Smelter PT Freeport Indonesia Beroperasi Lebih Cepat, Kemenko Perekonomian Beri Apresiasi

Kamis, 26 Juni 2025 | 11:49:19 WIB
Smelter PT Freeport Indonesia Beroperasi Lebih Cepat, Kemenko Perekonomian Beri Apresiasi

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengapresiasi pengoperasian kembali smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlangsung lebih cepat dari jadwal awal. Smelter yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik ini telah mulai beroperasi sejak pertengahan Mei 2025, jauh melampaui target pekan ketiga Juni 2025.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, saat melakukan kunjungan ke lokasi smelter pada Sabtu, 21 Juni 2025. Kunjungan ini juga dihadiri perwakilan dari berbagai kementerian terkait seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, serta perwakilan dari MIND ID dan KEK.

Kunjungan dan Peninjauan Lapangan

Dalam kunjungan tersebut, Elen Setiadi beserta rombongan meninjau langsung beberapa fasilitas utama smelter PTFI, yaitu Common Gas Cleaning Plant (CGCP), Sulphuric Acid Plant (SAP), dan Central Control Building (CCB). Tujuan peninjauan adalah untuk memastikan kesiapan smelter menuju produksi penuh yang ditargetkan pada Desember 2025.

“Kami telah menerima laporan dan juga melihat langsung di lapangan bahwa perbaikan telah selesai dan operasi sudah dimulai, bahkan dengan kapasitas yang melebihi 40%. Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi kepada PTFI atas keberhasilan mereka dalam mempercepat proses perbaikan ini,” ujar Elen Setiadi.

Deputi Kemenko Perekonomian tersebut juga menegaskan harapannya agar proses hilirisasi mineral dapat terus ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang ingin percepatan hilirisasi sumber daya mineral dapat diwujudkan dalam waktu dekat.

Target Produksi dan Pengawasan Ketat

Elen menambahkan, pihaknya menaruh perhatian khusus pada proses ramp-up smelter yang harus dapat berjalan hingga kapasitas 100% tanpa kendala berarti. Untuk itu, ia berharap Kementerian ESDM dapat bekerja sama dengan PTFI untuk melakukan pengawasan ketat sehingga segala hambatan teknis dapat terdeteksi dan diatasi sejak dini.

“Kami menginginkan agar proses ramp-up hingga 100% bisa diselesaikan dengan baik tanpa kendala. Kementerian ESDM diharapkan meningkatkan pengawasan bersama PTFI agar potensi masalah di lapangan bisa dicegah lebih awal,” jelasnya.

Komitmen PT Freeport Indonesia

Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Jenpino Ngabdi, turut mendampingi delegasi pemerintah dalam kunjungan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Kementerian Koordinator Perekonomian serta kementerian terkait lainnya.

“Kami berterima kasih atas kunjungan dan dukungan dari Kemenko Perekonomian dan kementerian lain. PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir berkomitmen mendukung penuh program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah,” ungkap Jenpino.

Lebih lanjut, Jenpino menjelaskan bahwa smelter PTFI berhasil kembali beroperasi sejak Mei 2025, lebih cepat dari jadwal yang semula direncanakan. “Smelter dijadwalkan mulai beroperasi pada pekan ketiga Juni, namun proses perbaikan kami selesaikan lebih cepat sehingga operasi dimulai pada pertengahan Mei,” tambahnya.

Saat ini, smelter sedang memasuki fase ramp-up, yakni peningkatan kapasitas produksi secara bertahap dari 40% menuju target 100% pada Desember 2025.

Dampak Strategis bagi Industri Nasional

Beroperasinya kembali smelter PT Freeport Indonesia menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemandirian industri nasional, khususnya di sektor pengolahan mineral. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai negara produsen dan pengolah mineral yang kompetitif.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, di mana pengembangan sektor hilirisasi sumber daya mineral menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

PT Freeport Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan nilai tambah bagi bangsa dan negara melalui program hilirisasi dan peningkatan kapasitas produksi smelter.

Pengoperasian lebih cepat smelter PT Freeport Indonesia mendapat apresiasi dari Kementerian Koordinator Perekonomian. Dengan target produksi penuh pada akhir 2025, smelter ini diharapkan dapat memperkuat industrialisasi nasional dan mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan hilirisasi sumber daya mineral.

Terkini