JAKARTA - Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menjadi tuan rumah Seminar Nasional bertajuk “Kajian Strategis Energi dan Hilirisasi Dalam Mendukung Pembangunan Nasional” yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei 2025. Seminar ini bertujuan untuk memberikan kajian mendalam terkait strategi pengelolaan energi dan hilirisasi sektor sumber daya alam, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, terutama di daerah.
Acara prestisius ini akan dihelat di Claro Hotel Kendari, salah satu hotel ternama di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, S.E., akan hadir sebagai keynote speaker, memberikan pandangan strategis tentang perkembangan energi dan hilirisasi di Indonesia. Tak hanya itu, acara ini juga akan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, yang akan menyampaikan sambutan sekaligus memberikan arahan terkait kebijakan pembangunan daerah yang berfokus pada sektor energi dan sumber daya alam.
Seminar ini diprakarsai oleh sejumlah lembaga akademik dan pemerintah daerah, yang berkolaborasi untuk menggali solusi dan memberikan wawasan terkini mengenai pengelolaan sumber daya alam di Indonesia, dengan penekanan pada hilirisasi sektor energi.
Tema Seminar: Energi dan Hilirisasi untuk Pembangunan Nasional
Seiring dengan peningkatan kebutuhan energi di tingkat global, pengelolaan sumber daya alam dan energi menjadi salah satu isu strategis dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Seminar ini akan membahas berbagai hal terkait kebijakan energi Indonesia, termasuk pengelolaan energi terbarukan, pemanfaatan potensi energi lokal, serta pengembangan sektor hilirisasi yang dapat membuka lebih banyak peluang ekonomi di daerah.
Salah satu aspek penting yang akan menjadi sorotan dalam seminar adalah hilirisasi sektor energi, yakni upaya untuk mengolah hasil tambang dan energi di dalam negeri menjadi produk yang bernilai tambah. Dengan hilirisasi yang lebih efisien, Indonesia tidak hanya bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam beberapa kesempatan sebelumnya menyampaikan bahwa hilirisasi energi dan sumber daya alam adalah langkah penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di masa depan. Dalam seminar nanti, Bahlil dijadwalkan untuk memberikan paparan mengenai kebijakan hilirisasi yang telah diterapkan oleh pemerintah, serta langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk memastikan keberlanjutan sektor energi dan sumber daya alam.
"Kami berharap seminar ini dapat menjadi wadah untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama terkait pemanfaatan sumber daya alam yang lebih bijak dan berkelanjutan. Hilirisasi bukan hanya soal menciptakan nilai tambah, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat dan ekonomi lokal," ungkap Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulisnya.
Harapan untuk Pembangunan Energi Berkelanjutan
Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, juga akan turut hadir dalam seminar tersebut dan memberikan sambutan terkait kontribusi penting sektor energi dalam mendukung pembangunan daerah. Andi Sumangerukka menyatakan bahwa sektor energi menjadi salah satu prioritas utama dalam visi pembangunan Sulawesi Tenggara, khususnya dalam mendorong hilirisasi yang dapat meningkatkan sektor industri lokal.
"Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar dalam sektor energi, terutama energi terbarukan. Kami berkomitmen untuk mengembangkan sektor ini seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar global. Seminar ini sangat penting untuk menciptakan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam mewujudkan energi yang berkelanjutan," ujar Andi Sumangerukka dalam sambutannya.
Dalam seminar ini, berbagai narasumber dari kalangan akademisi, praktisi industri, serta pejabat pemerintah terkait akan hadir dan berbagi pandangan mengenai tantangan dan peluang dalam mengelola sektor energi dan sumber daya alam Indonesia. Di antaranya adalah topik-topik mengenai kebijakan energi nasional, pemanfaatan energi terbarukan, pengembangan sektor hilirisasi di Indonesia, serta dampaknya terhadap masyarakat dan perekonomian daerah.
Meningkatkan Kerja Sama untuk Pembangunan Sektor Energi
Seminar ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri energi, dan lembaga pendidikan dalam merumuskan strategi pembangunan sektor energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan tujuan nasional untuk menciptakan ketahanan energi yang dapat memenuhi kebutuhan energi nasional, sambil menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Sejumlah materi yang akan dibahas dalam seminar mencakup pengelolaan energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan biomassa, yang dipandang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Sulawesi Tenggara. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, energi terbarukan diharapkan dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan mendukung kemandirian energi di daerah.
"Penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang potensi energi terbarukan dan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam pembangunan sektor energi berkelanjutan. Seminar ini menjadi momentum penting untuk menyatukan berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan tersebut," tambah Bahlil Lahadalia.
Prospek Masa Depan Sektor Energi di Sulawesi Tenggara
Dengan potensi besar dalam sektor energi, Sulawesi Tenggara memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu pusat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Ke depan, provinsi ini diharapkan tidak hanya menjadi produsen energi, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan riset terkait energi, yang dapat meningkatkan daya saing daerah dalam pembangunan nasional.
Salah satu aspek yang penting dalam seminar ini adalah diskusi tentang keberlanjutan sektor energi, termasuk pemanfaatan energi lokal dan potensi pengembangan infrastruktur energi yang lebih ramah lingkungan. Sulawesi Tenggara memiliki beberapa sumber daya alam yang berpotensi menjadi sumber energi baru, termasuk tenaga surya dan biomassa yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
"Kami optimis bahwa seminar ini akan menghasilkan rekomendasi strategis yang bisa diterapkan tidak hanya di Sulawesi Tenggara, tetapi juga di seluruh Indonesia. Kolaborasi yang terjalin akan membuka lebih banyak peluang untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan," tutup Andi Sumangerukka.
Dengan berbagai pembicara utama yang berkompeten dan topik-topik strategis yang akan dibahas, seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun sektor energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.