JAKARTA - Bank BJB mendukung penuh program “Imah Merenah Hirup Tumaninah” yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Inisiatif ini bertujuan memberi kemudahan masyarakat memperoleh rumah layak dan terjangkau. Dukungan bank BJB menunjukkan komitmen memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif.
Peluncuran program dihadiri jajaran pemerintah pusat dan daerah, termasuk menteri terkait serta kepala daerah se-Jawa Barat. Bank BJB mengirimkan direksi dan CEO regional untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah.
Kehadiran ini menegaskan posisi bank sebagai mitra strategis dalam penyaluran kredit perumahan. Sebagai bank yang berakar di Jawa Barat, BJB memiliki kepedulian tinggi pada kesejahteraan masyarakat.
Bank berkomitmen menjadi motor percepatan penyediaan rumah layak huni. Sinergi dengan pemerintah juga mencakup pemanfaatan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Realisasi dan Rekam Jejak FLPP Bank BJB
Hingga pertengahan tahun, realisasi FLPP secara nasional mencapai lebih dari 178 ribu unit rumah, atau sekitar 50 persen dari target. Dari jumlah tersebut, BJB dan BJB Syariah menyalurkan lebih dari 5 ribu unit rumah. Data ini menunjukkan kontribusi nyata bank dalam agenda perumahan rakyat.
Sejak 2016, bank BJB telah menyalurkan hampir 39 ribu unit rumah melalui FLPP. Rekam jejak panjang ini menegaskan konsistensi dalam mendukung program nasional. Posisi BJB sebagai salah satu penyalur aktif FLPP menjadi bukti kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.
Di Jawa Barat, realisasi FLPP tertinggi secara nasional tercatat lebih dari 36 ribu unit rumah dari alokasi 23 ribu unit. Provinsi ini menjadi motor utama pencapaian rumah subsidi. Bank BJB memegang peran penting dalam memastikan target nasional perumahan tercapai.
Skema Pembiayaan dan Kemudahan Akses
Dalam program “Imah Merenah Hirup Tumaninah,” BJB menyiapkan skema pembiayaan rumah dengan bunga terjangkau. Program ini juga memperluas akses melalui Kredit Program Perumahan (KPP). Fasilitas ditujukan bagi pelaku usaha properti, developer, toko bangunan, dan pengusaha lainnya.
Kemudahan lain melalui FLPP termasuk uang muka 1 persen, bunga tetap 5 persen selama 20 tahun, serta bebas PPN, PBG, dan BPHTB. Skema ini dirancang inklusif agar lebih banyak masyarakat menjangkau rumah subsidi.
Partisipasi bank BJB menunjukkan semangat kolaborasi antar pemerintah, lembaga keuangan, dan asosiasi pengembang. Sinergi ini menciptakan ekosistem perumahan yang berkelanjutan.
Dampak ekonomi pun dirasakan luas, termasuk sektor konstruksi, lapangan kerja, dan industri pendukung. Bank menilai efek domino ini penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
Perumahan sebagai Fondasi Kesejahteraan Masyarakat
Bank BJB memandang rumah sebagai fondasi penting meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hunian layak menciptakan rasa aman, produktivitas meningkat, dan daya saing keluarga kuat.
Program ini juga sejalan dengan agenda pembangunan Jawa Barat yang mengedepankan kesejahteraan sosial. Bank BJB memastikan sinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pengembang, dan lembaga lain terus diperkuat.
Komitmen jangka panjang bertujuan memperluas kontribusi dalam pembangunan perumahan nasional. Dengan pengalaman dan dukungan pemerintah, bank siap menjadi penggerak pembangunan daerah sekaligus memudahkan masyarakat memiliki hunian layak dan berkelanjutan.