JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menunjukkan kesiapsiagaan dan efisiensi operasional di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan mengurai antrean kendaraan yang sempat terjadi akibat fenomena pasang laut. Peristiwa ini terjadi ketika sejumlah kapal penumpang bersandar bersamaan, menimbulkan perlambatan lalu lintas kendaraan masuk dan keluar pelabuhan.
Sub Regional Head Jawa PT Pelindo, Purwanto Wahyu Widodo, menjelaskan bahwa kondisi pasang air laut menjadi faktor utama perlambatan proses bongkar muat. Tiga kapal penumpang yang bersandar secara bersamaan yaitu Kapal Motor (KM) Dharma Kencana V tujuan Balikpapan, KM Niki Mila tujuan Ende, dan KM Dharma Kartika V tujuan Labuan Bajo. “Faktor air pasang membuat proses muat berlangsung sedikit lebih lambat. Namun situasi ini tidak menimbulkan kemacetan, hanya perlambatan lalu lintas kendaraan dalam waktu terbatas,” jelas Purwanto melalui keterangan tertulis.
Fenomena air pasang memang kerap menjadi tantangan operasional di pelabuhan besar. Tingginya permukaan air memengaruhi proses sandar kapal dan mobilisasi kendaraan di area dermaga. Namun, koordinasi yang baik antara pihak pelabuhan, operator pelayaran, dan aparat keamanan membuat dampak negatif dapat diminimalkan.
- Baca Juga Pupuk Kalium Humat MIND ID
Purwanto menyampaikan apresiasi kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, operator pelayaran, serta Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Semua pihak secara sigap mengurai antrean kendaraan sehingga kepadatan lalu lintas yang muncul hanya bersifat sementara. “Kepadatan lalu lintas yang terjadi hanya berlangsung singkat dan dapat segera diatasi tanpa menimbulkan gangguan berarti,” ujarnya.
Strategi pengelolaan lalu lintas di pelabuhan Tanjung Perak melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, penjadwalan kedatangan kapal yang memperhitungkan kondisi pasang surut laut. Kedua, koordinasi intensif antara petugas dermaga dan operator kendaraan untuk mengoptimalkan alur kendaraan masuk dan keluar. Ketiga, pengawasan aktif dari kepolisian pelabuhan yang memastikan arus kendaraan tetap lancar dan aman.
Kesiapan ini menjadi bagian dari upaya Pelindo dalam meningkatkan kualitas layanan pelabuhan sekaligus menjaga kelancaran arus logistik nasional. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, sehingga setiap gangguan operasional bisa berpotensi mempengaruhi mobilitas barang dan penumpang.
Meski kondisi pasang laut menjadi faktor alam yang tidak bisa dikontrol, koordinasi antar-pihak memungkinkan dampak terhadap kegiatan pelabuhan diminimalkan. Hal ini menunjukkan kemampuan manajemen krisis dan adaptasi Pelindo dalam menghadapi dinamika operasional yang tidak terduga.
Selain itu, pengalaman menghadapi pasang laut memberikan pembelajaran bagi Pelindo untuk memperkuat sistem monitoring dan prediksi kondisi perairan. Dengan teknologi yang tepat, proses bongkar muat kapal bisa disesuaikan secara real-time, mengurangi potensi penumpukan kendaraan maupun keterlambatan penumpang.
Tidak hanya dari sisi operasional, keberhasilan mengurai antrean kendaraan ini juga berimplikasi positif terhadap kepuasan pengguna jasa pelabuhan. Penumpang dan pengemudi kendaraan yang melintasi pelabuhan dapat merasakan layanan yang lebih lancar meskipun terdapat kendala alam seperti pasang laut. Efisiensi ini berkontribusi pada reputasi Tanjung Perak sebagai pelabuhan andal di kawasan timur Indonesia.
Kesiapan aparat kepolisian pelabuhan juga menjadi kunci dalam mengelola lalu lintas darat. Kehadiran Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang sigap menangani antrean kendaraan membantu menjaga keselamatan, mencegah kemacetan, dan memastikan aktivitas pelabuhan tetap berjalan sesuai jadwal. Dukungan ini menjadi bagian dari kolaborasi multi-stakeholder yang esensial dalam pengelolaan pelabuhan modern.
Fenomena pasang laut bukan hal baru di Tanjung Perak. Namun, penanganan yang cepat dan sistematis membuktikan bahwa Pelindo mampu mengantisipasi kondisi ekstrem dengan dampak minimal. Hal ini menunjukkan kesiapan institusi pelabuhan dalam menjalankan perannya sebagai penghubung transportasi laut dan darat yang efektif.
Pengalaman ini menjadi contoh penting bagi pengelolaan pelabuhan lainnya di Indonesia. Kecepatan dan koordinasi dalam mengurai antrean kendaraan menunjukkan bahwa kolaborasi antara pelabuhan, operator kapal, dan aparat keamanan mampu menciptakan sistem logistik yang lebih handal.
Ke depan, Pelindo berencana memperkuat sistem teknologi informasi dan komunikasi untuk memantau arus kendaraan dan kondisi pasang laut secara real-time. Inovasi ini akan membantu pengambilan keputusan lebih cepat, meminimalkan risiko antrean panjang, dan meningkatkan efisiensi layanan pelabuhan secara keseluruhan.
Kesimpulannya, perlambatan lalu lintas kendaraan di Pelabuhan Tanjung Perak akibat pasang laut berhasil diatasi dengan koordinasi yang efektif antara Pelindo, KSOP, operator pelayaran, dan aparat kepolisian. Strategi ini memastikan pelayanan pelabuhan tetap optimal, menunjukkan kesiapan institusi menghadapi kondisi operasional yang dinamis, dan memberikan pengalaman positif bagi pengguna jasa pelabuhan.
Dengan langkah-langkah ini, Pelindo tidak hanya menjaga kelancaran arus kendaraan dan penumpang, tetapi juga memperkuat posisi Tanjung Perak sebagai pelabuhan strategis yang andal dan adaptif terhadap berbagai tantangan alam dan operasional.