bawahnya. “Jika IHSG berhasil bertahan di level support tersebut, maka potensi penguatan masih terbuka lebar. Namun, apabila support tersebut gagal dipertahankan dan terjadi break down, maka risiko koreksi lebih dalam menuju area 6.780an sangat mungkin terjadi,” ungkap Fanny dalam laporan riset harian.
Kondisi ini menunjukkan pasar masih dalam fase ketidakpastian, menanti sentimen yang dapat memicu pergerakan signifikan baik ke atas maupun ke bawah.
Sementara itu, dinamika pasar global menunjukkan tren yang beragam. Bursa Wall Street mencatat hasil yang mixed, dengan Dow Jones Industrial Average naik 0,91 persen, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,11 persen dan 0,82 persen.
Situasi serupa juga terjadi di pasar utama Asia. Indeks Nikkei 225 dan Topix di Jepang mengalami penurunan masing-masing 1,24 persen dan 0,73 persen, sedangkan bursa Korea Selatan mencatat penguatan tipis di indeks Kospi dan Kosdaq dengan kenaikan 0,58 persen dan 0,28 persen.
Memperhatikan pergerakan pasar, Fanny memberikan rekomendasi sejumlah saham yang layak menjadi perhatian investor berdasarkan analisis teknikal dan fundamental terkini.
Saham ENRG direkomendasikan sebagai Spec Buy dengan area pembelian antara 328-332, stop loss jika turun di bawah 320, dan target penjualan di kisaran 338-344.
Saham INET juga direkomendasikan Spec Buy dengan level beli di 166-168, cut loss di bawah 164, dan target jual pada 170-176.
WIFI termasuk kategori Buy on Weakness dengan area beli 1970-1995, cut loss di bawah 1955, dan target jual di kisaran 2010-2060.
Sementara itu, BKSL dipilih sebagai Buy on Weakness dengan area beli 125-127, cut loss di bawah 124, dan target jual 130-132.
MBMA mendapat rekomendasi Spec Buy di area 432-438, cut loss di bawah 430, serta target jual 444-450.
Terakhir, SSIA juga termasuk Spec Buy dengan area beli di 1650-1670, cut loss di bawah 1630, dan target jual di 1700-1725.
Rangkaian rekomendasi saham ini diharapkan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Dengan menjaga disiplin manajemen risiko melalui cut loss yang telah ditentukan, investor diharapkan mampu meminimalkan potensi kerugian sekaligus mengoptimalkan peluang keuntungan.
Secara keseluruhan, BNI Sekuritas memandang IHSG masih menghadapi tekanan untuk menembus level signifikan di atas 7.000. Meski terdapat peluang penguatan, kewaspadaan terhadap potensi koreksi tetap diperlukan sebagai bagian dari strategi investasi yang prudent.
Pergerakan pasar global dan regional yang berfluktuasi menjadi faktor eksternal yang turut mempengaruhi arah IHSG. Oleh karena itu, pemantauan terhadap perkembangan ekonomi dan geopolitik global juga sangat penting dilakukan agar dapat merespons perubahan pasar dengan cepat dan tepat.
Dalam kondisi pasar yang dinamis seperti sekarang, pendekatan investasi yang cermat dan berbasis analisis fundamental serta teknikal sangat dianjurkan untuk menghindari risiko berlebihan dan menjaga stabilitas portofolio.