Bursa Buka KRAS Lagi, Investor Waspada

Rabu, 02 Juli 2025 | 12:42:14 WIB
Bursa Buka KRAS Lagi, Investor Waspada

JAKARTA - Kepindahan dari jeda perdagangan menuju aktivitas penuh kembali membawa atmosfer baru pada saham Krakatau Steel (KRAS). Setelah dihentikan sementara untuk mendinginkan kenaikan harga, Bursa Efek Indonesia kini membuka kembali trading saham KRAS, memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk masuk kembali dengan strategi yang lebih matang sekaligus menjadi penanda penting dalam upaya menjaga stabilitas pasar.

Suspensi Dibuka: Bursa Tegaskan Fungsi Cooling‑Down

Bursa Efek Indonesia akhirnya mengumumkan pembukaan kembali perdagangan saham KRAS di pasar reguler dan tunai mulai hari ini. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono, menyatakan bahwa "suspensi atas perdagangan saham KRAS dibuka kembali" dan pelaku pasar sudah bisa bertransaksi sejak sesi pertama pembukaan. Suspensi ini awalnya diberlakukan karena kenaikan harga saham yang sangat tinggi, mencapai 83,58% dalam satu bulan dan 132,07% year-to-date sebelum dihentikan. Pembukaan kembali ini menandakan misi Bursa untuk menjaga kelancaran pasar sekaligus memberikan mekanisme proteksi investor melalui jeda waktu menanjak yang ekstrem.

Reaksi Pasar: Koreksi Awal hingga 5,69%

Saat kembali dibuka, saham KRAS tercatat melorot 5,69%, dibuka di harga Rp 232 per saham. Penurunan ini menjadi efek alami dari pengembalian sentimen pasar setelah harga mengalami tekanan ekstrem selama jeda suspensi. Koreksi ini juga menunjukkan perilaku pasar yang mulai menata ulang posisi mereka, memanfaatkan momentum koreksi untuk melakukan pembelian lebih bijak atau merealisasi keuntungan.

Apa Sebab Ekskalasi Harga KRAS?

Lonjakan eksplosif saham KRAS menjadi perhatian khusus, memaksa Bursa menghentikan perdagangan sementara. Dengan kenaikan bulanan yang mencapai hampir 84% dan pertumbuhan tahunan lebih dari 130%, harga saham KRAS dianggap telah bergerak dalam "zona overheat". Suspensi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar mengantisipasi potensi risiko, sekaligus mencegah praktek tidak wajar seperti manipulasi harga atau aktivitas spekulatif yang terlalu agresif.

RUPST dan Perombakan Intern Kunci

Di tengah gejolak harga, Krakatau Steel juga menuntaskan agenda penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar beberapa waktu lalu. Perusahaan memperbaharui struktur organ pada level atas untuk memperkuat tata kelola dan manajemen risiko. Pergantian terjadi di posisi Komisaris Utama dan Direktur Keuangan, di mana:

Direktur Utama tetap dijabat oleh Akbar Djohan, juga menjabat sebagai Chairman IISIA, serta Ketua Umum ALFI.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko kini dipimpin oleh Daniel Fitzgerald Liman, menggantikan Tardi.

Sementara dari jajaran komisaris, CRAHD mengganti Suhanto, dan dua wajah baru – Setia Diarta dan Adityo Haryo Bimo – masuk untuk menggantikan I Gusti Putu Suryawirawan dan Yudha Mediawan.

Sosok komisaris baru, Hendro Martowardojo, menjadi figur penting karena merupakan saudara kandung Agus Martowardojo, mantan Gubernur BI.

Perombakan ini memperlihatkan langkah strategis Krakatau Steel dalam memperkuat struktur manajemen dan memperbaiki tata kelola perusahaan guna menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Tantangan dan Peluang Pasca‑Suspensi

Kembalinya perdagangan membawa sentimen beragam. Di satu sisi, investor spekulatif mungkin terdorong untuk coba masuk, namun di sisi lain, investor institusi atau ritel yang lebih berhati-hati akan melihat jeda ini sebagai momentum evaluasi ulang strategi. Harga yang terkoreksi 5,69% bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk masuk pada level undervalued, asalkan mereka telah memahami fundamental perusahaan dan pergerakan sektor industri baja.

Di tengah tekanan global dan perubahan harga logam, perbaikan tata kelola serta modal baru dari sisi manajemen diharapkan dapat menjadi pondasi untuk pemulihan laba dan operasional Krakatau Steel.

Pesan Bursa dan Rekomendasi untuk Investor

Pembukaan suspensi sekaligus memberikan pesan edukatif bagi pelaku pasar: pentingnya mekanisme cooling-down untuk menghentikan kenaikan ekstrem yang bisa memicu gelembung spekulatif. Investor disarankan untuk memanfaatkan periode koreksi ini sebagai waktu untuk riset fundamental, termasuk:

Meninjau kinerja keuangan terbaru Krakatau Steel, efektivitas strategi manajemen rizka, dan struktur manajemen baru.

Memahami tren industri baja global yang memberi sinyal potensi pemulihan atau tantangan harga komoditas.

Mengelola emosi investasi dan menghindari FOMO saat saham sedang naik drastis.

Kembalinya perdagangan saham KRAS menandakan dua hal strategis. Pertama, Bursa Efek Indonesia secara proaktif menjalankan perannya dalam menjaga stabilitas pasar. Kedua, Krakatau Steel juga berbenah, memperbaiki struktur dan tata kelolanya untuk menghadapi krisis dan peluang di masa depan. Koreksi harga awal membuka ruang bagi investor untuk masuk dengan catatan analisis fundamental yang matang. Momentum ini bukan sekadar rebahan reaksi, melainkan sebagai peluang strategis untuk menyusun strategi investasi baru yang lebih cermat dan terukur.

Terkini

Rumah Murah di Lampung Selatan

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:40:31 WIB

Akselerasi Proyek Tol Betung–Jambi

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:44:09 WIB

Desa Batujajar Fokus Pangan dan Infrastruktur Jalan

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:47:52 WIB

Cara Tepat Pilih Tenor KUR BCA Rp500 Juta

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:56:13 WIB