Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Dibuka

Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:12:05 WIB
Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Dibuka

JAKARTA - Setelah sempat ditutup karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat, penyeberangan dari Pelabuhan Sanur, Denpasar Selatan, menuju Pulau Nusa Penida kini sudah kembali dibuka. Pembukaan layanan penyeberangan ini menjadi kabar penting bagi warga dan wisatawan yang ingin beraktivitas maupun berlibur di Nusa Penida, mengingat jalur tersebut merupakan salah satu akses utama ke pulau yang populer di Bali tersebut.

Pagi harinya, sebanyak 30 kapal penyeberangan diberangkatkan dari Pelabuhan Sanur menuju Nusa Penida. Kepala Wilayah Kerja (Kawilker) Sanur di Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, Komang Sunarka, mengonfirmasi kondisi cuaca laut yang mulai landai sehingga memungkinkan kapal-kapal melanjutkan pelayaran. “Sudah kami buka lagi tadi pagi. Mulai berangkat pukul 09.00 Wita,” jelasnya. Meski begitu, beberapa operator kapal seperti Fast Boat Bali Dolphin Cruise 2 memilih untuk tetap tidak beroperasi, mengingat berbagai pertimbangan keamanan.

Komang Sunarka menambahkan, jumlah kapal yang berangkat pada keberangkatan pagi ini mencapai 30 unit, namun jumlah kapal untuk rute balik dari Nusa Penida ke Sanur hanya mencapai setengah dari trip keberangkatan. Ia juga mengingatkan bahwa penyeberangan masih bisa kembali ditunda jika cuaca memburuk. Pihak KSOP bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau kondisi laut untuk menjamin keselamatan pelayaran. “Anak Buah Kapal (ABK) harus mematuhi aturan dan imbauan dari kami agar tidak terjadi seperti kemarin lagi,” tegasnya, merujuk pada insiden kecelakaan yang menimpa Fast Boat Bali Dolphin Cruise II beberapa hari sebelumnya.

Insiden tersebut memang cukup tragis, di mana sebuah kapal cepat terbalik saat hendak bersandar di Pelabuhan Sanur, menyebabkan dua wisatawan asing dan seorang awak kapal meninggal dunia. Kecelakaan ini menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak terkait agar selalu memprioritaskan keselamatan dan kehati-hatian dalam operasional penyeberangan.

Selain itu, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir pesisir atau rob yang diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali dalam beberapa hari mendatang. Fenomena ini dipicu oleh fase bulan purnama dan posisi bulan yang mendekat ke bumi (perigee), yang akan menyebabkan kenaikan air laut maksimum.

“Secara umum akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan atau pesisir,” ujarnya. Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi pesisir selatan Kabupaten Jembrana, Tabanan, Klungkung, Karangasem, serta pesisir Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar. Masyarakat setempat disarankan untuk selalu waspada dan mempersiapkan langkah antisipasi terhadap potensi banjir pesisir ini, terutama bagi aktivitas bongkar muat pelabuhan, permukiman di pesisir, serta kegiatan tambak garam dan perikanan darat.

Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah laut sekitar Bali, termasuk Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, perairan selatan Bali, dan Selat Lombok bagian selatan, untuk periode 8 hingga 11 Agustus 2025. Pola angin di perairan utara Bali diperkirakan bergerak dari arah timur selatan, sementara di perairan selatan Bali berasal dari arah timur-tenggara dengan kecepatan angin yang bisa mencapai 20 knot.

Untuk mendapatkan informasi terbaru dan akurat mengenai kondisi cuaca maritim, masyarakat dan pelaku transportasi laut diimbau untuk selalu memantau laman resmi BMKG, seperti bbmkg3.bmkg.go.id, maritim.bmkg.go.id, akun media sosial resmi BMKG Bali di Instagram @bmkgbali, atau melalui aplikasi informasi BMKG.

Dengan dibukanya kembali penyeberangan Sanur-Nusa Penida ini, diharapkan mobilitas masyarakat dan wisatawan dapat kembali lancar, namun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan pada aturan keselamatan yang telah ditetapkan. Keamanan dan keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas utama agar kejadian nahas seperti kecelakaan kapal cepat sebelumnya tidak terulang kembali.

Penyeberangan yang lancar dan aman juga mendukung sektor pariwisata di Bali yang sangat bergantung pada konektivitas antar pulau. Dengan kondisi cuaca yang terus dipantau dan pengelolaan operasional yang baik, layanan penyeberangan diharapkan dapat berjalan dengan optimal dan menjadi sarana transportasi andalan bagi masyarakat serta wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida.

Terkini

Cwie Mie: Kuliner Legendaris Malang

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:30:12 WIB

Olahraga Rutin untuk Kebugaran

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:35:30 WIB

Kebangkitan Voli Putri Indonesia

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:41:44 WIB

Fashion Emas yang Memancarkan Kepercayaan

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:55:40 WIB

Transportasi Umum Gratis untuk 15 Golongan di Jakarta

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:58:41 WIB