Sepak Bola

Jack Grealish Temukan Lagi Cinta pada Sepak Bola di Everton

Jack Grealish Temukan Lagi Cinta pada Sepak Bola di Everton
Jack Grealish Temukan Lagi Cinta pada Sepak Bola di Everton

JAKARTA - Kisah perjalanan seorang pesepak bola sering kali tidak hanya diwarnai dengan trofi dan prestasi, tetapi juga pergulatan batin. Hal inilah yang dialami Jack Grealish, pemain internasional Inggris yang beberapa musim terakhir harus menghadapi periode sulit di Manchester City. Meski sempat menikmati momen kejayaan ketika ikut mengantar City meraih treble pada musim 2022/23, performanya perlahan meredup hingga membuatnya kehilangan sesuatu yang sangat mendasar: kecintaan pada permainan sepak bola itu sendiri.

Kini, ketika mengenakan seragam Everton, Grealish berani mengungkapkan sisi emosional dari perjalanan kariernya. Bagi pemain berusia 29 tahun itu, kepindahannya di musim panas 2025 bukan hanya sekadar untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak, melainkan juga sebagai jalan untuk menemukan kembali gairah yang sempat hilang.

Perjalanan Sulit di Manchester City

Sejak meninggalkan Aston Villa pada 2021 dengan label pemain Inggris termahal senilai 100 juta pound, ekspektasi besar mengiringi langkah Grealish di Etihad Stadium. Ia memang sempat menjadi bagian penting dari sejarah besar Manchester City saat mereka menyapu bersih tiga gelar pada musim 2022/23. Namun, sinar itu tidak bertahan lama.

Dalam dua musim berikutnya, Grealish kesulitan mempertahankan konsistensi. Musim lalu misalnya, ia hanya dipercaya tampil sebagai starter dalam tujuh pertandingan Premier League. Pep Guardiola lebih sering memilih opsi lain untuk lini serang, yang membuat Grealish kehilangan ritme, menit bermain, sekaligus kepercayaan diri.

Di balik sorot kamera, ia tetap menjadi sosok populer di ruang ganti City. Tetapi di balik senyumnya, Grealish menyimpan keresahan. Ia menyadari ada sesuatu yang hilang dalam dirinya, yakni rasa cinta pada sepak bola yang dulu menjadi alasan utama ia mengejar karier profesional.

Pengakuan Jujur Sang Bintang

Sebuah momentum terjadi saat Grealish tampil apik pada debutnya bersama Everton. Dalam kemenangan 2-0 atas Brighton, ia mencatatkan dua assist dan terlihat bermain dengan kebebasan. Seusai laga, Grealish tak menutupi perasaannya.

“Untuk saya, hal yang terpenting adalah menikmati sepak bola, menikmatinya setiap hari. Mungkin dalam dua tahun terakhir saya tidak menikmatinya sebanyak yang seharusnya, keluarga saya bahkan sering mengingatkan ketika saya di rumah,” ucapnya blak-blakan.

Ia menegaskan bahwa hilangnya cinta terhadap sepak bola bukanlah kesalahan orang lain, melainkan sesuatu yang muncul dari dalam dirinya sendiri. “Saya benar-benar mencintai sepak bola dan ingin punya perasaan itu lagi, ketika bangun di hari pertandingan dan tak sabar masuk ke lapangan,” lanjutnya.

Grealish bahkan menyebut bahwa sensasi itu ia temukan kembali ketika turun melawan Brighton. Baginya, Everton seakan menghadirkan kembali energi yang hilang selama beberapa musim terakhir.

Dukungan Everton dan Peran David Moyes

Everton menunjukkan keseriusan mereka terhadap Grealish. Klub Merseyside itu bukan hanya menanggung sebagian besar gajinya, tetapi juga menyertakan opsi pembelian permanen senilai 50 juta pound pada akhir musim. Dukungan ini memberi kepercayaan tambahan bagi sang pemain.

Tak hanya itu, manajer David Moyes disebut memegang peranan penting dalam proses kepindahan Grealish. Dengan pendekatan personal dan janji memberi kebebasan bermain, Moyes berhasil meyakinkan Grealish untuk memilih Everton sebagai destinasi baru. Di klub yang tidak dibayangi persaingan seketat di City, Grealish diyakini bisa kembali menjadi pusat permainan, sekaligus mengembalikan performa terbaiknya.

Piala Dunia 2026 Jadi Motivasi

Di balik alasan personal untuk kembali mencintai sepak bola, Grealish juga menyimpan motivasi besar lain: Timnas Inggris. Piala Dunia 2026 tinggal menghitung bulan, dan pelatih Thomas Tuchel telah menegaskan hanya akan memanggil pemain yang rutin tampil di level klub.

Situasi inilah yang membuat masa peminjaman ke Everton menjadi momen krusial bagi Grealish. Penampilannya akan sangat menentukan peluangnya untuk kembali mengenakan jersey The Three Lions di ajang sepak bola terbesar dunia. Ia sadar, tanpa menit bermain reguler dan performa konsisten, posisinya bisa dengan mudah tergeser oleh pemain lain.

Kebangkitan yang Ditunggu

Kisah Jack Grealish bisa menjadi refleksi bagi banyak pemain modern: bahwa popularitas, gelar, dan kontrak besar tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan di lapangan. Hilangnya rasa cinta terhadap permainan bisa terjadi bahkan pada pemain top, dan hanya mereka sendiri yang bisa menemukan kembali alasan untuk mencintainya.

Everton kini memberi Grealish panggung baru untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Dengan dukungan penuh klub, arahan dari David Moyes, dan motivasi pribadi menuju Piala Dunia 2026, masa peminjaman ini bisa menjadi titik balik dalam kariernya.

Pada akhirnya, kisah Grealish bukan hanya tentang seorang bintang yang ingin kembali ke level tertinggi. Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang bagaimana seorang pemain berusaha berdamai dengan dirinya sendiri, menemukan kembali kecintaan pada sepak bola, dan menjadikannya sebagai bahan bakar untuk meraih mimpi yang lebih besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index