BBM

Harga BBM di SPBU Tetap Stabil Pasca Libur Panjang

Harga BBM di SPBU Tetap Stabil Pasca Libur Panjang
Harga BBM di SPBU Tetap Stabil Pasca Libur Panjang

JAKARTA - Stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi sorotan publik setelah melewati masa libur panjang perayaan Maulid Nabi. Meski sering terjadi fluktuasi pada periode tertentu, kali ini harga BBM di sejumlah penyedia besar seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo justru menunjukkan konsistensi tanpa perubahan berarti. Kondisi ini memberi kelegaan bagi masyarakat, khususnya pengguna kendaraan bermotor yang kerap khawatir terhadap potensi kenaikan harga setelah libur panjang.

Konsistensi Harga BBM Pertamina

Sebagai penyedia BBM terbesar di Tanah Air, Pertamina tetap mempertahankan harga jual bahan bakar nonsubsidi. Berdasarkan laman resmi perusahaan, harga Pertamax di SPBU Pertamina Jakarta stabil di angka Rp12.200 per liter sejak Agustus 2025.

Rincian harga BBM di SPBU Pertamina Jakarta adalah sebagai berikut:

Pertalite: Rp10.000 per liter

Solar Subsidi: Rp6.800 per liter

Pertamax: Rp12.200 per liter

Pertamax Turbo: Rp13.100 per liter

Pertamax Green: Rp13.000 per liter

Dexlite: Rp13.600 per liter

Pertamina Dex: Rp13.850 per liter

Stabilitas harga ini membuat konsumen lebih mudah mengatur pengeluaran bahan bakar, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih menuntut efisiensi.

Harga BBM Shell Tetap di Level September

Tak berbeda dengan Pertamina, SPBU Shell juga mempertahankan harga bahan bakarnya sejak pekan pertama September 2025. Jenis Shell Super, misalnya, dipatok di angka Rp12.580 per liter dan tidak ada penyesuaian harga hingga saat ini.

Rincian harga BBM Shell adalah:

Shell Super: Rp12.580 per liter

V-Power: Rp13.140 per liter

V-Power Diesel: Rp14.130 per liter

V-Power Nitro+: Rp13.300 per liter

Konsistensi harga dari Shell ini memberi kepastian bagi pelanggan setia yang membutuhkan BBM beroktan tinggi.

Stabilitas Harga di SPBU BP

Selain Pertamina dan Shell, SPBU BP juga ikut menjaga kestabilan harga. Sejak awal September 2025, harga BBM di SPBU ini tidak mengalami perubahan.

Berikut rincian harga BBM di SPBU BP:

BP Ultimate: Rp13.120 per liter

BP 92: Rp12.610 per liter

BP Ultimate Diesel: Rp14.140 per liter

Kebijakan harga yang tidak berubah ini memperlihatkan pola serupa di pasar BBM, di mana sejumlah perusahaan swasta juga berupaya menjaga konsistensi pasca libur panjang.

Vivo Ikut Pertahankan Harga

Selaras dengan tren yang terjadi di Pertamina, Shell, dan BP, SPBU Vivo pun tidak mengubah harga produknya sejak awal Agustus 2025. Konsumen masih bisa memperoleh berbagai jenis BBM dengan harga yang sama seperti sebelumnya.

Rincian harga BBM di SPBU Vivo adalah sebagai berikut:

Revvo 90: Rp12.530 per liter

Revvo 92: Rp12.610 per liter

Revvo 95: Rp13.140 per liter

Diesel Primus Plus: Rp14.140 per liter

Kebijakan harga yang tetap ini semakin menegaskan adanya kestabilan pasar BBM di Indonesia, setidaknya dalam periode dua bulan terakhir.

Dampak bagi Konsumen dan Pasar

Bagi konsumen, stabilnya harga BBM tentu menjadi kabar baik. Pengeluaran rumah tangga maupun biaya operasional transportasi tidak terbebani oleh lonjakan harga mendadak. Apalagi, bahan bakar merupakan kebutuhan vital yang langsung memengaruhi berbagai sektor, mulai dari distribusi logistik hingga aktivitas sehari-hari masyarakat.

Dari sisi pasar, kestabilan harga di berbagai perusahaan penyedia BBM juga menunjukkan adanya koordinasi serta strategi bisnis yang sejalan. Tidak adanya persaingan harga ekstrem membuat pasar tetap tenang dan konsumen memiliki pilihan sesuai kebutuhan oktan dan kualitas bahan bakar.

Secara keseluruhan, kondisi harga BBM di Indonesia pasca libur panjang Maulid Nabi masih berada dalam keadaan stabil. Pertamina, Shell, BP, maupun Vivo sama-sama mempertahankan harga jual produknya sejak Agustus hingga September 2025.

Situasi ini memberi kepastian bagi masyarakat pengguna kendaraan bermotor, sekaligus menegaskan bahwa pasar BBM di Tanah Air tengah berada pada fase tenang. Stabilitas semacam ini diharapkan terus berlanjut, sehingga konsumen dapat mengatur anggaran transportasi dengan lebih baik di tengah dinamika ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index