Proyek Strategis ESDM Diresmikan

Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:02:52 WIB
Proyek Strategis ESDM Diresmikan

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi yang menjadi tulang punggung pembangunan nasional. Dalam semester pertama tahun 2025, sejumlah proyek strategis di sektor ESDM telah resmi diresmikan dan siap mendukung peningkatan produksi energi nasional sekaligus mendorong hilirisasi sumber daya mineral. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan capaian ini dalam konferensi pers terkait kinerja sektor ESDM, menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi dan pengembangan energi baru terbarukan.

Bahlil menjelaskan bahwa proyek-proyek yang sudah rampung dan beroperasi meliputi berbagai bidang mulai dari hilirisasi mineral hingga pengembangan lapangan minyak dan gas bumi (migas), serta perluasan kapasitas ketenagalistrikan nasional. “Ini adalah peresmian proyek-proyek hilirisasi, groundbreaking, ekosistem baterai mobil listrik, serta beberapa lapangan migas yang meningkatkan lifting minyak dan gas,” jelas Bahlil, merujuk pada proyek di Blora dan Natuna.

Salah satu tonggak penting adalah ekspansi smelter emas PT Freeport Indonesia di Gresik. Proyek ini tidak hanya memperbesar kapasitas pengolahan emas, namun juga menguatkan industri hilirisasi mineral di dalam negeri. Smelter dengan kapasitas Precious Metal Refinery hingga 6.000 ton per tahun ini merupakan bagian dari upaya menambah nilai tambah sumber daya mineral nasional.

Di bidang energi terbarukan, pemerintah melakukan groundbreaking proyek ekosistem industri baterai listrik di Karawang. Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan baterai listrik terintegrasi dengan kapasitas produksi mencapai 15 GWh. Baterai yang berbasis nikel ini menjadi ekosistem baterai terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dan kedua terbesar di dunia, menandai kemajuan Indonesia dalam mendukung industri kendaraan listrik sekaligus pengurangan emisi karbon.

Peresmian proyek-proyek migas juga menjadi fokus utama di semester pertama 2025. Beberapa lapangan migas penting yang telah diresmikan antara lain Akatara Gas Processing Facility di Jambi dengan kapasitas produksi gas sebesar 25,7 MMSCFD, LPG 185 MT per hari, serta kondensat sebesar 1.098 BOPD. Di Natuna, Lapangan Forel-Terubuk telah menambah kapasitas produksi minyak sebesar 9.900 BOPD dan gas sebesar 43 MMSCFD. Sementara itu, lapangan Banyu Urip Infill Clastic di Bojonegoro juga mengalami peningkatan kapasitas produksi hingga 33 ribu BOPD.

Tidak hanya itu, sektor ketenagalistrikan nasional juga mendapatkan perhatian serius dengan penambahan kapasitas yang signifikan. Total terdapat 26 pembangkit listrik dengan kapasitas 3.223 MW yang telah dibangun dan dioperasikan, didukung jaringan transmisi sepanjang 739 kilometer serta gardu induk dengan kapasitas 1.740 MVA. Peningkatan ini menjadi fondasi penting dalam menjamin pasokan listrik nasional yang andal dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta sektor industri.

Dalam hal energi baru terbarukan (EBT), pemerintah telah membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi. Total kapasitas pembangkit EBT ini mencapai 350 MW untuk PLTP dan 27 MWp untuk PLTS. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam meningkatkan porsi energi bersih dalam bauran energi nasional dan mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Dari paparan tersebut, terlihat bahwa pembangunan di sektor ESDM bukan hanya berfokus pada peningkatan kapasitas semata, tetapi juga mengedepankan aspek hilirisasi dan inovasi teknologi. Ekosistem baterai listrik, misalnya, adalah contoh nyata sinergi antara pengelolaan sumber daya mineral dan pengembangan teknologi energi masa depan yang ramah lingkungan.

Menteri Bahlil menegaskan bahwa capaian ini menjadi pijakan penting dalam mengakselerasi kemandirian energi nasional serta mendorong Indonesia untuk menjadi pemain utama di industri energi global, khususnya dalam bidang energi terbarukan dan hilirisasi mineral. “Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menjalankan visi energi berkelanjutan, sekaligus memperkuat pondasi ekonomi nasional,” tambahnya.

Keberhasilan peresmian berbagai proyek strategis ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi percepatan pembangunan infrastruktur energi lain di masa mendatang. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku usaha dapat menikmati manfaat langsung dari ketersediaan energi yang andal dan terjangkau, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini