Solusi Penyeberangan dan Kesehatan untuk Pulau Kampai

Selasa, 22 Juli 2025 | 12:57:32 WIB
Solusi Penyeberangan dan Kesehatan untuk Pulau Kampai

JAKARTA - Pulau Kampai di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, menjadi salah satu titik perhatian Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution saat ia turun langsung mendengar keluhan warga. Akses transportasi laut dan minimnya layanan kesehatan menjadi dua persoalan utama yang diungkapkan masyarakat dalam pertemuan tersebut. Sebagai respons cepat, Gubsu membuka opsi penyediaan kapal penyeberangan serta peningkatan fasilitas kesehatan yang ada di pulau tersebut.

Warga Pulau Kampai, seperti yang diungkapkan Eliana, menghadapi tantangan besar terutama ketika berhadapan dengan kondisi darurat medis. Untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai, mereka harus menempuh perjalanan laut sekitar satu jam menggunakan perahu menuju pusat Kecamatan Pangkalan Susu. Kondisi ini menjadi beban tersendiri, terlebih bagi ibu hamil yang membutuhkan penanganan medis secara cepat dan tepat.

"Di sini kami minta kepada Bapak, supaya Pak, lebih percepat Pustu (Puskesmas Pembantu), dokternya. Karena kami kan nyeberang lautan, lama. Ibu melahirkan, jauh Pak. Setidaknya boat satu jam untuk ke sana," ujar Eliana saat menyampaikan aspirasinya.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Bobby Nasution menunjukkan komitmennya untuk mencarikan solusi yang konkret dan jangka panjang. Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah menyediakan kapal penyeberangan yang akan memudahkan mobilitas warga. Kapal tersebut diharapkan dapat menghubungkan Pulau Kampai dengan daratan secara lebih efisien dan teratur.

“Bisa aja (menyediakan kapal penyeberangan),” ujar Bobby setelah berdialog langsung dengan warga.

Ia menjelaskan, Pemprov Sumut saat ini sudah memiliki pengalaman dalam mengoperasikan moda transportasi serupa melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Salah satunya adalah kapal penyeberangan yang saat ini melayani rute Danau Toba, dari Samosir ke Simalungun. Pengalaman tersebut bisa menjadi model pengembangan akses transportasi untuk Pulau Kampai.

"Tapi melalui BUMD. Karena kita ada kapal penyeberangan juga seperti Danau Toba, melalui BUMD kita kan ada. Dari Samosir ke Simalungun," jelas Bobby.

Meski demikian, Bobby menekankan bahwa kapal yang disiapkan bukanlah kapal feri berukuran besar, melainkan kapal cepat atau speedboat yang sesuai dengan kondisi geografis serta kebutuhan masyarakat setempat.

“Bisa saja nanti kita buat kapal-kapal penyeberangan seperti itu. Bukan kapal feri, tapi penyeberangan spedd untuk masyarakat di sini juga bisa,” imbuhnya.

Tak hanya akses transportasi yang menjadi perhatian, Bobby juga menegaskan pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan di Pulau Kampai. Salah satu solusi yang akan segera diupayakan adalah meningkatkan status Puskesmas Pembantu yang ada di pulau tersebut menjadi Puskesmas dengan layanan rawat inap. Menurut Bobby, langkah ini harus dilakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Langkat karena puskesmas berada di bawah kewenangan kabupaten.

“Kita ingin menaikkan statusnya dari Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas rawat inap. Untuk kapan pelaksanaannya, ini harus kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Langkat. Karena memang Pustu itu wilayah kerjanya sebenarnya kabupaten, tapi kami dari provinsi akan membantu,” ujar Bobby menegaskan.

Respons cepat dari Gubsu Bobby disambut dengan antusias oleh masyarakat yang selama ini merasa terisolasi karena minimnya fasilitas dan sulitnya mobilitas. Ketersediaan transportasi yang memadai dan peningkatan layanan kesehatan menjadi harapan besar yang dapat mengubah kualitas hidup mereka di masa depan.

Langkah yang diambil oleh Bobby ini juga sejalan dengan upayanya mendorong pemerataan pembangunan dan pelayanan publik hingga ke pelosok daerah. Kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat di pulau terpencil memperlihatkan komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan satu wilayah pun dalam proses pembangunan.

Selain itu, program ini juga mencerminkan semangat kolaboratif antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung dan tepat sasaran. Dengan hadirnya kapal penyeberangan dan Puskesmas rawat inap, diharapkan Pulau Kampai bisa terintegrasi lebih baik dalam sistem pelayanan publik di Sumatera Utara.

Upaya memperbaiki akses dan layanan di Pulau Kampai ini diharapkan menjadi model pendekatan pembangunan yang berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Ke depan, solusi serupa bisa diterapkan di daerah-daerah lain yang memiliki tantangan serupa, guna menciptakan pembangunan yang lebih merata dan inklusif di seluruh wilayah Sumatera Utara.

Terkini

10 Wisata Terbaik di Trenggalek untuk Liburan Singkat

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:21:18 WIB

Penerbangan Langsung Lombok–Labuan Bajo Diresmikan

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:24:20 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:27:44 WIB

Poirier Pensiun dari UFC, Makhachev Beri Tribut

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:30:48 WIB