JAKARTA - Kisah cinta tidak selalu hadir dalam balutan kemewahan dan kebetulan manis. Ada kalanya, cinta muncul dari pertemuan dua jiwa yang sama-sama terluka, terjebak dalam kehidupan yang tidak mereka pilih. Inilah yang menjadi inti dari drama Jepang terbaru di Netflix berjudul Learning to Love, yang kini sudah dapat disaksikan oleh para penggemar drama Asia. Serial ini tidak hanya menawarkan romansa, namun juga potret sosial yang menyentuh dan refleksi mendalam tentang pilihan hidup, tekanan keluarga, dan pencarian jati diri.
Dibintangi oleh Raul dari grup idol Snow Man serta aktris kawakan Fumino Kimura, Learning to Love mengangkat kisah dua insan dari dunia yang kontras, namun perlahan saling memahami satu sama lain.
Karakter utama dalam serial ini adalah Manami Ogawa (diperankan oleh Fumino Kimura), seorang guru di SMA khusus putri. Manami berasal dari keluarga konservatif dengan nilai-nilai yang ketat. Sejak kecil, ia telah diarahkan untuk mengikuti rencana hidup yang telah ditetapkan oleh kedua orang tuanya. Bahkan pekerjaannya sebagai guru bukan karena keinginan pribadinya, melainkan demi memenuhi harapan keluarga.
Manami menjalani hidup dengan rutinitas yang tampak ideal di permukaan. Ia pun tengah menjalin hubungan dengan pria pilihan ayahnya. Namun ketika sang kekasih melamarnya, Manami justru diliputi keraguan besar. Ia mulai menyadari bahwa tidak ada cinta di antara mereka. Hubungan yang dijalani selama ini hanya berdasarkan tuntutan dan ekspektasi sosial, bukan keinginan hati.
Selain krisis personal dalam kehidupan asmaranya, Manami juga menghadapi tekanan dari dunia profesional. Ia kerap berhadapan dengan keluhan para orang tua murid yang terkesan tidak masuk akal, dan harus menangani murid-murid yang kerap bersikap membangkang di kelas.
Konflik memuncak saat Manami mengetahui bahwa salah satu muridnya, Natsuki Sawaguchi, kerap menghabiskan waktu di sebuah klub malam bernama "THE JOKER". Menyadari bahwa Natsuki masih di bawah umur dan bisa menjadi korban eksploitasi, Manami memutuskan untuk langsung menjemput sang murid di lokasi tersebut.
Di klub itulah, ia pertama kali bertemu dengan Kaworu (diperankan oleh Raul), seorang host muda yang sering menemani Natsuki. Kaworu dikenal dengan senyumnya yang memesona dan kemampuan komunikasi yang luar biasa, menjadikannya favorit pengunjung dan calon host nomor satu di tempat itu.
Namun di balik pesona dan popularitas Kaworu, tersimpan masa lalu kelam. Ia tumbuh dalam kemiskinan, tanpa sempat menyelesaikan pendidikan dasar. Ia tidak pandai membaca dan menulis. Lebih menyedihkan lagi, Kaworu tidak pernah mengenal ayahnya dan hidup di bawah bayang-bayang penelantaran oleh sang ibu, satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki.
Ketika Manami mengetahui kondisi Kaworu yang buta huruf, ia terdorong untuk membantu. Ia menawarkan diri menjadi guru privat bagi pria itu. Aktivitas belajar-mengajar sederhana ini perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam. Dari dua orang yang berbeda latar, lahir hubungan yang dibangun atas dasar saling percaya, rasa hormat, dan perlahan tumbuh menjadi cinta.
Berbeda dengan tema "cinta terlarang" yang sering diangkat dalam drama-drama Jepang, Learning to Love menawarkan narasi yang lebih murni, realistis, dan penuh empati. Serial ini tidak hanya menampilkan kisah asmara, tetapi juga memotret bagaimana tekanan sosial dan keluarga bisa membentuk seseorang menjadi pribadi yang kehilangan arah.
Hubungan Manami dan Kaworu menjadi simbol dari pencarian makna cinta sejati dalam dunia yang penuh batasan. Keduanya sama-sama tumbuh dalam lingkungan yang mengekang: satu dengan tekanan norma dan ekspektasi, dan satu lagi dengan trauma dan keterbatasan hidup. Dalam pertemuan mereka, penonton diajak merenungkan kembali makna pendidikan, cinta, dan bagaimana ketulusan bisa menyembuhkan luka lama.
Kekuatan serial ini terletak pada kedalaman karakter dan dinamika relasi antarmanusia yang terasa nyata. Baik Manami maupun Kaworu bukan tokoh sempurna, namun justru itulah yang membuat mereka begitu mudah untuk dikaitkan dengan realita banyak orang.
Drama ini juga menyentil isu-isu sosial penting: tentang kekerasan struktural dari sistem pendidikan dan keluarga, tentang pentingnya literasi, dan tentang bagaimana kasih sayang dan empati bisa melampaui batas usia, kelas sosial, dan latar belakang.
Learning to Love menjadi bukti bahwa drama Jepang terus berevolusi, tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium yang menggugah pemikiran. Serial ini bukan hanya soal percintaan antara guru dan seorang host, tetapi tentang pencarian akan kejujuran dalam hidup, tentang keberanian untuk mencintai, dan tentang menemukan jati diri di tengah dunia yang terus menuntut.
Untuk kamu yang menyukai drama dengan narasi emosional dan karakter kompleks, Learning to Love kini telah tayang dan bisa disaksikan melalui platform streaming Netflix.