Bisnis

Kopi Racer: Bisnis Kopi Keliling Tumbuh Pesat

Kopi Racer: Bisnis Kopi Keliling Tumbuh Pesat
Kopi Racer: Bisnis Kopi Keliling Tumbuh Pesat

JAKARTA - Dalam dunia bisnis kopi keliling yang semakin berkembang, keberhasilan sebuah usaha tidak hanya ditentukan oleh rasa kopi yang nikmat, tetapi juga oleh strategi pemasaran yang tepat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan pasar lokal. Kopi Racer, bisnis kopi keliling asal Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi contoh nyata bagaimana sebuah bisnis UMKM bisa berkembang pesat dan merambah pasar baru hingga ke Bengkulu.

Kopi Racer bukan sekadar penyedia kopi dengan harga terjangkau, melainkan juga membawa konsep bisnis yang unik dan fleksibel sehingga mampu menarik konsumen dari berbagai daerah. Keberhasilan ekspansi Kopi Racer ke Bengkulu membuktikan bahwa bisnis kopi keliling ini mampu menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitas rasa yang menjadi ciri khasnya.

Kesamaan Selera dan Peluang Kerja Sama sebagai Kunci Ekspansi

Pemilik Kopi Racer, Een, mengungkapkan bahwa keberhasilan menembus pasar Bengkulu tidak lepas dari kesamaan selera konsumen di sana dan terbukanya peluang kerja sama yang baik dengan pengelola setempat. “Yang di Bengkulu itu, mereka (pengelola) sudah cocok dengan rasa kopinya Kopi Racer. Mereka pengen membuat pola kerja sama dengan kita. Kita pun sudah setuju lah antara yang mau mengelola Kopi Racer di Bengkulu dan kita,” jelasnya.

Kerjasama ini tidak hanya membuka pintu bagi Kopi Racer untuk memperluas jaringan, tetapi juga memberi kesempatan bagi pengelola lokal untuk menjalankan bisnis dengan dukungan brand yang sudah dikenal. Model bisnis seperti ini mempermudah proses ekspansi tanpa harus mengorbankan kualitas layanan dan produk yang ditawarkan.

Menjaga Konsistensi Rasa dengan Fleksibilitas Biji Kopi Lokal

Salah satu tantangan utama dalam mengelola bisnis kopi keliling di berbagai daerah adalah menyesuaikan bahan baku agar sesuai dengan preferensi konsumen lokal tanpa kehilangan ciri khas produk. Een menegaskan bahwa Kopi Racer tetap menjaga konsistensi rasa dengan menggunakan resep dan bahan-bahan yang sama, meskipun biji kopi yang dipakai berbeda sesuai asal daerah.

“Walaupun dari segi kualitas kita berbeda ya, karena kalau yang di Bengkulu tuh dia pakai kualitas kopi ataupun jenis kopinya di Bengkulu. Kita juga pakai kopi yang dari sini, dari Kalbar, mungkin rasanya berbeda. Tapi setidaknya resep dan bahan-bahan selain kopi itu sama,” ungkapnya.

Pendekatan ini menunjukkan bagaimana Kopi Racer memahami pentingnya adaptasi lokal dalam bisnis makanan dan minuman. Dengan tetap mempertahankan resep dan takaran yang sama, Kopi Racer menjaga identitas rasa sambil memanfaatkan keunikan kopi daerah yang berbeda.

Menjadi Solusi Ekonomi bagi Pelaku UMKM dan Pekerja Informal

Selain berfokus pada kualitas produk, Kopi Racer juga hadir sebagai solusi ekonomi bagi masyarakat yang terdampak perubahan kondisi kerja dan ketenagakerjaan, khususnya di sektor informal. Een menyatakan bahwa bisnis ini memberikan peluang bagi para rider atau pengemudi untuk mendapatkan penghasilan meskipun tidak sebesar pekerjaan formal.

