BURSA

Bursa Catat Rekor Kapitalisasi, Sinyal Optimisme Pasar

Bursa Catat Rekor Kapitalisasi, Sinyal Optimisme Pasar
Bursa Catat Rekor Kapitalisasi, Sinyal Optimisme Pasar

JAKARTA - Pasar modal Indonesia menunjukkan sinyal kuat pemulihan dan optimisme di tengah tantangan ekonomi global. Performa positif yang tercermin dalam peningkatan kapitalisasi pasar dan lonjakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi bukti bahwa kepercayaan investor terhadap Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Sepanjang sepekan terakhir, IHSG berhasil menyentuh posisi tertinggi sepanjang tahun ini, yakni di level 7.543,503 saat penutupan perdagangan. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 3,17% dari posisi sebelumnya di kisaran 7.311,915. Capaian ini tidak hanya menjadi pencapaian teknikal semata, tetapi juga menjadi indikator bahwa arus modal dan partisipasi investor domestik maupun asing berada dalam tren positif.

Peningkatan IHSG diikuti oleh kenaikan signifikan dalam kapitalisasi pasar. Nilainya mencapai Rp13.519 triliun, naik 3,37% dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di level Rp13.079 triliun. Pertumbuhan kapitalisasi pasar ini memperkuat peran BEI sebagai katalis perekonomian nasional, sekaligus mencerminkan antusiasme pelaku pasar yang terus bertambah.

Tidak hanya itu, geliat pasar juga terlihat dari peningkatan volume transaksi harian yang mencapai 27,40 miliar lembar saham, naik 6,40% dari 25,75 miliar lembar saham. Ini menandakan bahwa aktivitas perdagangan di lantai bursa tidak hanya ramai secara nominal, tetapi juga secara frekuensi, yang mengalami pertumbuhan 2,31% menjadi 1,73 juta transaksi per hari.

Sementara itu, nilai transaksi harian justru mengalami penyesuaian, yakni turun 3,19% menjadi Rp16,09 triliun dari sebelumnya Rp16,62 triliun. Meski begitu, kondisi ini dinilai masih sehat, mengingat nilai transaksi tetap berada pada level tinggi dan distribusi investor tetap aktif di berbagai sektor saham.

Pada saat yang sama, investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp233,39 miliar dalam satu pekan terakhir. Secara kumulatif sepanjang tahun ini, nilai jual bersih investor asing mencapai Rp59,637 triliun. Meski demikian, kehadiran investor lokal yang terus mendominasi dan meningkatnya partisipasi ritel menjadi bantalan penting bagi stabilitas pasar.

Capaian positif IHSG juga sejalan dengan performa sektoral di bursa. Mengacu pada Indeks Sektoral IDX-IC, tercatat tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor keuangan menjadi pendorong utama. Sektor ini naik sebesar 1,68%, disusul oleh sektor infrastruktur yang tumbuh 0,99%, dan sektor barang baku yang menguat 0,76%.

Namun demikian, tak semua sektor menikmati tren positif. Empat sektor mengalami pelemahan, terutama sektor barang konsumen kesehatan yang turun 0,77%. Disusul sektor transportasi dan logistik yang terkoreksi 0,68%, serta sektor barang konsumen primer yang melemah 0,19%. Fluktuasi sektoral ini mencerminkan respons pasar yang selektif terhadap sentimen dan data ekonomi yang berkembang.

Kinerja IHSG yang menguat 12,60 poin atau sekitar 0,17% hingga menyentuh angka 7.543,50 menjadi bukti bahwa indeks memiliki daya tahan dan peluang teknikal yang kuat. Sebaliknya, indeks LQ45 yang berisikan 45 saham unggulan justru turun 5,29 poin atau 0,66% ke posisi 794,51, mengindikasikan bahwa investor juga melakukan rotasi sektor atau seleksi saham yang lebih tajam.

Dalam kajian yang disampaikan Tim Riset Phintraco Sekuritas, disebutkan bahwa pelaku pasar masih menanti perkembangan lebih lanjut dari negosiasi dagang internasional serta hasil dari FOMC Meeting yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Faktor-faktor global seperti suku bunga, kebijakan perdagangan, dan tensi geopolitik tetap menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan investasi.

Meski menghadapi berbagai dinamika eksternal, jalannya perdagangan selama sepekan berlangsung cukup stabil. IHSG dibuka dalam kondisi menguat dan tetap berada di zona positif hingga akhir sesi perdagangan, menunjukkan bahwa tekanan jual tidak cukup signifikan untuk membalikkan arah indeks. Sentimen domestik yang relatif kuat dan antisipasi terhadap rilis data makroekonomi mendatang ikut menopang kestabilan pasar.

Tingginya minat investor, baik institusional maupun ritel, tidak lepas dari keberhasilan BEI dan para pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan berbagai inisiatif strategis. Upaya seperti peningkatan literasi pasar modal, pengembangan produk dan layanan bursa, serta digitalisasi sistem perdagangan menjadi pondasi utama yang menjaga momentum pertumbuhan.

BEI mencatat bahwa partisipasi investor domestik terus menunjukkan tren peningkatan. Jumlah investor aktif harian melonjak dalam beberapa bulan terakhir, yang turut mendukung likuiditas pasar dan memperkuat fondasi pasar modal nasional. Ini menjadi kabar baik karena memperluas basis investor dan mengurangi ketergantungan terhadap arus modal asing.

Rekor-rekor baru yang dicapai selama sepekan terakhir mencerminkan optimisme bahwa pasar modal Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. Dengan aktivitas perdagangan yang terus menggeliat, sektor-sektor unggulan yang bangkit, dan fondasi kebijakan yang kuat, BEI berada dalam posisi strategis untuk mendorong kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Seiring dengan semakin meningkatnya kepercayaan investor dan kualitas regulasi yang adaptif, pasar modal diharapkan mampu terus tumbuh dan mendukung agenda pembangunan nasional menuju Indonesia yang berdaulat secara ekonomi dan inklusif secara finansial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index