TNI Bantu Gaza di HUT RI 80

Selasa, 19 Agustus 2025 | 09:49:34 WIB
TNI Bantu Gaza di HUT RI 80

JAKARTA - Upaya kemanusiaan Indonesia kembali mendapat perhatian internasional setelah Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan Satuan Tugas Garuda Merah Putih-II (Satgas GMP-II) untuk menyalurkan bantuan ke Palestina. Operasi ini menjadi simbol kepedulian bangsa terhadap penderitaan rakyat Gaza sekaligus bentuk nyata peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam misi tersebut, dua pesawat Hercules C-130J milik TNI Angkatan Udara dari Skadron Udara 31 dikerahkan membawa 66 personel gabungan. Seluruhnya berada di bawah komando Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma, Kolonel Pnb Puguh Julianto, yang dipercaya menjadi Mission Commander. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai bentuk kehadiran militer Indonesia di panggung global, tetapi juga sebagai perwujudan nilai solidaritas kemanusiaan.

Persiapan di Yordania Sebelum Terbang ke Gaza

Sesampainya di Pangkalan Udara King Abdullah II (KAIIAB) Yordania, Satgas GMP-II bergabung dengan tim multinasional dalam operasi Solidarity Path Operation-2 (SPO-2). Operasi ini dipimpin langsung oleh Royal Jordanian Air Force (RJAF) yang bertindak sebagai tuan rumah.

Di sana, personel Indonesia bersama negara-negara lain melaksanakan persiapan akhir sebelum melakukan dropping. Kegiatan packing bundel bantuan menjadi salah satu tahapan krusial yang dikerjakan secara cermat agar paket bantuan bisa tiba dengan selamat di wilayah sasaran. Persiapan matang ini mencerminkan keseriusan seluruh pihak dalam memastikan bantuan mencapai rakyat Gaza yang saat ini tengah mengalami krisis kemanusiaan.

Bantuan Kemanusiaan Bernuansa Simbol Kemerdekaan

Ketika momen dropping berlangsung, suasana semakin mengharukan karena bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Langit Gaza tampak dipenuhi parasut yang membawa paket bantuan seberat 17,8 ton. Angka tersebut bukanlah kebetulan, melainkan simbol yang dipilih dengan sengaja untuk mengingatkan dunia pada tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yakni 17 Agustus 1945.

Kolonel Pnb Puguh Julianto menegaskan bahwa misi ini bukan hanya sebatas penyaluran logistik, tetapi juga merupakan perayaan kemerdekaan dalam arti yang lebih luas.

"Momentum Hari Kemerdekaan tidak hanya kita rayakan dengan upacara, tetapi juga dengan aksi nyata kemanusiaan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Gaza," ujarnya.

Ungkapan ini menegaskan bahwa peringatan hari bersejarah bangsa bisa diisi dengan tindakan konkret yang membawa manfaat nyata bagi umat manusia, bukan hanya melalui seremoni di dalam negeri.

Logistik dan Dukungan dari Indonesia

Bantuan yang dikirimkan Indonesia mencapai total sekitar 800 ton. Pada tahap awal, sekitar 45 ton logistik berhasil didistribusikan langsung ke Gaza melalui metode airdrop. Logistik tersebut terdiri dari bahan makanan pokok, makanan siap saji, serta sembako yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Tidak hanya itu, Kementerian Pertahanan RI turut menyumbangkan 1.000 dus makanan instan.

Jumlah bantuan yang dipilih, yaitu 17,8 ton pada momen dropping pertama, kembali menegaskan keterkaitan erat antara angka 17-8-45 dengan makna kemerdekaan Indonesia. Dengan cara ini, misi kemanusiaan tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengandung nilai simbolis yang mendalam.

Solidaritas Indonesia di Panggung Dunia

Kolonel Pnb Puguh Julianto dalam keterangannya menyebutkan bahwa keterlibatan TNI di operasi Solidarity Path Operation-2 merupakan bukti komitmen Indonesia untukberdiri bersama rakyat Palestina di tengah penderitaan berkepanjangan.

"Partisipasi TNI dalam Solidarity Path Operation-2 menjadi bukti nyata solidaritas bangsa Indonesia kepada rakyat Palestina. Melalui metode airdrop, bantuan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit ditembus melalui jalur darat. Kehadiran Satgas Garuda Merah Putih-II ini sekaligus menjadi wujud kepedulian bangsa Indonesia di panggung internasional, sejalan dengan semangat peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia," ungkapnya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa diplomasi kemanusiaan yang dilakukan Indonesia bukan hanya tentang pemberian logistik, melainkan juga bentuk kontribusi nyata dalam menjaga solidaritas global. Aksi ini memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia menjadikan nilai kemerdekaan sebagai dasar untuk membantu sesama, terutama mereka yang berada dalam situasi sulit akibat konflik.

Makna Kemanusiaan di Balik HUT RI

Misi TNI di Gaza menambah daftar panjang kontribusi Indonesia dalam isu kemanusiaan internasional. Berbagai paket bantuan yang dikirimkan membawa pesan kuat bahwa peringatan Hari Kemerdekaan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga dapat dimaknai dengan memberi pertolongan nyata kepada mereka yang membutuhkan.

Solidaritas yang ditunjukkan melalui misi ini mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Bagi rakyat Gaza, bantuan tersebut tentu menjadi bukti bahwa mereka tidak sendirian menghadapi penderitaan. Sementara bagi bangsa Indonesia, momen ini adalah refleksi bahwa nilai kemerdekaan harus terus dijaga dan diwujudkan dalam bentuk kepedulian lintas batas negara.

Terkini

10 Crypto Futures Teratas 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:54:10 WIB

Profil Joseph Zeng: Aktor Wuxia Tiongkok

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:01:10 WIB

Drama Korea Sejarah Dan Kerajaan

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:06:30 WIB

Kemenkes Tingkatkan Keselamatan Ibu Dan Bayi

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:14:40 WIB