JAKARTA - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar rangkaian kegiatan yang tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan nasionalisme di antara seluruh karyawan. Salah satu kegiatan utama yang digelar adalah Ibadah dan Doa Syukur secara serentak di empat wilayah operasional perusahaan, yakni Distrik Tembagapura, Kota Kuala Kencana, Kabupaten Nabire (Papua Tengah), serta Kabupaten Gresik (Jawa Timur).
Langkah ini mencerminkan pendekatan PTFI dalam membangun solidaritas internal dengan nuansa spiritualitas dan kebersamaan lintas wilayah dan budaya. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud rasa syukur atas pencapaian bangsa selama 80 tahun kemerdekaannya.
“Doa bersama ini menjadi simbol kebersamaan yang dapat menyatukan seluruh elemen perusahaan, mulai dari Papua Tengah hingga Gresik,” ujar Tony.
Kegiatan yang berlangsung itu berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 karyawan dari berbagai latar belakang, menandakan semangat kolektif yang menjadi kekuatan utama di lingkungan kerja PTFI. Momen ini tidak hanya bermakna bagi perusahaan, tetapi juga mempertegas peran sektor industri dalam membangun jiwa nasionalisme.
Di Smelter PTFI yang berada di Gresik, doa bersama dipusatkan di Masjid Babussalam dan dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, KH. Ainur Rofiq Toyyib. Kegiatan tersebut menandai kolaborasi antara institusi perusahaan dan tokoh agama dalam menghadirkan kegiatan spiritual di lingkungan kerja industri. Sementara itu, di wilayah Papua, kegiatan serupa dilakukan di sejumlah tempat ibadah, termasuk gereja dan masjid, dengan melibatkan partisipasi aktif dari para karyawan dan komunitas sekitar.
Kegiatan ini menjadi pembuka dari rangkaian panjang perayaan HUT RI ke-80 di lingkungan PTFI. Sepanjang Agustus 2025, perusahaan telah merancang berbagai program yang menyasar aspek sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Ini merupakan bentuk konkret dari filosofi gotong royong yang diusung dalam perayaan kemerdekaan.
Di Gresik, serangkaian kegiatan akan dilaksanakan, mulai dari donor darah yang menggandeng instansi kesehatan lokal, hingga pelatihan digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pelatihan ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas digitalisasi sektor usaha kecil, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis teknologi.
Selain itu, masyarakat dan karyawan di wilayah Jawa Timur juga akan disuguhi konser bertajuk “Melodi Tembaga Nusantara”, yang akan mengangkat tema kekayaan budaya serta kontribusi industri terhadap kemajuan bangsa.
Sementara di Papua, Freeport Indonesia akan fokus pada kegiatan yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Di antaranya adalah penyelenggaraan berbagai lomba kemerdekaan, kegiatan bakti sosial, dan operasi katarak gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Upaya ini memperlihatkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya menjadi pelaku industri, tetapi juga motor pembangunan sosial di wilayah Papua.
Puncak dari seluruh rangkaian kegiatan ini akan ditandai dengan pelaksanaan Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia secara serentak di seluruh lokasi kerja PTFI. Upacara ini dirancang sebagai momentum refleksi sekaligus afirmasi terhadap kontribusi sektor industri dalam mengisi kemerdekaan.
Kegiatan-kegiatan ini juga sejalan dengan visi PTFI dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, berintegritas, serta berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Perusahaan tidak hanya fokus pada produksi dan ekspansi bisnis, tetapi juga membangun budaya korporasi yang peka terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Melalui momentum ini, PTFI menunjukkan bahwa pelaku industri memiliki peran signifikan dalam memperkuat jalinan sosial, spiritualitas, dan nasionalisme di tengah dinamika pembangunan nasional. Kebijakan untuk merayakan HUT RI dengan pendekatan spiritual dan sosial merupakan cerminan dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang menyatu dengan budaya kerja perusahaan.
Lebih dari sekadar peringatan seremonial, kegiatan ini menjadi wadah bagi seluruh elemen perusahaan untuk merefleksikan kontribusinya dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia. Nilai-nilai seperti persatuan, gotong royong, dan tanggung jawab sosial dikedepankan sebagai pilar utama dalam memperkuat keberlanjutan operasi dan relasi dengan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, PTFI menempatkan semangat kemerdekaan bukan hanya sebagai simbol sejarah, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa. Kegiatan doa dan ibadah bersama di seluruh wilayah operasional menjadi bukti nyata bahwa perusahaan bisa menjadi bagian penting dari ekosistem kebangsaan, tanpa melupakan akar spiritual dan sosial yang mengikat seluruh masyarakat Indonesia.