Akselerasi Proyek Tol Betung–Jambi

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:44:09 WIB
Akselerasi Proyek Tol Betung–Jambi

JAKARTA - Kehadiran infrastruktur jalan tol menjadi kunci utama dalam mendorong konektivitas wilayah dan percepatan pertumbuhan ekonomi lintas provinsi. Salah satu proyek strategis nasional yang tengah dikebut adalah Tol Trans Sumatera ruas Betung–Tempino–Jambi. Jalan bebas hambatan yang membentang sepanjang 170 kilometer ini digadang-gadang mampu memangkas waktu tempuh antara Betung dan Jambi dari sebelumnya 6,5 jam menjadi hanya 2 jam.

Proyek ambisius ini menjadi salah satu fokus pengembangan PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana pembangunan. Keberadaannya tak hanya menjanjikan efisiensi perjalanan, tetapi juga membuka pintu lebar bagi aktivitas logistik, distribusi barang, serta pengembangan ekonomi regional.

Tahapan Konstruksi dan Capaian Progres

Ruas tol Betung–Jambi dibagi ke dalam empat seksi utama. Hingga saat ini, progres fisik maupun pembebasan lahan berjalan secara bertahap dengan capaian yang bervariasi pada tiap seksi.

Pada Seksi 1 yang menghubungkan Betung hingga Tungkal Jaya, progres konstruksi tercatat mencapai 22,2%, sementara pembebasan lahannya masih berada di angka 30,9%. Sementara itu, Seksi 2, yakni Tungkal Jaya ke Bayung Lencir, baru mencapai 10,2% dalam hal pembangunan fisik dan 22,3% untuk pembebasan lahan.

Kabar baik datang dari Seksi 3, yakni Bayung Lencir ke Tempino, yang telah selesai dan beroperasi penuh. Kehadiran ruas ini mulai memberikan dampak positif terhadap konektivitas lokal dan menjadi pemacu percepatan pembangunan pada seksi lainnya.

Adapun Seksi 4 dari Tempino menuju Ness mencatatkan progres yang paling signifikan. Konstruksinya telah menyentuh 97,8%, sementara lahan yang dibebaskan mencapai 98,86%. Meskipun begitu, secara total, pembebasan lahan seluruh ruas baru menyentuh angka 38,8% dari total panjang jalan yang menjadi prioritas awal sepanjang 135 kilometer. Rata-rata progres konstruksi untuk Seksi 1, 2, dan 4 sendiri saat ini berada di kisaran 28%.

Manfaat Besar Bagi Daerah dan Nasional

Kehadiran Tol Betung–Jambi ini tak hanya dirancang untuk meningkatkan akses antarwilayah, namun juga membawa harapan besar terhadap transformasi ekonomi kawasan. Jalan tol ini diharapkan menjadi penghubung utama antara Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi.

“Kalau nanti rampung, perjalanan Betung ke Jambi bisa ditempuh hanya dalam 2 jam. Lebih cepat, efisien, dan sangat berdampak untuk mobilitas dan ekonomi wilayah,” tulis akun resmi @hutamakarya dalam keterangan resminya.

Efisiensi waktu tempuh akan mempermudah arus transportasi barang dan jasa, mengingat ruas ini menghubungkan pelabuhan, sentra industri, serta kawasan pertanian. Dengan begitu, biaya logistik bisa ditekan dan daya saing produk daerah bisa meningkat.

Lebih jauh lagi, kehadiran tol ini akan turut mendongkrak nilai investasi properti dan kawasan hunian. Selain itu, sektor pariwisata dan perdagangan juga berpotensi ikut terdongkrak seiring dengan semakin mudahnya aksesibilitas antarwilayah.

Tantangan di Lapangan: Lahan Masih Jadi Kendala

Kendati optimisme terhadap proyek ini cukup tinggi, nyatanya proses pembangunan tak luput dari tantangan yang harus dihadapi. Salah satu persoalan paling krusial yang menjadi perhatian adalah proses pembebasan lahan yang hingga kini belum tuntas, khususnya di Seksi 1 dan 2.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab terhambatnya pembebasan lahan antara lain masih adanya sengketa kepemilikan, belum selesainya proses ganti rugi, serta adanya penolakan sebagian warga atas nilai kompensasi yang ditawarkan. Hal ini berdampak langsung terhadap keterlambatan proses konstruksi.

Situasi tersebut menjadi perhatian serius, mengingat semakin cepat lahan dibebaskan, maka semakin tinggi pula kemungkinan proyek dapat selesai sesuai target. Diperlukan kolaborasi lebih erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, serta DPR RI dan Kementerian PUPR agar persoalan ini bisa segera diurai.

Target Operasi Penuh: Menanti Kerja Sama Lintas Sektor

Proyek Tol Betung–Jambi ditargetkan rampung sepenuhnya paling lambat pada akhir tahun 2026. Namun demikian, pencapaian target tersebut tentu sangat bergantung pada sinergi semua pihak yang terlibat. Pemerintah diharapkan bisa mempercepat penyelesaian aspek administratif dan hukum terkait pembebasan lahan, sedangkan masyarakat diharapkan mau berpartisipasi aktif demi kemajuan bersama.

Sebagai bagian dari megaproyek Jalan Tol Trans Sumatera, ruas ini akan melengkapi mata rantai penghubung antarprovinsi yang menjadi tulang punggung ekonomi wilayah barat Indonesia. Infrastruktur tol seperti ini akan memberikan efek domino, dari mobilitas masyarakat hingga kelancaran distribusi barang antarwilayah.

Menatap Masa Depan Konektivitas Sumatera

Dengan potensi besar yang ditawarkan, Tol Betung–Tempino–Jambi menjadi lebih dari sekadar proyek konstruksi. Ia merupakan simbol dari semangat membangun Sumatera sebagai kawasan dengan konektivitas unggul dan daya saing tinggi. Di tengah tantangan teknis dan sosial yang ada, proyek ini tetap menunjukkan komitmen untuk terus bergerak maju.

Peningkatan progres konstruksi yang berjalan meskipun belum maksimal menjadi sinyal bahwa proyek ini bukan hanya angan-angan. Ia adalah bagian dari visi jangka panjang untuk membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat jalur distribusi, dan menyatukan potensi wilayah dalam satu kesatuan infrastruktur nasional yang solid.

Terkini

10 Wisata Terbaik di Trenggalek untuk Liburan Singkat

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:21:18 WIB

Penerbangan Langsung Lombok–Labuan Bajo Diresmikan

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:24:20 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:27:44 WIB

Poirier Pensiun dari UFC, Makhachev Beri Tribut

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:30:48 WIB