Perkebunan

Inovasi AI Gen Z Sulawesi Selatan Kembangkan Perkebunan Hidroponik

Inovasi AI Gen Z Sulawesi Selatan Kembangkan Perkebunan Hidroponik
Inovasi AI Gen Z Sulawesi Selatan Kembangkan Perkebunan Hidroponik

JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tidak lagi hanya digunakan dalam bidang digital, industri kreatif, atau pemasaran. Kini, AI juga mulai merambah dunia pertanian modern. Inovasi ini datang dari seorang anak muda Sulawesi Selatan yang sukses menggabungkan teknologi mutakhir dengan praktik perkebunan hidroponik.

Sosok tersebut adalah Andi Fathur Radhy, pemuda berusia 25 tahun asal Gowa. Melalui inovasi brilian yang ia ciptakan, Fathur terpilih sebagai salah satu penerima SATU Indonesia Awards 2024, sebuah ajang penghargaan bergengsi yang diberikan kepada generasi muda dengan kontribusi nyata di berbagai bidang.

SATU Indonesia Awards dan Perjalanan Fathur

Sejak pertama kali digelar pada 2010, SATU Indonesia Awards konsisten memberikan apresiasi kepada anak-anak bangsa yang menghadirkan terobosan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, teknologi, hingga wirausaha. Ajang ini dinilai objektif karena proses seleksi melibatkan juri dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, birokrat, hingga tokoh seni.

Fathur menjadi salah satu yang terpilih di antara ribuan peserta berkat gagasannya yang menghadirkan sistem hidroponik berbasis AI pertama di Indonesia Timur. Ia menamai sistem ini Skypian, yakni perangkat pengelolaan kebun yang sepenuhnya dikendalikan oleh AI dengan tenaga surya sebagai sumber energi utama.

Skypian, Sistem Hidroponik Pintar

Dengan Skypian, Fathur mampu mengontrol sekitar 15 ribu tanaman sayuran di kebunnya. Sistem ini berjalan dengan dukungan tenaga listrik sebesar 2.500 kilowatt, cukup untuk mengatur distribusi nutrisi, kondisi tanaman, serta irigasi secara otomatis.

Menurut Fathur, kecanggihan sistem ini bahkan memungkinkan proses panen dilakukan secara otomatis. Lebih menarik lagi, ia bisa mempercepat masa panen hingga dua minggu lebih cepat dibanding metode konvensional.

“Inovasi ini memungkinkan saya memberi nutrisi, mengecek kondisi tanaman, dan mengontrol pengairan dengan mudah,” jelas Fathur dalam keterangannya.

Lebih dari Sekadar Kebun

Inovasi yang digagas Fathur tidak hanya berhenti pada aspek teknologi budidaya. Ia juga memberikan panduan menyeluruh mengenai strategi pemasaran hasil panen. Mulai dari penghitungan modal, analisis konsumen, hingga strategi promosi, semua ia rangkum sebagai panduan praktis. Tujuannya agar hidroponik berbasis AI ini bisa menjadi model usaha yang berkelanjutan.

Fathur yang juga merupakan Co-Founder Agropreneur Samata Green House Hydroponic menegaskan bahwa kehadiran AI harus bisa menjawab tantangan nyata di sektor pertanian, bukan sekadar tren.

Apresiasi dan Pengakuan

Selain meraih penghargaan SATU Indonesia Awards, Fathur juga mendapat pengakuan lain di dunia pertanian. Ia didaulat sebagai Young Ambassador Agriculture 2024, mewakili Provinsi Sulawesi Selatan dalam ajang grand final yang digelar di Bogor, Jawa Barat.

Prestasi tersebut mempertegas kiprahnya sebagai generasi muda yang mampu menggabungkan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Tidak berlebihan jika banyak pihak menilai bahwa langkah Fathur adalah gambaran dari arah baru pertanian Indonesia.

Generasi Muda dan Pertanian Modern

Kehadiran inovasi ini menjadi bukti bahwa dunia pertanian tidak lagi identik dengan metode lama yang dianggap kuno. Justru, dengan sentuhan teknologi, sektor ini bisa lebih menarik minat generasi muda. Tren hidroponik modern berbasis AI seperti yang dikembangkan Fathur diyakini akan membuka pasar baru yang lebih besar.

Harapannya, apa yang dilakukan Fathur mampu menjadi inspirasi bagi anak muda lain agar tidak ragu masuk ke dunia pertanian. Dengan demikian, isu regenerasi petani yang selama ini dikhawatirkan bisa terjawab.

Bersama Para Penerima Lain

Dalam SATU Indonesia Awards 2024, Fathur bukanlah satu-satunya yang mengangkat isu pertanian dan lingkungan. Ada juga Kana Liratna yang berfokus pada pelestarian mangrove serta Maya Stolastika Boleng yang menekuni pertanian organik.

Keduanya, bersama Fathur, menunjukkan bahwa anak muda memiliki kepekaan tinggi terhadap tantangan di sekitar mereka. Baik itu lingkungan pesisir, lahan pertanian, maupun ekosistem pangan.

Mewujudkan Indonesia Emas

Apa yang dilakukan oleh Fathur, Kana, dan Maya sejalan dengan visi Menuju Indonesia Emas. Ajang seperti SATU Indonesia Awards menjadi wadah bagi ide-ide besar anak muda untuk diwujudkan menjadi aksi nyata.

Dengan dukungan apresiasi ini, anak-anak muda Indonesia bisa semakin percaya diri bahwa inovasi mereka akan mendapatkan ruang, perhatian, dan dukungan yang layak.

Inspirasi dari Gowa untuk Indonesia

Kisah Fathur adalah bukti bahwa pertanian modern tidak hanya berbicara soal hasil panen, tetapi juga inovasi teknologi dan strategi keberlanjutan. Dengan AI, ia berhasil menjadikan kebun hidroponiknya lebih produktif, efisien, sekaligus ramah lingkungan.

Lebih dari itu, kehadiran Fathur sebagai inspirasi juga menegaskan bahwa pertanian adalah sektor yang relevan bagi generasi muda. Dari Gowa, Sulawesi Selatan, kisahnya kini menyebar ke seluruh Indonesia, memicu semangat baru bahwa masa depan pertanian bisa dipimpin oleh generasi digital.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index