JAKARTA - Pada Jumat, 2 Mei 2025, seluruh wilayah Bali mengalami pemadaman listrik total (blackout) yang berlangsung sejak pukul 16.02 WITA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menurunkan tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk menyelidiki penyebab gangguan tersebut. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, menyatakan bahwa penyebab gangguan masih dalam tahap investigasi.
Gangguan Transmisi Listrik Penyebab Utama Blackout
PT General Energy Bali (GEB), pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, memastikan bahwa pembangkit listrik mereka bukan penyebab utama pemadaman listrik di Bali. Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menjelaskan bahwa pemadaman disebabkan oleh gangguan besar pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Jawa Timur, yang berdampak langsung pada sistem kabel laut yang menghubungkan Jawa dan Bali. Akibatnya, pasokan daya ke Bali melalui empat sirkit kabel laut—yang normalnya mengalirkan 270 MW—drop hingga 0 MW. "Terjadi ketimpangan besar antara pasokan daya dan beban di Subsistem Bali. Ini membuat frekuensi listrik anjlok curam di luar batas aman, sehingga seluruh pembangkit, baik milik PLN maupun swasta, termasuk kami, harus melepaskan diri dari jaringan secara otomatis demi menjaga keselamatan unit," ujar Helmy.
Proses Pemulihan Listrik di Bali
Setelah pemadaman, PT PLN (Persero) segera melakukan upaya pemulihan. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyatakan bahwa aliran listrik untuk pelayanan umum di rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian di Bali sudah berhasil dipulihkan. "Kami memastikan pelayanan umum di rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian sudah berhasil dipulihkan," ujar Gregorius. Suplai listrik diperkirakan akan pulih pada malam itu juga. Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Pada pukul 19.30 WITA, lebih dari 940 ribu pelanggan yang terdampak sudah berhasil normal kembali.
Langkah ESDM dalam Menangani Gangguan
Kementerian ESDM menurunkan tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk menyelidiki penyebab pemadaman listrik yang terjadi di Bali. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, mengatakan bahwa penyebab gangguan masih dalam tahap investigasi. "Kami telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab gangguan ini," ujar Jisman. Tim tersebut akan bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penyebab pasti dari gangguan tersebut.
Pentingnya Infrastruktur Transmisi yang Handal
Gangguan pada SUTT 150 kV di Jawa Timur menunjukkan pentingnya memiliki infrastruktur transmisi yang handal dan terawat dengan baik. Kabel laut yang menghubungkan Jawa dan Bali merupakan salah satu elemen vital dalam sistem kelistrikan antar pulau. Gangguan pada elemen ini dapat menyebabkan dampak yang luas, seperti yang terjadi pada pemadaman listrik di Bali.
Tantangan dalam Menjaga Keandalan Sistem Ketenagalistrikan
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, M.P. Dwinugroho, menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan selalu menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan inspeksi apabila terjadi gangguan atau insiden ketenagalistrikan. "Kami telah menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan inspeksi atas terjadinya gangguan atau insiden ketenagalistrikan, khususnya kecelakaan instalasi yang menyebabkan terganggunya sistem kelistrikan," jelas Dwinugroho. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keandalan sistem ketenagalistrikan di Indonesia.
Harapan untuk Sistem Ketenagalistrikan yang Lebih Baik
Kejadian pemadaman listrik total di Bali menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait. Diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan, termasuk pemeliharaan rutin terhadap infrastruktur yang ada dan pengembangan teknologi yang lebih canggih. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang stabil dan handal.
Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kelistrikan di Indonesia, termasuk di Bali. Melalui langkah-langkah yang tepat dan sinergi antara berbagai pihak, diharapkan sistem ketenagalistrikan Indonesia dapat lebih handal dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.