tips menyusun CV

Ragam Tips Menyusun CV yang Menarik untuk Lamaran Kerja

Ragam Tips Menyusun CV yang Menarik untuk Lamaran Kerja
tips menyusun CV

JAKARTA - Tips menyusun CV sangat penting untuk dipahami karena Curriculum Vitae (CV) menjadi hal utama bagi para pencari kerja. 

CV berfungsi sebagai gambaran singkat tentang diri seseorang yang merepresentasikan pengalaman dan kemampuan. Di era sekarang, keberadaan CV sudah menjadi kebutuhan wajib dalam dunia profesional.

Selain untuk melamar pekerjaan, CV juga sangat dibutuhkan dalam dunia akademik, misalnya saat mengajukan beasiswa atau mendaftar ke organisasi kampus. 

Tanpa CV, kemungkinan besar kamu akan sulit menarik perhatian pihak HRD, karena CV merupakan dokumen utama yang menjadi syarat dalam proses perekrutan. Dengan CV, kamu lebih mudah dikenali oleh HRD maupun calon atasan.

CV juga berperan sebagai identitas pertama yang dilihat oleh perekrut sebelum mereka memutuskan untuk mengundangmu ke tahap wawancara. 

Perekrut seperti melakukan “pemindaian” terhadap CV untuk memahami karakter dan kepribadian dari deskripsi yang kamu tulis. Oleh karena itu, CV menjadi penentu kesan awal yang sangat penting.

Selain itu, CV menunjukkan profesionalisme kerja yang kamu miliki. Perusahaan biasanya menetapkan standar tersendiri untuk pelamar, mulai dari yang cukup menantang hingga yang mudah dipenuhi. 

Melalui CV, kamu dapat menampilkan profesionalitas sesuai dengan standar yang diinginkan perusahaan tersebut.

CV juga bisa dimanfaatkan sebagai alat personal branding secara tertulis dan singkat. Kamu dapat menonjolkan kelebihan, prestasi, dan pengalaman yang sudah kamu raih dalam bentuk yang padat dan jelas. 

Dengan memberikan deskripsi singkat mengenai keahlian dan keunggulanmu, kamu bisa memberi gambaran lebih lengkap kepada perekrut tentang potensi yang kamu miliki.

Selain isi, desain CV juga sangat memengaruhi daya tarik perekrut. CV yang dirancang secara kreatif cenderung lebih menarik untuk dibaca dibandingkan dengan yang biasa-biasa saja. 

Karena itu, penting untuk menyiapkan CV yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik secara visual sebagai langkah awal melamar pekerjaan.

Secara etimologi, istilah Curriculum Vitae berasal dari bahasa Latin yang berarti “perjalanan hidup saya.” Kata “curricula” berarti perjalanan, dan “vitae” berarti hidup. 

Sehingga, CV merupakan dokumen yang mencerminkan perjalanan hidup seseorang dalam bentuk pengalaman dan keahlian.

CV berisi data singkat seperti nama lengkap, tanggal dan tempat lahir, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, serta kontak pribadi. 

Saat ini, CV hadir dalam berbagai format yang memungkinkan penambahan unsur kreatif untuk menunjang tampilan dan isi.

Dahulu, CV hanya berisi biodata dan riwayat pendidikan saja. Namun sekarang, banyak perusahaan menuntut pelamar untuk mempercantik CV-nya agar terlihat lebih menarik dan profesional.

Berikut ini adalah ulasan terkait beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam tips menyusun CV agar kamu bisa memaksimalkan peluang dalam melamar pekerjaan.

Tips Menyusun CV

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menyusun dan membuat CV-mu terlihat lebih menarik. Dengan mengikuti tips menyusun CV yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang untuk dilirik oleh perekrut.

Menyusun Informasi Pribadi dalam CV

Informasi dasar yang biasanya dicantumkan meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta jenjang pendidikan terakhir yang telah diselesaikan. 

Meskipun ada beberapa orang yang memilih menambahkan riwayat pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, sebenarnya hal tersebut tidak wajib disertakan, terutama jika tidak relevan dengan posisi yang dilamar. 

Sebagian besar perusahaan hanya memerlukan informasi pendidikan terakhir sebagai acuan utama dalam menilai latar belakang akademik pelamar. Oleh karena itu, cukup cantumkan pendidikan terakhir yang kamu tempuh.

Menuliskan Deskripsi Diri secara Singkat dan Relevan

Pada bagian ini, kamu bisa menggambarkan dirimu secara singkat, mulai dari sifat, minat, hingga aktivitas yang pernah diikuti. Usahakan agar penjelasan ini disesuaikan dengan posisi atau perusahaan tujuan. 

Fokuslah pada keahlian yang kamu miliki dan nilai jual yang ingin kamu tonjolkan. Tidak perlu menjabarkan terlalu panjang, cukup tampilkan poin-poin penting yang relevan agar tidak terkesan bertele-tele namun tetap menarik.

Menyampaikan Pengalaman Kegiatan dan Peran Sosial

Jika kamu merupakan lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan atau posisi magang, kamu bisa menyertakan pengalaman dalam berbagai kegiatan, seperti keterlibatan dalam acara sosial, kegiatan sukarelawan, maupun organisasi. 

