JAKARTA - Setiap pesepak bola profesional pasti mengalami fase naik turun dalam kariernya, dan Osvaldo Haay adalah salah satu contohnya. Winger eksplosif asal Papua itu kini berada di persimpangan penting: antara masa lalu penuh gemilang bersama klub-klub besar, dan peluang untuk membangun kembali reputasi lewat klub Liga 2, PSMS Medan.
Nama Osvaldo tentu tak asing bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Ia pernah menjadi andalan Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta, dua klub besar di Indonesia yang memberinya sorotan luas. Bahkan, Osvaldo sempat menjadi bagian dari proyek awal pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Namun, cedera dan penurunan performa dalam dua musim terakhir membuat kariernya sempat meredup.
Kini, setelah resmi tanpa klub sejak 1 Juli 2024, kabar bahwa PSMS Medan mengincarnya jadi bahan perbincangan hangat di dunia sepak bola nasional. PSMS sendiri tengah mempersiapkan diri untuk kembali ke kasta tertinggi kompetisi nasional dan kedatangan Osvaldo bisa menjadi bagian penting dari misi itu.
- Baca Juga 5 Shio Paling Hoki di Awal Agustus
Karier Osvaldo dimulai dari tempat kelahirannya, Jayapura. Ia lahir pada 17 Mei 1998 dan memulai karier profesional bersama Persipura Jayapura pada 2015. Tak butuh waktu lama bagi Osvaldo muda untuk mencuri perhatian. Kecepatannya, kelincahan, dan insting menyerang membuat banyak klub besar di Liga 1 meliriknya.
Persebaya Surabaya menjadi pelabuhan berikutnya pada tahun 2017, dan di sinilah namanya mulai benar-benar bersinar. Bersama Green Force, ia tampil dalam 49 pertandingan, mencetak 18 gol dan 7 assist sebuah catatan impresif untuk seorang winger. Aksi-aksinya di sisi kiri lapangan membuatnya menjadi idola publik Bonek dan bahkan langganan Timnas di kelompok umur.
Tak berhenti di situ, Osvaldo juga masuk dalam proyek jangka panjang Timnas Indonesia di bawah pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Ia sempat menjadi pemain kunci di sektor sayap kiri. Sayangnya, jalannya mulai berbelok ketika ia pindah ke Persija Jakarta pada awal Februari 2020.
Di Macan Kemayoran, Osvaldo mencatatkan 47 pertandingan, namun hanya mampu menyumbang 6 gol dan 5 assist. Di musim 2022/2023, ia hanya tampil 11 kali sebuah penurunan signifikan dibanding masa kejayaannya di Persebaya.
Akhirnya, kontraknya dengan Persija tak diperpanjang pada 1 Juli 2023. Setelah sempat menganggur, ia bergabung dengan Bhayangkara FC pada November 2023. Namun harapan untuk bangkit kembali belum membuahkan hasil. Di musim 2023/2024, Osvaldo hanya tampil lima kali dengan total 202 menit bermain dan mencatatkan satu assist saja. Bhayangkara pun memutuskan tidak memperpanjang kontraknya.
Kini, di usia 27 tahun—yang sebenarnya masih sangat ideal bagi seorang pemain sayap Osvaldo tengah mencari klub baru. Beberapa tim besar sempat dikaitkan dengannya, seperti Persebaya Surabaya dan Persib Bandung. Namun semua kabar itu masih sebatas rumor.
Yang paling konkret justru datang dari PSMS Medan. Klub asal Sumatra Utara ini memang sedang melakukan persiapan serius untuk promosi ke Super League musim depan. Kabar mengenai pendekatan terhadap Osvaldo disampaikan oleh akun media sosial @transfernews_ft1 yang menyebut:
"BREAKING NEWS Setelah lama menghilang, kabarnya Osvaldo Haay (LWF/27) akan kembali merumput di Liga 2 Indonesia bersama PSMS Medan."
Kehadiran Osvaldo jelas bisa memperkuat lini depan PSMS yang saat ini sedang dibentuk ulang. Pengalamannya bermain di Liga 1 dan Timnas menjadikannya aset berharga bagi tim yang tengah membangun fondasi kuat untuk promosi.
Meski saat ini statusnya bebas transfer, nilai pasar Osvaldo masih cukup tinggi, yakni Rp 1,30 miliar per update terakhir pada April 2025. Nilai ini mencerminkan bahwa ia masih dianggap sebagai pemain berpotensi, meskipun penampilan terakhirnya belum terlalu meyakinkan.
Dengan postur 1,74 meter dan kaki kiri dominan, Osvaldo dikenal sebagai pemain yang mampu menembus pertahanan lawan lewat dribble cepat dan tusukan tajam dari sayap. Jika ia mampu kembali ke performa terbaik, bukan tidak mungkin ia akan menjadi bintang baru di Liga 2, bahkan bisa kembali ke Super League dalam waktu singkat.
Kepindahan ke PSMS bisa menjadi titik balik bagi Osvaldo. Banyak yang berharap ia bisa membuktikan bahwa dirinya belum habis. Dalam dunia sepak bola, pemain besar tak selalu harus berada di panggung utama. Terkadang, kebangkitan justru dimulai dari tempat yang sederhana, dengan tantangan baru yang menghidupkan kembali semangat bersaing.
Dengan latar belakang tiga klub besar Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta Osvaldo membawa segudang pengalaman yang bisa ia tularkan di ruang ganti. Jika benar bergabung dengan PSMS, bukan hanya ia yang diuntungkan, tetapi juga seluruh tim yang bisa belajar dari pengalamannya.
Banyak pihak kini menunggu keputusan final sang pemain. Drama transfer ini menjadi salah satu cerita menarik menjelang musim 2025/2026.
Satu hal yang pasti, Osvaldo Haay masih punya waktu dan kemampuan untuk membalikkan situasi. Jalan menuju kebangkitan mungkin berliku, tapi jika ia mampu melewatinya, warisan kariernya akan dikenang sebagai contoh kegigihan dan semangat untuk kembali bersinar.