Asuransi

Asuransi Syariah Tumbuh

Asuransi Syariah Tumbuh
Asuransi Syariah Tumbuh

JAKARTA - Industri asuransi jiwa di Indonesia mencatat pertumbuhan positif pada unit syariah sepanjang semester I-2025. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan bahwa pendapatan premi dari unit syariah mencapai Rp 11,99 triliun, meningkat 8,2% dibandingkan Rp 11,08 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, mengatakan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan bahwa segmen asuransi syariah mulai menarik perhatian masyarakat lebih luas. “Nilainya tumbuh 8,2%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,08 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Pusat.

Jika dilihat dari tren tahun sebelumnya, pertumbuhan premi unit syariah memang meningkat lebih signifikan. Semester I-2024, premi unit syariah tumbuh sebesar 7,6% secara Year on Year (YoY), sementara semester I-2025 mencatat pertumbuhan lebih tinggi, yaitu 8,2%. Hal ini menandakan minat masyarakat terhadap produk asuransi syariah semakin meningkat seiring dengan penetrasi pasar dan edukasi yang lebih luas.

Kontribusi Unit Syariah Masih di Bawah Konvensional

Meski pertumbuhannya signifikan, kontribusi unit syariah terhadap total pendapatan premi industri masih relatif kecil. Berdasarkan data AAJI, porsi premi dari unit syariah hanya mencapai 13,69% dari total pendapatan premi industri asuransi jiwa semester I-2025.

Sementara itu, unit konvensional masih mendominasi dengan porsi 86,31%, meski mengalami kontraksi sebesar 2,3% dari Rp 77,41 triliun pada periode sama tahun sebelumnya menjadi Rp 75,61 triliun pada semester I-2025. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun unit syariah tumbuh, dominasi unit konvensional tetap kuat dalam struktur pasar asuransi jiwa nasional.

Budi Tampubolon menekankan bahwa pertumbuhan unit syariah menjadi indikator positif bagi diversifikasi produk asuransi di Indonesia. "Pertumbuhan unit syariah menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami manfaat asuransi berbasis syariah, namun peran unit konvensional masih signifikan," ujarnya.

Total Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa

Secara keseluruhan, total pendapatan premi industri asuransi jiwa sepanjang semester I-2025 tercatat sebesar Rp 87,6 triliun. Nilai ini mengalami kontraksi 1% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski ada penurunan total, pertumbuhan positif pada unit syariah menunjukkan adanya peluang pasar baru bagi perusahaan asuransi yang ingin memperluas portofolionya.

AAJI mencatat bahwa sebagian besar kontraksi pendapatan terjadi di unit konvensional, sementara unit syariah menjadi motor pertumbuhan positif yang mendorong stabilitas industri. Tren ini dinilai dapat menjadi momentum untuk memperkuat penetrasi pasar syariah di tahun-tahun mendatang.

Faktor Pendukung Pertumbuhan Unit Syariah

Beberapa faktor mendorong pertumbuhan unit syariah di antaranya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap prinsip syariah dalam produk keuangan, peningkatan literasi keuangan, serta inovasi produk dari perusahaan asuransi. Produk-produk seperti asuransi jiwa berbasis murabahah, tabarru, dan akad syariah lainnya mulai diterima masyarakat luas, khususnya nasabah yang mengutamakan kepatuhan pada prinsip syariah.

Selain itu, peran digitalisasi juga berkontribusi pada pertumbuhan unit syariah. Platform digital memungkinkan nasabah lebih mudah mengakses produk asuransi, melakukan pembayaran premi, hingga klaim secara efisien. Hal ini menambah kenyamanan dan daya tarik unit syariah dibandingkan sebelumnya yang membutuhkan proses manual lebih panjang.

Tantangan Unit Syariah

Meski pertumbuhannya menjanjikan, unit syariah masih menghadapi beberapa tantangan. Porsi kontribusi yang masih relatif kecil dibandingkan unit konvensional menandakan bahwa edukasi pasar masih perlu ditingkatkan. Selain itu, penetrasi di segmen tertentu, seperti kota-kota kecil atau wilayah pedesaan, masih terbatas.

Perusahaan asuransi juga perlu memastikan bahwa produk syariah tetap kompetitif dalam hal manfaat dan premi agar mampu menarik lebih banyak nasabah. Sinergi antara edukasi, inovasi produk, dan layanan digital menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan lebih signifikan di masa depan.

Prospek Industri Asuransi Jiwa

Dengan tren pertumbuhan premi unit syariah yang terus menguat, prospek industri asuransi jiwa di Indonesia masih positif. Unit syariah diperkirakan akan terus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan premi industri, terutama jika perusahaan asuransi lebih agresif dalam melakukan edukasi dan promosi produk.

AAJI optimistis bahwa dengan pertumbuhan unit syariah yang stabil, industri asuransi jiwa di Indonesia dapat semakin inklusif, memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengutamakan prinsip syariah, dan tetap menjaga stabilitas total pendapatan premi.

Kesimpulannya, meskipun unit konvensional masih mendominasi pasar, perkembangan unit syariah menunjukkan peluang besar bagi perusahaan asuransi untuk memperluas portofolio dan menjangkau segmen nasabah yang lebih luas. Tren ini menjadi indikasi bahwa industri asuransi jiwa Indonesia semakin beragam dan adaptif terhadap kebutuhan pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index