“Dikarenakan kita nih bermain ataupun usahanya di tengah ke bawah, usaha-usaha yang UMKM dan informal, jadi sebagai salah satu solusi membantu teman-teman yang fokus kerja untuk mendapatkan penghasilan. Walaupun kalau dinilai dengan penghasilan formal, itu mungkin tidak sebanding dengan penghasilan sebagai rider. Tapi setidaknya kita coba membantu teman-teman supaya ada aktivitas di setiap harinya. Ada penghasilan yang mungkin, penghasilan ini untuk menghidupi keluarga anak dan istrinya,” terangnya.

Model bisnis seperti ini penting terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini, di mana pekerjaan formal semakin terbatas dan banyak orang harus mencari alternatif penghasilan. Kopi Racer menyediakan platform kerja yang fleksibel dan bisa diakses oleh banyak orang.

Performanya di Bengkulu: Pasar yang Masih Terbuka Luas

Saat ini, Kopi Racer memiliki delapan rider, dengan tujuh beroperasi di Kalimantan Barat dan satu di Bengkulu. Menariknya, performa penjualan di Bengkulu menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Karena persaingan di kota tersebut masih minim, penjualan kopi keliling Kopi Racer bisa mencapai angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan pasar yang sudah padat seperti di Pontianak.

“Kalau yang Bengkulu ini memang menarik karena mungkin pasarnya beda dengan kota Pontianak. Pasarnya itu sana mungkin tidak terlalu banyak brand-brand kopi keliling seperti di kota Pontianak. Di sana bisa di bawah 10 kopi keliling. Jadi, omzet satu hari itu mereka lumayan tinggi. Itu terjual cup-nya sekitar 100 cup per hari,” ujar Een.

Angka tersebut menunjukkan potensi pasar kopi keliling di daerah-daerah yang belum banyak pemainnya masih sangat besar. Hal ini menjadi peluang emas bagi Kopi Racer untuk terus mengembangkan sayapnya.

Harga Bersahabat untuk Semua Kalangan

Selain fokus pada rasa dan strategi pemasaran, Kopi Racer juga menjaga harga agar tetap terjangkau dan bersahabat bagi semua kalangan. Menu kopi reguler ditawarkan dengan harga antara Rp10.000 hingga Rp12.000, sementara ukuran large dijual dengan harga Rp14.000 hingga Rp17.000. Untuk minuman literan non-kopi seperti matcha, coklat, dan thai tea, harganya Rp55.000, sedangkan literan kopi dibanderol antara Rp60.000 sampai Rp75.000.

Semua menu disiapkan dalam kondisi ready stock sehingga pelanggan dapat langsung memesan tanpa harus menunggu lama. Harga yang kompetitif ini menjadi daya tarik utama Kopi Racer untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan pekerja dan pelajar.

Adaptasi dan Kolaborasi Kunci Kesuksesan Kopi Racer

Kopi Racer berhasil menembus pasar baru hingga Bengkulu dengan menggabungkan konsep fleksibilitas rasa, harga terjangkau, serta pola kerja sama yang baik dengan pengelola lokal. Adaptasi biji kopi lokal tanpa mengubah resep utama menunjukkan bagaimana bisnis ini tetap menjaga kualitas dan identitasnya.

Lebih dari sekadar bisnis kopi, Kopi Racer juga menjadi solusi ekonomi bagi banyak orang, terutama yang bekerja di sektor informal, dengan menyediakan peluang penghasilan yang bermanfaat. Performa penjualan yang tinggi di Bengkulu mengindikasikan bahwa potensi pasar kopi keliling di daerah-daerah masih sangat besar dan menjanjikan.

Dengan strategi yang tepat dan fokus pada kolaborasi serta adaptasi lokal, Kopi Racer membuktikan bahwa bisnis UMKM di bidang kopi keliling dapat berkembang dan bersaing di berbagai wilayah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index