Contohnya, keikutsertaan dalam kegiatan kampus seperti himpunan mahasiswa atau organisasi eksternal seperti kegiatan pengabdian masyarakat dapat menambah nilai pada CV. 

Selain itu, jika pernah memiliki pengalaman kerja atau magang, cantumkan pula jenis pekerjaan yang pernah dilakukan beserta periode waktunya secara jelas dan terstruktur. 

Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu memiliki pengalaman nyata yang bisa menjadi pertimbangan bagi perusahaan.

Menyertakan Keahlian yang Dimiliki dalam CV

Sangat penting untuk mencantumkan kemampuan yang kamu kuasai, baik yang utama maupun yang mendukung, dengan tetap memperhatikan kesesuaian antara keahlian tersebut dan kapasitasmu secara nyata. 

Keahlian yang ditulis bisa berasal dari pengalaman pribadi, kegiatan organisasi, atau aktivitas lain yang pernah kamu ikuti. 

Tidak perlu merasa bahwa hanya kemampuan teknis tingkat tinggi yang layak dicantumkan, karena banyak keterampilan sederhana yang juga bernilai bagi perusahaan.

Bagi sebagian orang, merinci kemampuan yang dimiliki bisa menjadi tantangan tersendiri karena merasa tidak tahu harus menulis apa. 

Maka dari itu, sebelum menyusun CV, kamu bisa melakukan sedikit riset terhadap perusahaan atau posisi yang ingin kamu lamar. Informasi ini akan sangat membantu dalam menentukan kemampuan apa yang relevan untuk dituliskan.

Jika merasa belum memiliki keahlian yang sesuai dengan posisi yang diinginkan, kamu tetap bisa menuliskan gambaran keterampilan yang ingin kamu pelajari atau kuasai. 

Misalnya, jika kamu berniat melamar sebagai koki padahal belum memiliki pengalaman langsung di bidang itu, kamu tetap bisa menjelaskan minat serta kesiapanmu untuk belajar dan berkembang di posisi tersebut. 

Lakukan pencarian informasi mengenai peran tersebut agar kamu dapat menggambarkan dengan tepat tujuanmu.

Mencantumkan Informasi Kontak Secara Profesional

Pastikan untuk menyisipkan informasi kontak yang bisa dihubungi, seperti nomor ponsel, akun WhatsApp, dan alamat email. 

Kamu juga dapat menyertakan tautan media sosial, tetapi utamakan media sosial yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dituju atau yang mencerminkan dirimu secara profesional.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki latar belakang sebagai pemilik usaha katering dan menggunakan akun Instagram sebagai sarana promosi, maka menyertakan akun tersebut dalam CV bisa menjadi nilai tambah. 

Ini akan menunjukkan bahwa kamu memiliki pengalaman langsung dan bisa memanfaatkan platform digital secara efektif. 

Keseluruhan isi CV perlu disusun dengan hati-hati agar tetap menggambarkan dirimu secara akurat dan mudah dipahami. 

Hindari penjelasan yang terlalu rumit atau berlebihan, karena CV yang terlalu panjang dan tidak ringkas justru bisa mengurangi ketertarikan perekrut untuk membacanya sampai tuntas.

Tulis dengan Ringkas dan Fokus

Perlu diketahui bahwa perekrut sering kali harus menyaring ratusan lamaran yang masuk dalam waktu terbatas. 

Karena itu, mereka umumnya hanya membaca sekilas dan langsung mencari informasi penting seperti pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan data diri yang relevan. 

Oleh sebab itu, hindari menyusun CV dengan cara yang bertele-tele. Buatlah isi dokumen tersebut seefisien mungkin, menggunakan kalimat yang lugas dan langsung ke inti. 

Tujuannya adalah agar pembaca langsung memahami bahwa kamu adalah kandidat yang tepat dan memiliki pengalaman sesuai dengan posisi yang ditawarkan.

Hindari Penjabaran yang Terlalu Panjang

Banyak pelamar menuliskan informasi pribadi atau bagian deskripsi diri secara berlebihan, mulai dari biodata lengkap seperti nama, tanggal lahir, alamat, hingga hobi dan lainnya. 

Padahal, tidak semua informasi itu dibutuhkan oleh pihak perekrut. Cukup tampilkan data yang esensial seperti nama dan tempat serta tanggal lahir.

Kamu bisa menyampaikan siapa dirimu melalui uraian yang menggambarkan pengalaman atau pencapaian nyata yang sesuai dengan posisi yang dituju. 

Misalnya, seseorang yang ingin bekerja sebagai penulis konten bisa menuliskan, “Aktif menulis artikel di sebuah portal edukasi dengan enam karya yang telah dipublikasikan di kanal edukasi dan komunitas. Juga berpartisipasi sebagai relawan dalam delapan kegiatan sosial dalam dua tahun terakhir.”

