JAKARTA - Komitmen Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) dalam mengatasi persoalan akses jalan antarkecamatan kembali dibuktikan melalui pengalokasian dana sebesar Rp5 miliar. Dana ini digunakan untuk menangani infrastruktur jalan pada ruas Tumbang Marikoi – Tumbang Anoi – Tumbang Mahuroi di wilayah Kecamatan Damang Batu. Perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan masyarakat terhadap akses transportasi yang layak.
“Penanganan ruas jalan Tumbang Marikoi-Tumbang Anoi-Tumbang Mahuroi sebagian dilakukan secara swakelola dan ada juga yang dilakukan dengan berkontrak. Untuk yang berkontrak pagunya sebesar Rp5 miliar,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gumas, Bambang Jaya, di Kuala Kurun.
Menurut Bambang, pembangunan infrastruktur jalan tersebut telah dirancang secara matang dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. Ia pun berharap, masyarakat setempat dapat turut berpartisipasi dalam pengawasan pelaksanaan proyek di lapangan agar hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan teknis dan rencana awal yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, perhatian terhadap pembangunan jalan ini juga mendapat dukungan langsung dari pimpinan daerah. Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong, menegaskan bahwa ruas jalan dari Kelurahan Tumbang Marikoi ke Desa Tumbang Anoi dan Desa Tumbang Mahuroi akan segera ditangani sesuai dengan alokasi anggaran yang telah tersedia.
“Alat berat milik pemerintah daerah segera bergerak ke Kecamatan Damang Batu, untuk menangani ruas jalan dari Tumbang Marikoi–Tumbang Anoi–Tumbang Mahuroi,” tegas Bupati Gumas yang sudah menjabat dua periode itu.
Pemkab Gumas diketahui memiliki satu set alat berat yang terdiri atas ekskavator, vibro compactor, dan grader. Peralatan tersebut saat ini masih digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan infrastruktur di ruas jalan Desa Tumbang Sian, Kecamatan Kahayan Hulu Utara menuju Kelurahan Tumbang Napoi, Kecamatan Miri Manasa.
Pengerjaan jalan dari Tumbang Sian ke Tumbang Napoi dilakukan secara swakelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gumas. Setelah pekerjaan tersebut rampung, barulah alat berat akan dipindahkan ke ruas jalan di Damang Batu.
Pemkab Gumas sangat memahami kesulitan yang dihadapi warga Kecamatan Damang Batu, khususnya terkait akses jalan yang seringkali menjadi hambatan utama dalam kegiatan sehari-hari. Kondisi jalan yang rusak parah saat musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi warga untuk bisa menjalankan aktivitas ekonomi maupun sosial secara normal. Jalan menjadi licin, berlumpur, bahkan nyaris tidak bisa dilintasi oleh kendaraan.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Gumas tidak tinggal diam. Peningkatan infrastruktur jalan menjadi bagian dari strategi pembangunan wilayah terpencil agar tidak tertinggal dari pusat kabupaten maupun kecamatan lainnya. Melalui intervensi ini, pemerintah berharap seluruh warga, khususnya yang tinggal di kawasan pedalaman seperti Damang Batu, bisa menikmati infrastruktur dasar secara merata.
Jaya S Monong mengungkapkan bahwa keberadaan akses jalan yang layak sangat penting untuk mendukung aktivitas masyarakat, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, maupun pelayanan kesehatan.
“Pemkab Gumas berupaya secara optimal untuk memastikan bahwa semua wilayah, termasuk Damang Batu, mendapatkan akses jalan yang layak. Hal itu penting agar aktivitas masyarakat, terutama di sektor ekonomi dan pelayanan dasar bisa berjalan lancar,” katanya.
Pemerintah daerah pun meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar seluruh proses pembangunan, baik yang dilakukan secara swakelola maupun melalui sistem kontrak, dapat berjalan sesuai rencana. Keterlibatan masyarakat dalam mengawasi proyek infrastruktur menjadi hal penting untuk memastikan hasil yang berkualitas dan tepat sasaran.
“Doakan saja agar semua proses berjalan lancar, dan manfaat dari perbaikan ini bisa segera dirasakan masyarakat di Damang Batu,” lanjutnya.
Peningkatan jalan antarwilayah seperti ini merupakan bagian dari agenda besar Pemkab Gumas dalam mendorong percepatan pembangunan yang merata di seluruh kecamatan. Bukan hanya infrastruktur strategis di perkotaan, namun juga menyentuh desa-desa yang selama ini sulit dijangkau akibat keterbatasan akses.
Program peningkatan jalan Tumbang Marikoi Tumbang Anoi Tumbang Mahuroi ini pun diyakini mampu membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat. Akses jalan yang membaik diharapkan dapat menurunkan biaya logistik, mempercepat waktu tempuh, serta meningkatkan produktivitas warga dalam berbagai bidang.
Keberhasilan proyek ini tidak hanya terletak pada kucuran anggaran atau keberadaan alat berat, tetapi juga pada sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Jika seluruh elemen turut mengambil peran, baik dalam pengawasan, pemanfaatan, hingga perawatan jalan, maka manfaatnya akan semakin dirasakan secara luas dan berkelanjutan.
Dengan langkah strategis ini, Pemkab Gumas sekali lagi menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya terpusat pada wilayah perkotaan, tetapi juga menyentuh lapisan masyarakat yang berada di pelosok, sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan yang inklusif.