Polytron Perluas Jaringan Diler Mobil Listrik

Jumat, 04 Juli 2025 | 10:25:08 WIB
Polytron Perluas Jaringan Diler Mobil Listrik

JAKARTA - Melihat potensi pasar kendaraan listrik yang kian menggeliat, Polytron — merek elektronik lokal yang kini serius menggarap sektor otomotif ramah lingkungan— mulai mengambil langkah besar dengan memperluas jaringan diler mobil listriknya di Indonesia. Strategi ini dinilai sebagai pondasi penting untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, sekaligus memperkuat kepercayaan konsumen terhadap layanan purna jual di tanah air.

Polytron, yang baru-baru ini memperkenalkan dua model mobil listrik buatannya, G3 dan G3 Plus, menunjukkan keseriusannya dalam menggarap pasar kendaraan berbasis baterai melalui pembangunan delapan showroom baru. Langkah ini dilakukan sebagai kelanjutan dari kehadiran showroom perdananya yang telah dibuka di kawasan strategis ibu kota.

“Sebulan setelah peluncuran, Polytron langsung menghadirkan showroom mobil listrik pertama kami, yaitu Polytron EV Gallery & Service yang berlokasi di Gedung Prince, Sudirman, Jakarta,” jelas Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron, saat dihubungi melalui pesan singkat.

Showroom Baru Menyasar Kota Besar di Jawa

Tak ingin berhenti di satu titik, Polytron telah merancang ekspansi skala nasional dengan membidik kota-kota besar di Pulau Jawa sebagai tujuan tahap pertama pembangunan jaringan showroom.

“Tahap pertama, Polytron akan bangun delapan showroom di beberapa kota besar di pulau Jawa sebagai bagian dari strategi distribusi nasional,” sambung Tekno.

Dengan kehadiran diler-diler ini, Polytron berharap dapat menghadirkan pengalaman langsung kepada konsumen terkait produk mobil listrik mereka, serta memberikan layanan aftersales dan konsultasi teknis yang lebih mudah dijangkau.

Langkah ini sejalan dengan misi pemerintah dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik nasional, yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga jaringan distribusi dan layanan yang mendukung kepercayaan pengguna.

Kekuatan Riset dan Produksi Lokal

Dalam mengembangkan kendaraan listriknya, Polytron tak berdiri sendiri. Perusahaan ini mengandalkan kekuatan dari tim riset dan pengembangan (RnD) yang terdiri dari 700 personel, yang tersebar di berbagai unit inovasi milik perusahaan.

Selain itu, proses perakitan mobil listrik Polytron dilakukan secara lokal melalui kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta, Jawa Barat. Ini sekaligus mendukung program peningkatan komponen dalam negeri pada industri kendaraan listrik.

Baik Polytron G3 maupun G3 Plus saat ini telah memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif kendaraan listrik dari pemerintah.

Spesifikasi Andal dan Fitur Modern

Polytron G3 dilengkapi dengan baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,91 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 402 kilometer dalam kondisi baterai penuh. Teknologi fast charging yang diusungnya memungkinkan pengisian dari 20 persen ke 70 persen hanya dalam waktu 35 menit, menjadikannya efisien untuk kebutuhan mobilitas harian maupun jarak menengah.

Dari sisi performa, mobil ini juga tak kalah kompetitif. Motor penggerak G3 menghasilkan tenaga 150 kW atau setara 201 daya kuda (dk) dengan torsi maksimum 320 Nm. Kombinasi ini memungkinkan akselerasi dari 0 hingga 100 kilometer per jam dalam waktu hanya 9,6 detik — angka yang tergolong impresif untuk kendaraan listrik di kelasnya.

Harga Kompetitif dengan Skema Sewa Baterai

Salah satu strategi menarik yang ditawarkan Polytron kepada calon pembelinya adalah skema kepemilikan dengan sistem sewa baterai. Lewat model ini, konsumen dapat memiliki mobil listrik dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Melalui skema sewa baterai, Polytron G3 ditawarkan seharga Rp 299 juta, sementara G3 Plus dijual dengan harga Rp 339 juta. Untuk konsumen yang ingin membeli kendaraan berikut baterainya, harga akan meningkat menjadi Rp 419 juta untuk G3 dan Rp 459 juta untuk G3 Plus.

Dengan dua opsi pembelian ini, Polytron memberi keleluasaan bagi calon konsumen dalam menyesuaikan pembelian dengan kemampuan finansial mereka, sekaligus menurunkan hambatan awal yang selama ini menjadi kendala utama adopsi kendaraan listrik: harga beli yang tinggi.

Membangun Ekosistem, Bukan Sekadar Jual Produk

Ekspansi showroom yang dilakukan Polytron bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan angka penjualan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

Showroom yang akan hadir di berbagai kota besar nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual-beli kendaraan, tetapi juga sebagai pusat edukasi, konsultasi teknis, hingga servis dan perawatan kendaraan listrik. Dengan pendekatan ini, Polytron ingin memastikan konsumen mendapatkan pengalaman yang menyeluruh dalam menggunakan kendaraan listrik.

Langkah ini juga diharapkan dapat memicu percepatan transformasi industri otomotif Indonesia menuju era elektrifikasi, serta mendukung target pemerintah dalam mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060.

Optimisme Terus Menguat

Melihat kesiapan produk, jaringan diler yang terus dikembangkan, serta insentif pemerintah yang mendukung, Polytron menunjukkan keseriusannya untuk bersaing dalam pasar kendaraan listrik nasional.

Dukungan dari tim RnD yang solid, produksi dalam negeri, hingga strategi harga yang fleksibel membuat posisi Polytron cukup menjanjikan dalam lanskap otomotif baru ini. Dengan bekal tersebut, tak menutup kemungkinan Polytron bisa menjadi salah satu pelopor penting dalam revolusi kendaraan listrik buatan anak bangsa.

Terkini

Wamen ESDM Dorong Hilirisasi Lewat Lulusan PEP

Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:23:38 WIB

Erick Thohir Apresiasi Garuda Muda

Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:27:04 WIB

Manifest Digital Permudah Penyeberangan

Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:35:09 WIB

Transportasi Publik Jakarta Rp80

Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:39:18 WIB