Jangan Menyisipkan Skala Penilaian Kemampuan Bila Tanpa Bukti

Meskipun tidak dilarang untuk menambahkan skala atau ukuran terhadap kemampuan yang kamu miliki, hal itu sebaiknya hanya dilakukan jika kamu memiliki bukti pendukung yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Misalnya, jika kamu pernah mengikuti pelatihan kepenulisan dan mendapatkan sertifikat, kamu dapat mencantumkan keterampilan tersebut beserta skornya.

Namun jika kamu tidak memiliki validasi resmi seperti itu, lebih baik cukup menyebutkan kemampuan tersebut secara sederhana, tanpa menambahkan ukuran atau skala. 

Pendekatan ini akan membuat informasi dalam CV tetap menarik tanpa terlihat dibuat-buat. 

Terutama jika kamu memang memiliki pengalaman nyata, seperti kemampuan desain grafis yang pernah diterapkan dalam proyek tertentu—cukup sebutkan pengalaman tersebut tanpa memberi rating jika tidak ada dasar yang bisa dibuktikan.

Menampilkan kemampuan tanpa tambahan angka atau penilaian subjektif justru akan menjaga kesan profesional dan membuat informasi lebih mudah diterima oleh pihak yang membaca.

Usahakan CV Hanya Satu Halaman

Walaupun kamu mungkin memiliki banyak pengalaman yang ingin dicantumkan dalam Curriculum Vitae, sebaiknya kamu tetap berusaha merangkum semuanya dalam satu halaman. 

Ini bertujuan agar recruiter lebih mudah dalam memahami isi CV-mu tanpa harus merasa jenuh atau kewalahan.

Penulisan yang ringkas dan efisien ini juga menunjukkan bahwa kamu mampu menyusun informasi secara terstruktur dan hanya menonjolkan hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. 

Fokuskan isi CV pada poin-poin yang memperkuat kompetensimu di bidang yang kamu tuju. Strategi ini tidak hanya memperkuat isi CV-mu, tetapi juga mencerminkan kepribadian yang efektif dan profesional.

Pilih Template yang Menarik namun Tetap Profesional

Penting untuk menggunakan desain atau template yang terlihat menarik namun tidak berlebihan. Hindari penggunaan warna mencolok yang justru dapat mengurangi kesan profesional dalam Curriculum Vitae. 

Sebaliknya, gunakan kombinasi warna yang sederhana, bersih, dan tetap mampu mencerminkan kreativitas serta kesan formal. Kamu tidak perlu bingung mencari template. 

Jika tidak menggunakan aplikasi desain profesional seperti Adobe Photoshop atau Corel Draw, kamu bisa memanfaatkan aplikasi yang lebih sederhana seperti Microsoft Word atau Canva yang menyediakan berbagai template CV menarik dan mudah disesuaikan. 

Dengan tampilan yang rapi dan tidak membosankan, peluang CV-mu untuk dilirik recruiter akan jauh lebih besar.

Gunakan Foto Formal atau Semi Formal Sesuai Kebutuhan

Banyak pelamar masih mengabaikan pentingnya menyertakan foto dalam Curriculum Vitae mereka. Padahal, foto dapat menjadi elemen penting karena memudahkan recruiter mengenali identitas pelamar secara visual. 

Namun, pemilihan jenis foto yang digunakan perlu disesuaikan dengan budaya perusahaan yang dituju.

Jika kamu melamar ke perusahaan yang cenderung formal atau instansi resmi, sebaiknya gunakan foto formal dengan latar belakang biru atau merah sebagaimana standar yang umum digunakan. 

Namun, untuk perusahaan yang lebih fleksibel seperti startup atau industri kreatif, foto semi formal juga bisa menjadi pilihan yang tepat, asalkan tetap terlihat sopan dan profesional.

Penggunaan foto formal juga merupakan keharusan dalam pembuatan CV untuk keperluan seperti beasiswa atau aplikasi internasional, contohnya pada standar Europass yang mewajibkan format tertentu.

Perhatikan Tata Letak CV agar Lebih Terstruktur

Agar Curriculum Vitae kamu lebih enak dibaca dan tidak membingungkan, penting untuk menyusun layout atau tata letaknya dengan baik.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan membagi halaman menjadi dua kolom: kolom kiri yang lebih sempit dan kolom kanan yang lebih lebar.

Kolom kiri dapat diisi dengan informasi singkat seperti ringkasan profil diri, skill utama, dan kontak pribadi. 

Sementara itu, kolom kanan digunakan untuk memuat bagian yang lebih mendetail seperti biodata, riwayat pendidikan, serta pengalaman kerja. Penting juga untuk memperhatikan pemilihan warna. 

Warna netral seperti putih bisa digunakan untuk kolom utama, sementara kolom tambahan dapat menggunakan warna yang berbeda namun tetap lembut agar tidak mengganggu tampilan keseluruhan. 

Dengan layout yang tertata, CV-mu akan terlihat lebih profesional, mudah dibaca, dan menarik perhatian recruiter.

Sebagai penutup, semoga tips menyusun CV ini membantumu tampil lebih menonjol dan siap bersaing di dunia kerja. Buat CV yang rapi, jelas, dan mencerminkan dirimu!

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index