Harga Sembako Karanganyar Tetap Stabil

Kamis, 04 September 2025 | 09:43:35 WIB
Harga Sembako Karanganyar Tetap Stabil

JAKARTA - Kondisi pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menunjukkan ketahanan yang cukup kuat meskipun beberapa waktu lalu terjadi kerusuhan di sejumlah daerah. Stabilitas harga bahan pokok dan kelancaran distribusi pasokan menjadi sinyal positif bahwa masyarakat setempat tidak perlu khawatir akan gejolak harga pangan.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Disdagperinaker) Karanganyar, Harjanto, memastikan bahwa hingga saat ini harga sembako di pasar-pasar wilayah Karanganyar masih dalam kondisi aman. Menurutnya, meski sempat ada kekhawatiran masyarakat setelah kerusuhan, situasi di lapangan berjalan stabil.

“Harga bahan makanan pokok stabil. Selain itu, pasokan barang-barang tersebut juga aman,” tegas Harjanto.

Pernyataan ini menjadi jawaban bagi keresahan sebagian warga yang sempat menduga kerusuhan akan berdampak pada kelangkaan barang dan lonjakan harga. Namun, realitas menunjukkan bahwa mekanisme pasar tetap terkendali, dengan dukungan distribusi pangan yang terjaga.

Harga Beras Jadi Perhatian

Meski harga sejumlah bahan pokok relatif stabil, beras medium masih menjadi sorotan karena sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 299 Tahun 2025, Karanganyar termasuk dalam zona 1 dengan ketentuan HET beras medium sebesar Rp13.500 per kilogram. Angka ini mengalami penyesuaian dari sebelumnya Rp12.500 per kilogram.

Harjanto menjelaskan bahwa HET hanya berlaku untuk beras medium tertentu, sedangkan beras umum yang banyak beredar di pasaran lebih sulit ditetapkan harga batasannya. “Kalau beras umum sulit ditentukan HET karena berlaku hukum pasar,” ujarnya.

Hal ini berarti harga beras di pasar akan sangat dipengaruhi oleh dinamika supply dan demand, termasuk faktor distribusi dan kualitas beras yang dipasarkan pedagang.

Upaya Menjaga Daya Beli

Untuk memastikan masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga beras, pemerintah melalui Bulog tetap aktif menyalurkan beras SPHP medium hingga akhir tahun. Program ini menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga stabilitas harga sekaligus daya beli masyarakat.

“SPHP ini sampai akhir tahun terus digelontorkan pemerintah melalui Bulog dan saluran distribusinya, termasuk pedagang pasar yang telah menjadi agen penyalur beras SPHP,” tambah Harjanto.

Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dikenal sebagai salah satu strategi pemerintah dalam mengintervensi pasar ketika harga beras di tingkat pedagang mulai merangkak naik. Dengan adanya suplai rutin, diharapkan masyarakat masih memiliki alternatif untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

Stabilitas Pasar di Tengah Gejolak Sosial

Menariknya, stabilitas sembako di Karanganyar ini terjadi di tengah kondisi sosial yang sempat bergejolak akibat kerusuhan di wilayah sekitar. Biasanya, kondisi semacam itu dapat memicu kekhawatiran akan gangguan distribusi dan memengaruhi psikologis pasar, bahkan bisa menimbulkan aksi panic buying.

Namun, dari laporan lapangan, masyarakat Karanganyar tetap berbelanja seperti biasa. Pasar tradisional tidak menunjukkan lonjakan pembelian yang berlebihan. Artinya, kepercayaan publik terhadap ketersediaan stok cukup tinggi, sekaligus mencerminkan peran aktif pemerintah daerah dan distributor dalam menjaga alur distribusi pangan tetap aman.

Peran Pemerintah Daerah dan Bulog

Keberhasilan menjaga stabilitas harga sembako di Karanganyar tentu tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah daerah dan lembaga pangan nasional. Bulog sebagai penopang utama pasokan beras SPHP memastikan distribusi tidak terputus, sementara Disdagperinaker Karanganyar melakukan pengawasan langsung ke pasar-pasar tradisional.

Kombinasi kebijakan ini memperlihatkan strategi jangka pendek sekaligus jangka panjang. Jangka pendek untuk meredam gejolak harga yang mungkin terjadi setelah kerusuhan, sementara jangka panjang adalah memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap bahan pokok dengan harga sesuai daya beli mereka.

Implikasi Bagi Ekonomi Lokal

Stabilnya harga sembako di Karanganyar juga memberi dampak signifikan terhadap pergerakan ekonomi lokal. UMKM di sektor kuliner, pedagang kecil, hingga penyedia jasa pangan dapat menjalankan usahanya tanpa terganggu lonjakan biaya produksi.

Jika harga pangan melambung, biaya produksi usaha mikro biasanya ikut naik sehingga menekan margin keuntungan. Dengan kondisi harga yang terjaga, para pelaku UMKM bisa lebih fokus mengembangkan produk mereka tanpa terbebani kenaikan biaya bahan baku.

Selain itu, konsumen rumah tangga tetap dapat memenuhi kebutuhan harian mereka dengan relatif tenang. Kondisi ini berkontribusi menjaga daya beli masyarakat, yang pada akhirnya menopang stabilitas ekonomi daerah.

Pentingnya Komunikasi Publik

Selain intervensi di sisi pasokan, hal lain yang penting adalah komunikasi publik. Pernyataan resmi dari pejabat daerah, seperti yang disampaikan Harjanto, menjadi instrumen penting untuk menenangkan masyarakat. Dengan informasi yang jelas dan akurat, warga tidak mudah terprovokasi atau melakukan panic buying.

Transparansi mengenai ketersediaan barang juga berperan besar. Informasi tentang stok beras SPHP yang akan terus digelontorkan hingga akhir tahun memberi kepastian bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam menghadapi dinamika harga pangan.

Harapan ke Depan

Ke depan, Karanganyar diharapkan tetap menjadi contoh positif dalam menjaga kestabilan pasar tradisional, meski berada dalam situasi sosial yang penuh tantangan. Langkah-langkah pengawasan distribusi, intervensi harga melalui SPHP, serta komunikasi terbuka kepada masyarakat perlu terus diperkuat.

Stabilitas harga sembako bukan hanya urusan ekonomi, tetapi juga menyangkut rasa aman dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kerja sama pemerintah, Bulog, pelaku pasar, dan warga, ketahanan pangan lokal bisa terjaga, sekaligus memberikan jaminan bahwa setiap rumah tangga tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya dengan baik.

Terkini