JAKARTA - Meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak hanya memerlukan dukungan modal, tetapi juga strategi pemasaran yang mampu memperluas jangkauan pasar. Hal inilah yang dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melalui program misi dagang, yang memberikan peluang bagi UMKM binaannya untuk merambah pasar nasional hingga internasional.
Plt. Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman, menyampaikan bahwa komitmen perseroan terhadap kemajuan UMKM di Jawa Timur tidak berhenti pada penyediaan layanan perbankan. Bank Jatim juga berperan aktif memfasilitasi pelaku usaha kecil agar dapat mempromosikan produknya secara langsung kepada calon pembeli di berbagai daerah.
“Bank Jatim terus berkomitmen untuk senantiasa mendukung UMKM Jawa Timur dalam meningkatkan daya saing sehingga dapat menembus pasar nasional maupun internasional,” ujar Arif di Surabaya.
Misi Dagang Sebagai Wadah Strategis
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mengikutsertakan UMKM binaan dalam misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Lampung. Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan produk unggulan UMKM ke pasar yang lebih luas, sekaligus membuka potensi kerja sama bisnis antar daerah.
Tiga UMKM binaan Bank Jatim yang ambil bagian dalam misi dagang tersebut adalah UMKM Batik Gajah Mada, UMKM Cokelat Majapahit, dan UMKM Bawang Goreng CYS. Ketiganya memiliki produk yang berbeda, namun sama-sama mengusung ciri khas dan kualitas yang menjadi daya tarik pembeli.
Menurut Arif, keikutsertaan UMKM binaan dalam misi dagang bukan sekadar kesempatan berjualan, tetapi juga proses membangun jaringan bisnis, memperluas relasi, serta memahami preferensi pasar di wilayah tujuan.
“Melalui misi dagang ini, UMKM dapat memperoleh wadah strategis untuk mengenalkan produk-produk mereka kepada potensial market yang ada di Lampung,” jelasnya.
Dukungan Bank Jatim Tidak Hanya Soal Pembiayaan
Bank Jatim memandang pembinaan UMKM sebagai upaya holistik. Selain memberikan fasilitas layanan perbankan, perseroan juga menyediakan pendampingan usaha, pelatihan, serta dukungan dalam mengembangkan strategi pemasaran.
Pendampingan ini mencakup edukasi manajemen usaha, pengelolaan keuangan, hingga strategi branding agar produk memiliki daya saing tinggi. Tujuannya adalah memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Arif menegaskan bahwa dukungan ini sejalan dengan misi Bank Jatim untuk memberdayakan ekonomi daerah melalui penguatan pelaku usaha lokal. Produk-produk unggulan dari UMKM binaan diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah tujuan misi dagang.
“Produk-produk unggulan UMKM binaan Bank Jatim itu diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Provinsi Lampung,” ujarnya.
Transaksi Miliaran Rupiah
Hasil dari misi dagang antara Jawa Timur dan Lampung ini cukup signifikan. Total transaksi final yang dicatat mencapai Rp1,055 triliun. Angka tersebut melonjak drastis dibandingkan capaian pada gelaran sebelumnya yang hanya mencapai Rp285,52 miliar. Peningkatan ini berasal dari 35 transaksi yang berhasil terjalin selama kegiatan berlangsung.
Lonjakan transaksi ini membuktikan bahwa kegiatan misi dagang efektif membuka peluang bisnis baru dan memperkuat jejaring antar pelaku usaha dari dua provinsi.
“Kami yakin produk-produk UMKM binaan berpotensi membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku usaha,” tutur Arif.
Memberi Dampak Ekonomi Jangka Panjang
Kegiatan misi dagang bukan hanya berdampak pada peningkatan penjualan jangka pendek, tetapi juga memiliki potensi efek berkelanjutan. UMKM yang berhasil menjalin kemitraan atau mendapatkan kontrak pembelian dari mitra baru diharapkan mampu menjaga hubungan bisnis ini dalam jangka panjang.
Selain itu, interaksi langsung dengan pembeli dan pelaku usaha dari daerah lain memberi kesempatan bagi UMKM untuk melakukan riset pasar secara langsung. Mereka dapat mengetahui tren, harga pasar, serta standar kualitas yang diinginkan konsumen. Pengetahuan ini menjadi modal penting untuk pengembangan produk di masa mendatang.
Strategi Bank Jatim untuk UMKM
Bank Jatim terus memperluas perannya sebagai mitra strategis bagi UMKM, dengan memadukan pembiayaan, pendampingan, dan promosi. Program pembinaan yang dilakukan tidak hanya untuk memenuhi kewajiban sosial perusahaan, tetapi juga sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi daerah.
Melalui sinergi dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, Bank Jatim berupaya menjangkau lebih banyak UMKM potensial untuk dibina. Ke depan, targetnya adalah mencetak lebih banyak UMKM yang siap go national dan go international.
Bagi pelaku UMKM, dukungan seperti ini menjadi peluang emas. Selain mendapat akses modal, mereka juga mendapatkan kesempatan belajar dan terhubung dengan pasar yang sebelumnya sulit dijangkau.
Menuju UMKM Berdaya Saing Global
Kesuksesan misi dagang yang diikuti UMKM binaan Bank Jatim menunjukkan bahwa pelaku usaha kecil mampu bersaing jika mendapat dukungan yang tepat. Kualitas produk, kemampuan memenuhi permintaan pasar, serta strategi pemasaran yang efektif adalah kunci agar UMKM dapat menembus pasar nasional bahkan global.
Dengan komitmen berkelanjutan dari Bank Jatim, diharapkan semakin banyak UMKM dari Jawa Timur yang dikenal luas di luar daerah dan bahkan di luar negeri. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha, tetapi juga memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada akhirnya, dukungan yang diberikan bukan sekadar bantuan sesaat, melainkan investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem UMKM yang mandiri, kompetitif, dan berdaya saing tinggi di tengah tantangan pasar modern.