MIND ID Siap Tingkatkan Produksi Aluminium Jadi 900 Ribu Ton

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:23:59 WIB
MIND ID Siap Tingkatkan Produksi Aluminium Jadi 900 Ribu Ton

JAKARTA - Pemerintah melalui Holding BUMN Pertambangan, MIND ID, terus memperkuat strategi hilirisasi mineral demi kemandirian industri dalam negeri. Salah satu langkah nyata yang tengah dijalankan adalah peningkatan kapasitas produksi aluminium secara besar-besaran. Targetnya, pada tahun 2029 mendatang, produksi aluminium nasional yang dikelola MIND ID diproyeksikan mencapai 900 ribu ton per tahun (KTPA).

Langkah ini dinilai penting untuk menutup kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan aluminium di dalam negeri, serta mempercepat pencapaian swasembada logam ringan tersebut. Saat ini, kapasitas produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anak usaha MIND ID, masih berada di angka 275 KTPA.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas ini sejalan dengan tujuan strategis perusahaan dalam memperkuat struktur industri manufaktur nasional sekaligus mempercepat transisi energi hijau.

"Grup MIND ID berkomitmen untuk menjadi penggerak hilirisasi aluminium terintegrasi guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen aluminium dunia, dan mampu berdaulat dalam mendukung industri manufaktur sekaligus mengurangi ketergantungan impor,” ujarnya.

Pengembangan Fasilitas dan Infrastruktur Terintegrasi

Untuk mewujudkan target produksi tersebut, MIND ID telah mengoperasikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat. Fasilitas ini mampu memproduksi 1 juta ton alumina per tahun—bahan baku utama dalam pembuatan aluminium.

Tak berhenti di situ, MIND ID juga tengah menyiapkan SGAR Fase II yang akan menambah kapasitas produksi alumina sebesar 1 juta ton per tahun. Upaya ini ditujukan untuk memastikan keberlanjutan rantai pasok alumina dari hulu hingga ke hilir, dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor.

Maroef menegaskan pentingnya bahan tambang seperti bauksit, alumina, dan aluminium dalam mendukung pertumbuhan industri nasional, termasuk sektor manufaktur dan energi terbarukan. “Bauksit, alumina, dan aluminium adalah bahan baku yang memiliki peran krusial dalam mendukung industri manufaktur dan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia,” katanya.

Proyek Smelter Aluminium Baru di Mempawah

Guna mengejar peningkatan kapasitas hingga 900 KTPA, MIND ID kini tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas produksi aluminium baru di Mempawah. Fasilitas ini nantinya memiliki kapasitas hingga 600 ribu ton per tahun. Jika digabungkan dengan kapasitas eksisting Inalum sebesar 275 KTPA, total kapasitas produksi nasional aluminium yang dikelola MIND ID akan meningkat signifikan.

Dalam mendukung rencana ini, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga berperan aktif dengan membangun fasilitas pencucian bijih bauksit (washed bauxite) berkapasitas 1,47 juta ton per tahun di wilayah operasional yang sama. Langkah ini bertujuan memperkuat pasokan bahan baku bauksit yang berkesinambungan untuk mendukung produksi alumina dan aluminium.

Jawaban atas Tingginya Permintaan Domestik

Saat ini, permintaan aluminium nasional diperkirakan mencapai sekitar 1,2 juta ton per tahun. Konsumsi dalam negeri tersebut terus mengalami peningkatan, terutama karena pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan.

Diproyeksikan, konsumsi aluminium domestik akan melonjak hingga 600 persen dalam tiga dekade ke depan. Sebab, dalam satu paket baterai kendaraan listrik (battery pack), aluminium bisa mencakup hingga 18 persen dari keseluruhan material. Sementara untuk satu unit panel surya (solar PV) berkapasitas 1 megawatt, dibutuhkan sekitar 21 ton aluminium.

Dengan demikian, upaya hilirisasi dan ekspansi kapasitas yang dilakukan MIND ID menjadi sangat relevan, tidak hanya dari sisi industri dasar tetapi juga dalam mendukung transisi energi rendah karbon yang kini menjadi prioritas global.

Komitmen Terhadap Keberlanjutan dan Sosial

Selain fokus pada penguatan rantai pasok industri, MIND ID juga menaruh perhatian terhadap aspek sosial dan infrastruktur penunjang proyek. Pembangunan fasilitas baru turut mempertimbangkan integrasi logistik yang efisien serta dampak terhadap masyarakat sekitar.

“Bagi MIND ID, penguatan ekosistem hilirisasi terintegrasi ini merupakan investasi untuk masa depan bangsa,” tegas Maroef.

Langkah ini sekaligus mempertegas posisi MIND ID sebagai pilar penting dalam transformasi industri pertambangan nasional yang berorientasi pada hilirisasi, keberlanjutan, dan kemandirian bahan baku strategis.

Terkini

BRI Taipei Resmi Beroperasi dengan Izin Penuh

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:43:20 WIB

BSI Dukung Rencana Penjaminan Simpanan Emas

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:48:48 WIB

Pinjam Rp100 Juta Lewat KUR BCA 2025, Begini Caranya

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:51:57 WIB

BNI Mudahkan Nasabah Aktifkan Rekening Dormant

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:57:39 WIB