Film Indonesia Jadi Penggerak Ekonomi Budaya Kreatif Nasional

Film Indonesia Jadi Penggerak Ekonomi Budaya Kreatif Nasional

Film Indonesia Jadi Penggerak Ekonomi Budaya Kreatif Nasional
Film Indonesia Jadi Penggerak Ekonomi Budaya Kreatif Nasional

JAKARTA - Fadli menjelaskan, film merupakan bagian penting dalam ekspresi budaya sebuah bangsa. Banyak negara, kata dia, menjadikan film sebagai alat strategi informasi budaya bahkan kekuatan lunak atau soft power di kancah global.

“Cultural and creative industry (CCI) ini akan semakin familier karena memang akan ke depan itu adalah industri budaya dan kreatif,” jelasnya.

Melalui medium film, cerita dan identitas suatu bangsa bisa dikemas secara menarik, lalu disampaikan ke masyarakat dunia. Dengan demikian, film bukan sekadar tontonan, melainkan juga sarana diplomasi budaya.

Harapan Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Lebih lanjut, Menbud berharap film Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Artinya, produksi film nasional harus bisa mendominasi layar bioskop domestik dibandingkan film asing. Namun, harapan tidak berhenti di situ.

Fadli juga mendorong ekspansi film Indonesia ke pasar internasional. Ia menilai peluang berkembangnya film nasional masih terbuka luas, terlebih jika sineas mampu memanfaatkan momentum festival film dunia untuk memperluas jaringan.

Festival Film sebagai Ajang Strategis

Menurut Fadli, festival film internasional merupakan kesempatan emas untuk memperluas jejaring dan membangun reputasi global. Oleh karena itu, Kementerian Kebudayaan memberikan dukungan agar sineas tanah air dapat berpartisipasi di ajang bergengsi dunia.

Ia mencontohkan, pemerintah telah memfasilitasi keikutsertaan sineas dalam festival film Busan di Korea Selatan hingga Cannes di Prancis.

Dukungan ini diharapkan tidak hanya membuka peluang kolaborasi lintas negara, tetapi juga meningkatkan daya saing film Indonesia di pasar global.

Dana Indonesiana sebagai Bentuk Dukungan

Selain dukungan berupa partisipasi di festival internasional, Kementerian Kebudayaan juga menyiapkan program Dana Indonesiana. Program ini merupakan bantuan pemerintah yang bersumber dari Dana Abadi Kebudayaan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Tentu saja (pemerintah) mendukung ekosistem film kita dengan adanya Dana Indonesiana antara lain dengan skema matching fund saya kita akan kita lakukan segera,” ujar Fadli 

Untuk tahun 2025, Dana Indonesiana mengusung tema “Pemajuan Kebudayaan yang Inklusif, Harmonis, dan Berkelanjutan”. Program ini dirancang guna memperluas akses pendanaan bagi masyarakat serta memperkuat peran pelaku budaya dalam menciptakan ekosistem yang dinamis dan berkesinambungan.

Memperkuat Ekonomi Berbasis Budaya

Kementerian Kebudayaan menilai film mampu memainkan peran ganda: menjaga identitas budaya sekaligus menjadi motor ekonomi kreatif. Dengan penonton mencapai puluhan juta, film berpotensi memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui berbagai rantai nilai, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi.

Lebih jauh, keberhasilan film di pasar lokal dan global diyakini dapat meningkatkan daya tarik investasi serta membuka lapangan kerja baru di sektor kreatif.

Tantangan dan Prospek

Meski peluang terbuka lebar, tantangan tetap ada. Persaingan dengan film asing, keterbatasan pendanaan, hingga kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia perfilman menjadi pekerjaan rumah bersama. Namun, dengan dukungan regulasi, akses dana, serta keberanian sineas untuk berinovasi, prospek industri film Indonesia dinilai semakin cerah.

Fadli optimistis bahwa film Indonesia bukan hanya akan berjaya di negeri sendiri, tetapi juga mampu menyentuh hati penonton global. Dengan begitu, film akan semakin kokoh sebagai medium pengembangan ekonomi berbasis budaya.

Industri film telah berevolusi menjadi salah satu pilar penting dalam pemajuan kebudayaan dan ekonomi kreatif nasional. Melalui dukungan pemerintah, keterlibatan pelaku industri, dan partisipasi masyarakat, film Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga representasi identitas budaya yang memberi kontribusi nyata bagi perekonomian bangsa.

Film adalah wajah bangsa. Jika mampu dikelola dengan baik, ia bisa menjadi kekuatan lunak yang memperkuat diplomasi, membangun citra positif Indonesia, sekaligus menggerakkan roda ekonomi berbasis budaya secara berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index