JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan langkah nyata dalam menggabungkan pelestarian lingkungan dengan ketahanan energi nasional melalui program konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu dan reforestasi Hutan Desa Pekasiran. Inisiatif ini dilakukan di kawasan Telaga Dringo, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, sebagai upaya menjaga keberlangsungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica, salah satu pemasok energi listrik andal untuk Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, menekankan bahwa aksi konservasi ini memiliki dua fungsi strategis. Pertama, mendukung pelestarian ekosistem DAS Serayu yang vital bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan. Kedua, memperkuat peran Waduk Mrica sebagai pengendali banjir sekaligus infrastruktur energi bersih. “Aksi yang kita lakukan tidak hanya mendukung pelestarian ekosistem DAS Serayu, tetapi juga memperkuat fungsi strategis Waduk Mrica sebagai pengendali banjir dan infrastruktur energi bersih yaitu PLTA yang dikelola PLN IP UBP Mrica,” ujar Bernadus.
Tantangan DAS Serayu dan Pentingnya Konservasi
DAS Serayu merupakan sumber utama air bagi PLTA Mrica, namun menghadapi tantangan serius berupa erosi dan longsor di wilayah hulu. Kondisi ini berpotensi meningkatkan sedimentasi yang dapat mengganggu operasi pembangkit. Untuk itu, PLN IP, bersama pemerintah daerah dan masyarakat, berupaya memulihkan fungsi ekologis lahan sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional melalui program konservasi dan reforestasi.
Sebanyak 20.000 bibit pohon telah didistribusikan dan ditanam di hulu DAS Serayu, terdiri dari:
8.500 pohon puspa
8.500 akasia decuren
2.000 pohon aren
1.000 pohon matoa
Penanaman ini diharapkan mampu menahan laju erosi, mengurangi potensi longsor, serta mengembalikan kualitas lingkungan di sekitar Telaga Dringo dan hulu DAS Serayu.
Kolaborasi Beragam Pihak
Keberhasilan program konservasi ini tidak terlepas dari kolaborasi lintas stakeholder. PLN IP menggandeng Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banjarnegara, aktivis lingkungan, pelajar, perusahaan mitra, hingga tokoh masyarakat. Kehadiran Imam Prasodjo, tokoh nasional bidang konservasi dan lingkungan, menambah semangat kolektif untuk menjaga kelestarian alam sebagai warisan generasi mendatang.
Bernadus menambahkan, “Selama 45 tahun beroperasi, PLTA Mrica tidak hanya memainkan peran sebagai tulang punggung energi bersih yang ramah lingkungan, tapi juga memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan ekologis bagi warga Banjarnegara dan sekitarnya.”
Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, mengapresiasi kolaborasi ini dan menegaskan bahwa konservasi harus menjadi usaha bersama masyarakat dan pemerintah. “Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Masyarakat dan pemerintah daerah harus mendukung. Kita tidak akan berhenti di sini, kita akan menanam terus sehingga konservasi lahan di Banjarnegara bisa kita wujudkan,” ujar Wakhid.
Sementara itu, Witono, Kasubdit Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Kementerian Lingkungan Hidup, menegaskan pentingnya keberlanjutan dan kolaborasi antar-stakeholder. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata dan langkah tepat untuk konservasi DAS Serayu yang tidak hanya mencegah sedimentasi dan alih fungsi lahan, tetapi juga menjaga kualitas air yang berpengaruh terhadap pertanian dan perekonomian masyarakat. Kami memberikan apresiasi kepada PLN Indonesia Power dan seluruh pihak atas terselenggaranya kegiatan ini,” jelas Witono.
Dampak Strategis Konservasi
Program konservasi DAS Serayu memiliki dampak strategis yang luas. Selain menjaga ketersediaan air bagi PLTA Mrica, reforestasi membantu memperkuat ketahanan energi di wilayah Jamali. Upaya ini juga mendukung mitigasi bencana, seperti pengendalian banjir dan longsor, yang kerap mengancam hulu DAS.
Dari perspektif sosial, kegiatan ini memberdayakan masyarakat lokal melalui partisipasi aktif dalam program penanaman pohon, serta meningkatkan kesadaran ekologis di kalangan pelajar dan komunitas. Dampak ekonomi juga muncul dari keberlanjutan PLTA sebagai penyedia energi bersih yang andal bagi industri dan rumah tangga.
Komitmen PLN Indonesia Power
Melalui inisiatif ini, PLN IP menegaskan komitmennya untuk:
Menjamin ketersediaan energi bersih yang berkelanjutan
Menjaga kelestarian lingkungan di kawasan hulu sungai dan hutan
Memberdayakan masyarakat agar memiliki peran aktif dalam konservasi alam
Langkah-langkah ini menegaskan bahwa pengelolaan energi tidak hanya soal produksi listrik, tetapi juga mencakup keberlanjutan ekosistem, mitigasi risiko bencana, dan pemberdayaan masyarakat.
Program konservasi dan reforestasi DAS Serayu yang dilakukan PLN Indonesia Power di Desa Pekasiran merupakan contoh nyata sinergi antara lingkungan dan energi. Dengan penanaman ribuan bibit pohon, kolaborasi lintas stakeholder, dan dukungan pemerintah daerah, proyek ini memperkuat ketahanan energi melalui PLTA Mrica sekaligus menjaga kualitas lingkungan.
Inisiatif ini juga menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dalam mengelola sumber daya alam, sehingga energi bersih yang dihasilkan dapat memberi manfaat luas—baik bagi masyarakat maupun generasi mendatang. Melalui langkah strategis dan berkelanjutan, PLN IP membuktikan bahwa energi dan lingkungan dapat berjalan seiring, menciptakan masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi Indonesia.