JASA MARGA

Jasa Marga Catat 1.500 Bus Massa Aksi May Day 2025 Melintasi Ruas Tol Jabodetabek

Jasa Marga Catat 1.500 Bus Massa Aksi May Day 2025 Melintasi Ruas Tol Jabodetabek
Jasa Marga Catat 1.500 Bus Massa Aksi May Day 2025 Melintasi Ruas Tol Jabodetabek

JAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025, Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) mencatat sebanyak 1.500 unit bus yang mengangkut massa aksi melintasi berbagai ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga di wilayah Jabodetabek. Volume kendaraan yang signifikan ini menunjukkan tingginya partisipasi buruh dalam aksi tersebut.​

Volume Kendaraan Meningkat, Jasa Marga Siaga Penuh

Kepala Divisi Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk mengelola lonjakan volume kendaraan selama peringatan May Day. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan tol.​

“​Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk memastikan bahwa arus lalu lintas tetap lancar dan aman selama peringatan Hari Buruh Internasional. Tim kami juga telah disiagakan di titik-titik strategis untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan lalu lintas,” ujar Widiyatmiko.​

Koordinasi dengan Pihak Terkait

Dalam menghadapi lonjakan kendaraan ini, Jasa Marga bekerja sama dengan Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya untuk melakukan pengaturan lalu lintas yang efektif. Langkah-langkah yang diambil meliputi pengaturan jalur khusus untuk bus massa aksi, penempatan petugas di titik-titik rawan kemacetan, serta penyediaan informasi lalu lintas terkini melalui berbagai saluran komunikasi.​

Pengaruh Terhadap Arus Lalu Lintas

Meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan, terutama bus yang mengangkut massa aksi, Jasa Marga memastikan bahwa arus lalu lintas di ruas-ruas tol utama tetap terkendali. Pengguna jalan tol diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan guna menghindari kemacetan.​

Peringatan Hari Buruh Internasional 2025

Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pekerja di seluruh dunia. Di Indonesia, peringatan ini sering kali diisi dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat pekerja dan organisasi buruh untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait hak-hak ketenagakerjaan.​

Tuntutan Massa Aksi

Dalam aksi May Day 2025, para buruh menyuarakan beberapa tuntutan kepada pemerintah, antara lain:​

Penghapusan Sistem Outsourcing: Buruh menuntut penghapusan sistem outsourcing yang dianggap memicu upah murah dan ketidakpastian kerja bagi pekerja.​

Upah yang Layak: Para buruh meminta agar penetapan upah minimum mencerminkan biaya hidup layak.​

Penghapusan UU Cipta Kerja: Buruh menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang dianggap merugikan pekerja.​

Peningkatan Kesejahteraan Pekerja: Tuntutan agar pemerintah meningkatkan program-program kesejahteraan bagi pekerja, termasuk jaminan sosial dan kesehatan.​

Kepastian Hukum bagi Pekerja: Buruh menuntut adanya kepastian hukum yang melindungi hak-hak pekerja.​

Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan Kerja: Agar pekerja memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.​

Partisipasi Massa Aksi

Aksi May Day 2025 di Jakarta diperkirakan melibatkan sekitar 200.000 buruh yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka berkumpul di kawasan Monas sejak pukul 08.00 WIB untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah.​

Dukungan Pemerintah

Pemerintah menyatakan dukungannya terhadap peringatan Hari Buruh Internasional dan menghargai aspirasi yang disampaikan oleh para pekerja. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan memberikan sambutan dalam acara tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi para pekerja dalam pembangunan nasional.​

Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Indonesia berlangsung dengan lancar dan tertib, meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan di ruas-ruas tol utama. Jasa Marga bersama pihak terkait berhasil mengelola arus lalu lintas dengan baik, sehingga tidak terjadi kemacetan yang signifikan. Aksi yang dilakukan oleh para buruh menjadi momentum penting untuk menyuarakan aspirasi mereka dan mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan kesejahteraan pekerja di Indonesia.​

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index