Kendaraan

MUF Soroti Pembiayaan Kendaraan Mobil Listrik

MUF Soroti Pembiayaan Kendaraan Mobil Listrik
MUF Soroti Pembiayaan Kendaraan Mobil Listrik

JAKARTA - Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia mulai menunjukkan arah yang positif, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan efisiensi energi. Namun, tren pertumbuhan ini tidak berjalan tanpa hambatan. PT Mandiri Utama Finance (MUF), sebagai salah satu pemain penting di industri pembiayaan, mengamati bahwa meskipun minat masyarakat terhadap kendaraan listrik terus bertumbuh, sejumlah tantangan masih harus dihadapi agar ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang secara berkelanjutan.

Direktur Mandiri Utama Finance, Dapot Parasian Sukoco Sinaga, menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, permintaan pembiayaan kendaraan listrik menunjukkan peningkatan yang cukup menjanjikan, terutama di wilayah perkotaan. Menurutnya, pergeseran preferensi konsumen dari kendaraan berbahan bakar minyak ke mobil listrik sudah mulai terlihat dalam portofolio perusahaan. Fenomena ini sebagian besar didorong oleh insentif pemerintah dan faktor kesadaran lingkungan yang makin mengemuka di kalangan masyarakat.

"Permintaan terhadap mobil listrik meningkat. Banyak konsumen kami yang mulai beralih dari kendaraan konvensional ke mobil listrik, meskipun tetap ada pertimbangan seperti after sales service dan resale value," ujar Dapot di sela acara MUF Auto Fest 2025 yang berlangsung di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat.

Dapot juga menekankan bahwa keberhasilan transisi menuju kendaraan listrik tidak hanya bergantung pada minat masyarakat, tetapi juga kesiapan infrastruktur pendukung. Ia menggarisbawahi pentingnya jaringan layanan purnajual yang mumpuni, ketersediaan suku cadang, serta jaminan nilai jual kembali kendaraan agar konsumen merasa aman dan yakin dalam melakukan pembelian.

"Dealer, terutama dari merek-merek asal China, tengah memperkuat ekosistemnya, termasuk jaringan diler, bengkel resmi, dan pembangunan SPKLU [Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum]. Secara umum, kami melihat masa depan mobil listrik di Indonesia cukup cerah," tambahnya.

Lebih lanjut, Dapot menjelaskan bahwa lonjakan minat terhadap mobil listrik sebagian besar datang dari kalangan keluarga muda dan profesional yang tinggal di kota besar. Mereka melihat kendaraan listrik tidak hanya sebagai moda transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa edukasi dan dukungan dari seluruh ekosistem, termasuk lembaga pembiayaan, produsen, dan pemerintah, masih sangat diperlukan untuk mendorong adopsi lebih luas.

Sejalan dengan meningkatnya permintaan, data internal MUF menunjukkan bahwa pengajuan pembiayaan untuk kendaraan listrik terus tumbuh dalam dua tahun terakhir. Bahkan, hingga kuartal I/2025, MUF mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp517,5 miliar. Angka ini melonjak 218% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, pertumbuhan ini turut berkontribusi terhadap kinerja keseluruhan perusahaan. Pada kuartal I/2025, MUF membukukan pembiayaan sebesar Rp5,75 triliun atau naik 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen pembiayaan mobil baru masih menjadi tulang punggung dengan kontribusi sekitar 53% dari total pembiayaan perusahaan, namun kendaraan listrik mulai menjadi ceruk yang strategis bagi MUF.

Elisabeth Lidya Sirait, Corporate Secretary and Legal MUF, mengungkapkan bahwa untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir 2025, pihaknya telah menyiapkan strategi komprehensif. Salah satu fokus utama adalah memperluas kerja sama dengan diler kendaraan listrik dan mitra strategis yang memiliki visi serupa dalam mendukung transformasi energi di sektor transportasi.

“Untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun, kami menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya memperluas kerja sama dengan diler dan mitra strategis, memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI, serta mengoptimalkan kanal digital yang kami miliki seperti MOAS, MONA, dan mufapp,” kata Elisabeth.

Langkah lain yang turut diperkuat adalah menghadirkan program promo pembiayaan yang kompetitif serta edukasi pasar mengenai keunggulan dan nilai tambah kendaraan listrik. Elisabeth menyatakan bahwa strategi ini tidak hanya untuk meraih target jangka pendek, tetapi juga sejalan dengan arah kebijakan nasional menuju net zero emission.

“Kami juga akan terus menghadirkan program promo yang kompetitif dan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik sejalan dengan arah kebijakan nasional menuju net zero emission,” ujarnya.

Dengan strategi tersebut, MUF membidik target pembiayaan baru sebesar Rp25 triliun pada 2025. Target ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,63% dibandingkan target pembiayaan baru tahun 2024 yang sebesar Rp22 triliun.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah-langkah MUF mencerminkan kesiapan sektor pembiayaan dalam mendukung transformasi energi di sektor otomotif. Meski masih ada tantangan, seperti ekosistem purnajual dan infrastruktur pengisian daya yang belum merata, arah perkembangan pasar menunjukkan bahwa Indonesia semakin siap memasuki era kendaraan listrik secara lebih masif.

Dengan kombinasi strategi pemasaran yang tepat, kolaborasi lintas sektor, dan dukungan regulasi, pembiayaan kendaraan listrik diprediksi akan terus bertumbuh dan menjadi salah satu tulang punggung pembiayaan otomotif nasional dalam beberapa tahun ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index