Rumah Murah

Rumah Murah Lebong Kian Diminati

Rumah Murah Lebong Kian Diminati
Rumah Murah Lebong Kian Diminati

JAKARTA - Di tengah meningkatnya kebutuhan akan hunian layak dan harga rumah yang semakin tinggi di banyak wilayah Indonesia, Kabupaten Lebong di Bengkulu justru menawarkan solusi yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui pemanfaatan platform Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang), pemerintah bersama para pengembang menghadirkan sejumlah pilihan rumah bersubsidi dengan harga yang sangat ramah kantong.

Inisiatif ini menjadi angin segar bagi banyak keluarga muda maupun pekerja di wilayah Bengkulu yang mendambakan rumah sendiri tanpa harus terbebani cicilan tinggi. Harga rumah yang ditawarkan berada di bawah Rp 200 juta, bahkan sebagian besar sekitar Rp 130 jutaan. Selain itu, pengembang menyediakan berbagai fasilitas dan pilihan lokasi yang strategis di sekitar pusat aktivitas masyarakat.

Salah satu proyek perumahan bersubsidi yang tersedia di Kabupaten Lebong adalah Cita Marga Residence. Terletak di Kecamatan Amen, hunian ini mengusung tipe rumah 36/120 meter persegi. Proyek ini dikembangkan oleh PT Bintang Lacita Develover dan menyediakan 134 unit rumah, di mana 68 unit di antaranya telah berhasil dipasarkan. Artinya, 66 unit masih tersedia bagi masyarakat yang berminat. Harga jual per unitnya cukup terjangkau, yakni hanya Rp 130 juta, menjadikan proyek ini sebagai salah satu alternatif utama dalam memenuhi kebutuhan perumahan murah.

Tidak hanya itu, perumahan subsidi PNS Lebong juga menjadi sorotan tersendiri. Dikembangkan oleh PT Griya Perdana, proyek ini berlokasi di Kecamatan Pelabai dan menyediakan tipe rumah 36/140 meter persegi. Dengan total 272 unit yang direncanakan, sebanyak 91 unit telah terjual dan 181 rumah lainnya masih tersedia untuk dibeli. Harga jualnya pun sangat bersaing, yakni Rp 130 juta per unit, menjadikan hunian ini salah satu proyek terbesar dari sisi jumlah unit di Kabupaten Lebong.

Masih dari kawasan Pelabai, tersedia juga Villa Tubey Permai, proyek perumahan yang dikembangkan oleh PT Seruni Jaya Abadi. Rumah tipe 36/150 meter persegi ini ditawarkan dengan harga Rp 140 juta per unit. Meski kapasitasnya tidak sebesar proyek sebelumnya, Villa Tubey Permai tetap menjadi alternatif menarik karena masih memiliki 7 unit yang belum terjual dan menawarkan lingkungan hunian yang nyaman serta luas tanah yang memadai.

Satu lagi pilihan menarik adalah Grand Lebong Lestari, yang juga terletak di Kecamatan Pelabai. Perumahan ini dikembangkan oleh PT Lebong Cipta Persada dan menghadirkan rumah tipe 36/152 meter persegi dengan harga jual Rp 142 juta per unit. Meskipun hanya menyediakan sedikit unit tersisa yakni 5 rumah perumahan ini tetap menarik minat karena ukuran lahannya yang lebih luas dibandingkan rata-rata rumah subsidi lainnya.

Program rumah subsidi di Kabupaten Lebong ini tidak hanya menjadi jawaban atas kebutuhan tempat tinggal, namun juga bagian dari strategi pembangunan daerah. Dengan memacu sektor properti, pemerintah dan pengembang dapat mendorong perputaran ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ketersediaan rumah subsidi ini juga dinilai sangat penting dalam mendukung pemerataan pembangunan di luar pulau Jawa. Selama ini, akses terhadap hunian layak di luar kota-kota besar sering kali masih menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, hadirnya proyek-proyek rumah murah di Kabupaten Lebong dapat menjadi model inspiratif bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sektor perumahan berbasis keadilan sosial.

Selain dari harga yang kompetitif, kemudahan akses melalui Sikumbang menjadi keunggulan tersendiri. Platform ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui ketersediaan rumah secara daring, termasuk detail spesifikasi, lokasi, serta jumlah unit yang tersedia. Ini memberikan transparansi dan kemudahan dalam proses pemilihan hunian yang sesuai kebutuhan.

Dukungan pemerintah terhadap program rumah subsidi ini juga tercermin dari regulasi yang terus diperkuat. Mulai dari bantuan pembiayaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), hingga relaksasi syarat kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah, semuanya dirancang untuk memperluas jangkauan masyarakat terhadap rumah layak huni.

Keberhasilan sejumlah proyek rumah murah di Kabupaten Lebong juga menunjukkan pentingnya sinergi antara pengembang, pemerintah daerah, dan masyarakat. Setiap pihak memiliki peran vital dalam memastikan bahwa program ini tidak hanya menjadi pencitraan, tetapi juga benar-benar menjawab kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.

Dengan tersedianya berbagai pilihan hunian terjangkau tersebut, Kabupaten Lebong dapat menjadi contoh nyata bagaimana daerah dengan anggaran terbatas tetap mampu memberikan solusi atas krisis perumahan. Program rumah subsidi ini menjadi bentuk kehadiran negara di tengah-tengah rakyat, terutama bagi mereka yang selama ini masih kesulitan memiliki rumah sendiri.

Untuk masyarakat yang tertarik memiliki rumah di Kabupaten Lebong, proses pembelian kini dapat dilakukan lebih mudah melalui berbagai jalur. Mulai dari situs resmi pengembang, kantor penjualan, hingga melalui online travel agent (OTA) properti yang terhubung langsung ke database Sikumbang. Dengan akses dan informasi yang semakin terbuka, diharapkan masyarakat bisa mengambil keputusan dengan lebih bijak dan cepat.

Ke depan, pengembangan rumah subsidi seperti di Lebong diprediksi akan terus meningkat seiring bertambahnya permintaan. Terlebih dengan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk terus memperluas cakupan pembangunan perumahan rakyat. Inisiatif serupa pun bisa menjadi acuan strategis dalam menciptakan ekosistem hunian yang adil, merata, dan terjangkau bagi semua kalangan di seluruh pelosok Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index