BUMN

BUMN Dukung Konservasi Laut Banyuwangi

BUMN Dukung Konservasi Laut Banyuwangi
BUMN Dukung Konservasi Laut Banyuwangi

JAKARTA - Konservasi ekosistem laut menjadi salah satu fokus utama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung perkembangan ekonomi berbasis sumber daya alam. Di Banyuwangi, upaya pelestarian ini mendapat perhatian serius melalui kolaborasi antara delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Lembaga Manajemen Infak (LMI). Mereka melaksanakan aksi penanaman 2.500 bibit terumbu karang di Pantai Grand Watudodol, sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang menyasar keberlangsungan ekosistem sekaligus peningkatan pariwisata.

Delapan BUMN yang terlibat dalam program ini meliputi PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), PT Wijaya Karya (Wika), PT Waskita Karya, PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Brantas Abipraya, dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Kolaborasi lintas perusahaan ini mencerminkan sinergi besar demi mencapai tujuan bersama yaitu konservasi laut yang berkelanjutan.

Menurut salah satu perwakilan BUMN, Aan Susanto, penanaman terumbu karang memiliki dua tujuan utama yang saling terkait. Selain menjaga kelestarian ekosistem bawah laut yang menjadi habitat penting bagi berbagai spesies laut, aksi ini juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Dengan kondisi ekosistem yang lebih sehat dan menarik, sektor pariwisata akan mengalami peningkatan yang pada akhirnya mendongkrak kesejahteraan warga lokal.

“Jika Pariwisata meningkat, tentu perekonomian juga naik,” ujar Vice President Corporate Communication PT Adhi Karya tersebut.

Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan dari Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Awal Rush A Rendy. Ia menegaskan bahwa penanaman karang secara langsung memperkaya ekosistem di kawasan Selat Bali yang berdampak positif terhadap populasi ikan. Keseimbangan ekosistem ini tidak hanya berkontribusi pada kelangsungan sumber daya alam, namun juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi melalui ekowisata yang berbasis pelestarian alam.

“Atas nama pemerintah, kami berterima kasih. Dengan adanya penanaman ini akan berdampak positif bagi perkembangan ikan dan pertumbuhan ekonomi melalui ekowisata. Ini adalah hal yang akan menumbuhkan perekonomian, khususnya di pesisir pantai,” ungkap Awal.

Pengawas internal dari LMI, Guritno, juga menegaskan bahwa tujuan utama dari program konservasi ini adalah menjaga alam agar tetap lestari, baik ekosistem bawah laut maupun lingkungan di atasnya. Hal ini penting untuk memastikan generasi sekarang dan mendatang dapat terus menikmati keindahan dan manfaat alam yang terjaga dengan baik.

Guritno menambahkan bahwa kegiatan serupa tidak hanya dilakukan di Banyuwangi, tetapi juga di berbagai daerah lain seperti Bali, Jawa Tengah, dan Sulawesi. Ini menunjukkan bahwa upaya konservasi terumbu karang merupakan program yang berkelanjutan dan menyeluruh di berbagai wilayah yang memiliki potensi laut yang besar.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap banyak manfaat yang bisa diterima masyarakat, terutama anak cucu kita ke depan juga tetap bisa menikmati alam ini dengan baik,” tutup Guritno.

Aksi penanaman 2.500 terumbu karang ini di Pantai Grand Watudodol merupakan salah satu wujud nyata komitmen BUMN dan LMI dalam menjaga ekosistem laut sekaligus mengembangkan potensi wisata bahari. Keberhasilan program ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus mengembangkan praktik-praktik konservasi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Dengan ekosistem yang sehat, Banyuwangi dapat terus mempertahankan daya tarik wisata alam yang unik dan alami. Pengelolaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional untuk berkunjung, yang tentunya memberikan multiplier effect terhadap perekonomian lokal.

Secara keseluruhan, sinergi antara BUMN dan LMI ini menegaskan bahwa pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi dapat berjalan beriringan. Program-program CSR seperti ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan investasi jangka panjang bagi keberlangsungan alam dan masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya laut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index