JAKARTA - Berbicara tentang Korea, sebagian besar orang mungkin langsung teringat pada musik K-Pop, drama yang mendunia, hingga kuliner khasnya. Namun, ada satu aspek lain yang juga menarik perhatian, yaitu pakaian tradisional Korea. Tidak sedikit wisatawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang ingin mencoba mengenakan busana khas negeri ginseng ini ketika berkunjung ke sana.
Hanbok sering menjadi ikon paling populer dalam drama kolosal Korea. Pakaian dengan potongan lebar, warna cerah, dan desain anggun ini memang menjadi ciri khas budaya Korea. Namun, sebenarnya hanbok hanyalah salah satu dari sekian banyak pakaian tradisional yang dimiliki Korea. Ada beragam variasi lain yang digunakan untuk acara khusus, pernikahan, hingga keseharian, dan kini banyak pula yang bisa disewa wisatawan ketika berlibur.
Mengenal jenis-jenis pakaian tradisional Korea tidak hanya menambah wawasan budaya, tapi juga bisa menjadi pengalaman berharga saat berwisata. Nah, berikut tujuh pakaian tradisional Korea yang menarik untuk diketahui, bahkan bisa Moms coba saat jalan-jalan ke sana.
1. Hanbok Tradisional
Hanbok adalah busana tradisional paling terkenal dari Korea. Berdasarkan keterangan LifeinKorea, hanbok terdiri dari dua bagian utama, yakni pakaian atas dan bawahan. Untuk wanita, bawahan berupa rok panjang yang disebut chima, sedangkan pria mengenakan celana longgar yang disebut baji.
Hanbok wanita biasanya dilengkapi pita atau goreum untuk mengikat bagian atasan. Seiring perkembangan zaman, hanbok hadir dalam berbagai versi modern dengan desain lebih simpel, kasual, dan ringan sehingga bisa dipakai sehari-hari. Meski begitu, nilai estetika dan simbol tradisi tetap dipertahankan.
2. Hanbok Kasual
Bagi yang ingin tampil praktis tapi tetap bernuansa tradisional, ada pilihan hanbok kasual. Jenis ini merupakan modifikasi hanbok dengan sentuhan modern, misalnya penambahan renda, pola bunga, atau aksesori hias.
Wanita sering mengenakan hanbok kasual dalam aktivitas harian karena lebih ringan dan tidak berlapis. Modelnya pun lebih sederhana, bahkan ada yang berupa rok pendek. Tidak heran jika hanbok kasual semakin populer di kalangan generasi muda.
3. Pakaian Pengantin atau Hwarot
Untuk momen pernikahan, orang Korea menggunakan busana tradisional khusus bernama hwarot. Hanbok pernikahan ini dihiasi motif dan pola yang rumit, penuh makna, serta dominasi warna merah. Simbol-simbol tersebut melambangkan doa untuk kebahagiaan rumah tangga, kelahiran anak, dan kehidupan harmonis.
Mempelai pria kadang memadukan hanbok dengan jas hitam ala Barat, namun tetap menjaga keberadaan hwarot sebagai bagian utama busana pernikahan. Hingga kini, tradisi menggunakan pakaian ini tetap lestari di Korea.
4. Hanbok Magoja
Wisatawan yang datang ke Seoul biasanya tidak melewatkan kesempatan mencoba hanbok. Salah satu jenis yang populer adalah hanbok magoja. Busana ini banyak disewakan di kawasan wisata seperti Insa-dong.
Hanbok magoja biasanya memiliki desain penuh bordir, warna emas cerah, serta motif bunga yang anggun. Menariknya, wisatawan yang mengenakan hanbok bisa masuk gratis ke beberapa lokasi wisata bersejarah, seperti Istana Gyeongbokgung dan Changdeokgung. Jadi, selain berfoto dengan suasana khas Korea, pengalaman ini juga memberikan keuntungan tersendiri.
5. Jeogori
Jeogori merupakan bagian penting dari hanbok yang dipakai oleh pria maupun wanita. Bentuknya menyerupai jaket pendek dengan lengan longgar, kerah berbentuk V, serta pita warna-warni sebagai pengikat.
Pada pria, jeogori biasanya lebih panjang hingga menutupi pinggang, sementara untuk wanita panjangnya hanya sampai bawah dada. Fungsinya sebagai atasan dasar membuat jeogori menjadi salah satu busana tradisional yang paling sering terlihat dalam kehidupan masyarakat Korea.
6. Dangui
Jenis pakaian tradisional Korea lainnya adalah dangui, yaitu atasan yang biasanya dikenakan wanita dalam acara resmi. Motif khas dangui berupa bunga-bunga, berbeda dengan pakaian kerajaan yang dihiasi naga atau burung.
Ratu dan putri kerajaan menggunakan dangui dengan warna tertentu untuk membedakan status mereka. Hingga kini, dangui tetap dikenakan dalam berbagai upacara adat atau acara seremonial, menjaga warisan budaya yang sudah ada sejak lama.
7. Durumagi
Terakhir, ada durumagi, yaitu mantel luar dari hanbok. Kata "durumagi" berarti "tertutup sekeliling", sesuai fungsinya sebagai pelindung dari udara dingin. Pakaian ini juga dikenal dengan nama jumagui, juchaui, atau juui.
Durumagi biasa dikenakan dalam acara formal maupun seremonial. Selain menambah kesan elegan, lapisan tebalnya membuat tubuh tetap hangat di musim dingin Korea.
Pakaian tradisional Korea bukan hanya sekadar hanbok yang sering muncul dalam drama sejarah. Ada banyak variasi lain, mulai dari hanbok kasual, pakaian pernikahan hwarot, hingga mantel durumagi. Setiap busana memiliki makna, fungsi, dan keindahannya sendiri.
Bagi wisatawan, mencoba mengenakan pakaian tradisional ini bukan sekadar pengalaman bergaya, melainkan juga cara menghargai budaya Korea. Jadi, jika suatu saat Moms berkunjung ke negeri ginseng, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba salah satu dari tujuh pakaian tradisional ini. Selain berkesan, momen tersebut akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.