Investasi Rp1,1 T di KEK Industropolis Batang Sektor Logistik

Selasa, 01 Juli 2025 | 14:03:46 WIB
Investasi Rp1,1 T di KEK Industropolis Batang Sektor Logistik

JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang mencatat kemajuan signifikan di paruh pertama tahun 2025 dengan hadirnya dua tenant baru yang membawa nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia menjadi pemain kunci yang memperkuat posisi kawasan industri terpadu ini sebagai pusat kegiatan industri dan ekspor. Penambahan ini tidak hanya menunjukkan pertumbuhan investasi, tetapi juga mempertegas kepercayaan investor terhadap potensi dan daya saing KEK Industropolis Batang.

Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menegaskan bahwa semester pertama tahun ini menjadi momentum penting bagi kawasan tersebut. “Penutupan Semester I/2025 ini kami anggap sebagai penanda penting. Kehadiran dua tenant ekspor yang kuat seperti Simba dan Jingxing membawa warna baru bagi kawasan ini,” ujarnya setelah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan kedua perusahaan.

PT Simba Indosnack Makmur, bagian dari Combiphar Group, fokus pada produksi berbagai produk sereal dan camilan. Dengan investasi sebesar Rp300 miliar, perusahaan ini membangun pabrik seluas 3,6 hektare yang diperkirakan menyerap 250 tenaga kerja lokal. Lim Soeyantho, Direktur Utama PT Simba Indosnack Makmur, menyampaikan komitmen perusahaan untuk membangun fasilitas produksi yang efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. “Harapannya, fasilitas ini tidak hanya menopang ekspor, tetapi juga menciptakan dampak sosial melalui kolaborasi dengan usaha lokal,” jelas Lim.

Sementara itu, PT Jingxing Weiss Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri logistik dengan pengalaman lebih dari 35 tahun dan portofolio lebih dari 15.000 proyek rak logistik serta 1.200 sistem Automated Storage and Retrieval System (AS/RS) di berbagai negara. Perusahaan ini, bagian dari Shanghai Jingxing Storage Equipment Engineering Co., Ltd., menanamkan investasi sekitar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik seluas 6,8 hektare di Batang. Vincent Christopher Mergonoto, Direktur PT Jingxing Weiss Indonesia, menyampaikan alasan pemilihan lokasi KEK Industropolis Batang sebagai tempat investasi mereka. “Kami melihat KEK Industropolis Batang sebagai lokasi strategis dengan kesiapan infrastruktur dan insentif yang mendukung efisiensi ekspor. Investasi ini merupakan langkah awal dalam membangun fasilitas produksi yang mendukung rantai pasok regional dan memperkuat positioning kami di pasar global,” paparnya.

Ngurah Wirawan menegaskan bahwa kehadiran dua tenant baru ini menandai pergeseran KEK Industropolis Batang dari tahap pengembangan menuju akselerasi. Langkah ini tidak hanya meningkatkan angka investasi, tetapi juga memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi kawasan industri yang dikembangkan oleh pemerintah. Dengan luas lahan mencapai 2.886,87 hektare, KEK Industropolis Batang membidik target investasi hingga Rp74,5 triliun dalam lima tahun mendatang. Selain target investasi, kawasan ini juga menargetkan nilai ekspor sebesar US$15,2 miliar, substitusi impor sebesar US$26,7 miliar, serta penciptaan lapangan kerja langsung sebanyak 18.991 orang dan tidak langsung sebanyak 39.154 orang.

Selain menyambut kedatangan dua tenant baru, KEK Industropolis Batang juga berperan strategis dalam mendukung industrialisasi dan hilirisasi nasional. Kawasan ini masuk dalam program prioritas utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang menggarisbawahi pentingnya pengembangan sektor industri sebagai pilar penggerak ekonomi Indonesia. Dengan demikian, perkembangan KEK Industropolis Batang menjadi bagian integral dari upaya pemerintah untuk memperkuat ekosistem industri dan meningkatkan daya saing nasional di pasar global.

PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia tidak hanya membawa investasi besar, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat lokal. Kehadiran pabrik baru ini akan menjadi motor penggerak ekonomi di Batang dan sekitarnya, sekaligus memperkuat sinergi antara industri besar dan usaha kecil menengah. Komitmen Simba untuk menjalankan operasi yang ramah lingkungan dan kolaboratif menjadi nilai tambah dalam pengembangan kawasan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, kehadiran PT Jingxing Weiss Indonesia menegaskan pentingnya sektor logistik sebagai tulang punggung distribusi barang dan penguatan rantai pasok. Investasi dalam teknologi tinggi seperti Automated Storage and Retrieval System (AS/RS) menunjukkan tren modernisasi industri yang terus diikuti oleh kawasan ini. Hal ini diharapkan mampu mendukung kelancaran distribusi barang ekspor sekaligus meningkatkan efisiensi operasional perusahaan-perusahaan di kawasan tersebut.

Keseluruhan perkembangan ini mencerminkan keberhasilan KEK Industropolis Batang dalam menarik minat investor dan menjawab kebutuhan industri modern. Dengan didukung oleh fasilitas infrastruktur yang lengkap dan kebijakan insentif yang kompetitif, kawasan ini terus mengukuhkan posisinya sebagai destinasi investasi unggulan di Indonesia. Rencana pengembangan ke depan juga difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan inovasi teknologi agar kawasan dapat terus beradaptasi dengan dinamika pasar global.

Dengan capaian yang signifikan pada semester pertama 2025, KEK Industropolis Batang semakin menunjukkan diri sebagai pusat industri terpadu yang menjanjikan masa depan cerah. Keberadaan tenant besar seperti Simba Indosnack Makmur dan Jingxing Weiss Indonesia menjadi bukti nyata bahwa kawasan ini bukan hanya sekadar area industri, tetapi juga ekosistem bisnis yang mendukung pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam jangka panjang, perkembangan KEK Industropolis Batang diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong industrialisasi yang inklusif dan berorientasi pada ekspor, sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan nasional. Dengan strategi pengembangan yang terarah dan dukungan dari berbagai pihak, KEK Industropolis Batang siap menghadapi tantangan global dan menjadi pusat industri yang kompetitif dan inovatif.

Terkini

Sentimen Positif Dorong Harga Minyak

Selasa, 12 Agustus 2025 | 15:41:13 WIB

BBM Turun, Konsumen Diuntungkan

Selasa, 12 Agustus 2025 | 15:49:19 WIB

Tren Konsumsi Listrik Nasional Meningkat

Selasa, 12 Agustus 2025 | 15:53:52 WIB

Produksi Batu Bara Indonesia Semester I 2025

Selasa, 12 Agustus 2025 | 15:56:36 WIB