Harga Minyak Sawit Mentah CPO Turun di Pasar Domestik dan Internasional pada 30 April 2025

Kamis, 01 Mei 2025 | 22:01:46 WIB
Harga Minyak Sawit Mentah CPO Turun di Pasar Domestik dan Internasional pada 30 April 2025

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mengalami penurunan signifikan pada Rabu, 30 April 2025, baik di pasar domestik Indonesia melalui Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) maupun di pasar internasional Bursa Derivatif Malaysia (BMD).​
 

Penurunan Harga CPO di Pasar Domestik
 

Di pasar domestik Indonesia, harga CPO yang diperdagangkan melalui ICDX menunjukkan penurunan. Harga CPO di Belawan dan Kuala Tanjung ditutup pada level Rp13.900 per kilogram, turun Rp100 dari perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp14.000 per kilogram. Sementara itu, harga CPO di Talang Duku dibuka pada Rp13.700 per kilogram dengan penawaran tertinggi mencapai Rp13.666 per kilogram, namun mengalami penarikan (withdrawal) pada sesi perdagangan tersebut.​
 

Penurunan Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia
 

Di pasar internasional, harga kontrak CPO berjangka untuk pengiriman Juli 2025 di Bursa Derivatif Malaysia mengalami penurunan sebesar RM54, atau sekitar 1,37%, menjadi RM3.889 per metrik ton (setara dengan US$900,23) pada awal sesi perdagangan. Penurunan harga ini dipicu oleh melemahnya harga minyak nabati lainnya dan minyak mentah dunia, yang berdampak pada sentimen pasar terhadap komoditas CPO.​
 

Faktor Penyebab Penurunan Harga CPO
 

Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga CPO pada 30 April 2025 antara lain:​

Melemahnya Harga Minyak Nabati Lainnya: Penurunan harga minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari, menyebabkan pergeseran permintaan ke CPO, yang pada gilirannya menekan harga CPO di pasar internasional.​

Penurunan Harga Minyak Mentah Dunia: Harga minyak mentah dunia yang mengalami penurunan turut mempengaruhi harga CPO, mengingat CPO digunakan sebagai bahan baku biodiesel yang bersaing dengan bahan bakar fosil.​

Kebijakan Pemerintah Indonesia: Rencana pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mandatori biodiesel dari 35% menjadi 40% (B40) dapat mengurangi pasokan CPO untuk ekspor, sehingga mempengaruhi dinamika harga di pasar domestik dan internasional.​
 

Dampak Penurunan Harga CPO terhadap Industri Sawit
 

Penurunan harga CPO dapat berdampak pada berbagai sektor yang terkait dengan industri sawit, antara lain:​

Petani Sawit: Petani sawit yang bergantung pada harga jual Tandan Buah Segar (TBS) dapat mengalami penurunan pendapatan, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka.​

Perusahaan Pengolahan CPO: Perusahaan yang mengolah CPO menjadi produk turunan seperti minyak goreng dan biodiesel mungkin menghadapi tantangan dalam menjaga margin keuntungan akibat fluktuasi harga CPO.​

Ekspor dan Neraca Perdagangan: Penurunan harga CPO dapat mempengaruhi daya saing ekspor Indonesia di pasar internasional, yang pada gilirannya dapat berdampak pada neraca perdagangan negara.​
 

Prospek Harga CPO ke Depan
 

Meskipun harga CPO mengalami penurunan pada 30 April 2025, prospek harga ke depan masih dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:​

Kebijakan B40 di Indonesia: Implementasi kebijakan B40 di Indonesia dapat meningkatkan permintaan domestik terhadap CPO, yang dapat mendukung harga CPO di pasar domestik.​

Permintaan dari Negara Konsumen Utama: Permintaan dari negara konsumen utama seperti China dan India diperkirakan akan meningkat, seiring dengan harga CPO yang kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.​

Kondisi Produksi di Negara Penghasil: Kondisi produksi di negara penghasil utama seperti Indonesia dan Malaysia, termasuk faktor cuaca dan tenaga kerja, akan mempengaruhi pasokan CPO dan harga di pasar internasional.​

Terkini