Penerbangan

7 Penerbangan Terpanjang di Dunia

7 Penerbangan Terpanjang di Dunia
7 Penerbangan Terpanjang di Dunia

JAKARTA - Dalam dunia penerbangan modern, jarak dan waktu bukan lagi penghalang utama bagi para pelancong global. Berkat kemajuan teknologi dan inovasi industri penerbangan, kini tersedia rute-rute nonstop yang mampu menghubungkan dua belahan dunia dalam satu kali perjalanan, tanpa perlu transit. Rute-rute ini tidak hanya menantang batas durasi, tetapi juga memprioritaskan kenyamanan dan efisiensi waktu bagi para penumpangnya.

Salah satu tonggak pencapaian paling mencolok dalam penerbangan komersial internasional adalah keberadaan penerbangan jarak jauh yang mampu menempuh hampir 19 jam nonstop. Meskipun durasinya terbilang ekstrem, banyak penumpang yang dengan sengaja memilih rute ini demi menghindari kerepotan transit, sekaligus menikmati pengalaman terbang yang tak terlupakan berkat fasilitas premium yang ditawarkan.

Sebagai referensi bagi para penjelajah udara atau calon pelancong yang sedang merencanakan perjalanan antar benua, berikut ini adalah tujuh penerbangan terpanjang di dunia berdasarkan data dari Travel and Leisure:

1. New York (JFK) ke Singapura (SIN)
Penerbangan ini menduduki posisi teratas dalam daftar penerbangan terpanjang di dunia. Maskapai Singapore Airlines menggunakan armada Airbus A350-900ULR yang memang dirancang khusus untuk perjalanan jauh lintas benua. Rute ini menempuh jarak sejauh 9.536 mil dan memakan waktu hampir 19 jam lebih tepatnya 18 jam dan 40 menit. Meski durasinya panjang, kenyamanan tetap menjadi prioritas utama, sehingga banyak pelancong yang memilihnya untuk efisiensi waktu dan kemewahan perjalanan.

2. Singapura (SIN) ke Newark (EWR)
Masih dioperasikan oleh Singapore Airlines dan menggunakan pesawat yang sama, rute ini hampir setara dengan yang pertama dari segi jarak maupun waktu. Rute dari Bandara Changi Singapura menuju Newark, New Jersey, Amerika Serikat menempuh perjalanan sejauh 9.523 mil dalam waktu 18 jam dan 25 menit. Pesawat ini hanya menyediakan kelas ekonomi premium dan kelas bisnis, untuk memastikan kenyamanan maksimal dalam durasi penerbangan yang panjang.

3. New York (JFK) ke Auckland (AKL)
Maskapai Air New Zealand dan Qantas menghadirkan penerbangan nonstop dari New York ke Auckland, Selandia Baru dengan jarak sejauh 8.828 mil. Penerbangan ini berlangsung selama 18 jam dan menawarkan berbagai fasilitas kenyamanan. Menggunakan Boeing 787-9 Dreamliner, penumpang dapat menikmati kursi yang dapat direbahkan, layar hiburan 4K berukuran besar, serta konektivitas audio bluetooth untuk pengalaman hiburan personal di dalam kabin.

4. San Fransisco (SFO) ke Bengaluru (BLR)
Rute ini dioperasikan oleh Air India dengan pesawat Boeing 777-200LR. Perjalanan dari San Fransisco menuju Bengaluru, India memakan waktu 17 jam dan 55 menit, menempuh jarak 8.701 mil. Fasilitas di dalam pesawat terbagi dalam tiga kelas: bisnis, ekonomi premium, dan ekonomi reguler. Bagi para pelancong bisnis maupun wisatawan, rute ini menjadi penghubung penting antara Silicon Valley dan pusat teknologi India.

5. Los Angeles (LAX) ke Singapura (SIN)
Maskapai Singapore Airlines kembali menawarkan rute jarak jauh lainnya dengan penerbangan dari Los Angeles ke Singapura. Rute ini menempuh jarak 8.762 mil dengan durasi 17 jam dan 35 menit. Tidak hanya menjadi pilihan utama bagi pelaku bisnis, rute ini juga kerap dipilih wisatawan dari Amerika Serikat yang ingin menjelajahi kawasan Asia Tenggara tanpa harus transit.

6. Dallas (DFW) ke Melbourne (MEL)
Maskapai nasional Australia, Qantas, menyediakan layanan nonstop dari Dallas, Texas menuju Melbourne. Rute ini menempuh perjalanan sepanjang 8.990 mil dan memakan waktu sekitar 17 jam dan 35 menit menggunakan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner. Penerbangan ini menjadi solusi praktis bagi pelancong dari Amerika yang ingin ke Australia tanpa harus melalui kota transit seperti Los Angeles atau Sydney.

7. Perth (PER) ke London (LHR)
Diluncurkan pertama kali pada 2018, rute ini menjadi penerbangan komersial pertama yang secara langsung menghubungkan Australia dan Inggris. Maskapai Qantas mengoperasikan Boeing 787-9 Dreamliner untuk rute sejauh 9.009 mil ini. Penerbangan dari Perth ke London berlangsung selama 17,5 jam dan menjadi alternatif populer bagi penumpang yang menginginkan efisiensi waktu tanpa berhenti di Timur Tengah.

Fenomena penerbangan jarak jauh ini menunjukkan bagaimana industri penerbangan terus beradaptasi dengan kebutuhan mobilitas global yang semakin tinggi. Selain menawarkan efisiensi dan kecepatan, maskapai penerbangan juga berlomba-lomba menghadirkan kenyamanan maksimal bagi para pelancong, mulai dari hiburan dalam kabin, menu makanan premium, hingga kursi yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar.

Meskipun durasi penerbangan yang begitu panjang dapat menjadi tantangan tersendiri, banyak pelancong justru menjadikannya sebagai pengalaman perjalanan eksklusif. Namun, penting bagi setiap calon penumpang untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melakukan perjalanan lintas benua selama lebih dari 17 jam. Beberapa tips yang bisa diterapkan antara lain: menjaga hidrasi, mengenakan pakaian nyaman, berjalan atau meregangkan tubuh selama penerbangan, serta membawa perlengkapan hiburan pribadi.

Dengan semakin banyaknya rute nonstop yang tersedia, dunia terasa semakin terjangkau dan terhubung. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, penerbangan jarak jauh bahkan bisa menjadi standar baru dalam perjalanan internasional, membuka lebih banyak peluang untuk eksplorasi, bisnis, dan koneksi antarnegara secara langsung tanpa batas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index