UMKM

Menteri UMKM Dukung Inovasi Produk Turunan Sawit Binaan APKASINDO Dorong Ekosistem UKM Sawit Nasional

Menteri UMKM Dukung Inovasi Produk Turunan Sawit Binaan APKASINDO Dorong Ekosistem UKM Sawit Nasional
Menteri UMKM Dukung Inovasi Produk Turunan Sawit Binaan APKASINDO Dorong Ekosistem UKM Sawit Nasional

JAKARTA — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan produk-produk UKM berbasis kelapa sawit yang digagas oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO). Inovasi dari produk turunan sawit dinilai mampu mendorong pertumbuhan UKM nasional dan memberikan kontribusi nyata terhadap stabilitas ekonomi di wilayah sentra perkebunan rakyat.

Dukungan tersebut disampaikan Menteri UMKM dalam pertemuan dengan pengurus APKASINDO, di mana ia menegaskan pentingnya membentuk ekosistem UKM sawit yang terstruktur dan saling mendukung antar-pelaku usaha.

“Saya mendukung usulan yang disampaikan APKASINDO berkaitan dengan membentuk satu ekosistem UKM sawit, dan kami akan sangat terbantu dengan usulan strategis ini,” ujar Maman Abdurrahman dalam pernyataan resminya, Selasa.

Produk Turunan Sawit Dorong Pertumbuhan UKM Nonpetani

Ketua Umum APKASINDO, Gulat ME Manurung, mengungkapkan bahwa produk-produk turunan dari kelapa sawit telah menjadi tulang punggung pengembangan UKM di berbagai daerah, bahkan mayoritas dijalankan oleh pelaku usaha yang bukan petani sawit. Hal ini menunjukkan luasnya dampak positif dari komoditas sawit terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat secara luas.

“Tidak banyak yang tahu bahwa sawit bukan hanya milik petani atau korporasi. Saat ini ratusan ribu UKM berbasis sawit berkembang, bahkan bahan baku utamanya berasal dari produk sampingan sawit,” jelas Gulat.

Menurut Gulat, produk UKM dari turunan sawit mencakup berbagai sektor, mulai dari gula merah, kerajinan lidi, keranjang, parfum, cokelat, kopi sawit, hingga pakan ternak, pupuk organik, dan bahkan campuran aspal serta rompi anti peluru.

Ia menilai keberadaan produk-produk ini merupakan bagian penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, terutama di sentra-sentra sawit rakyat. Bahkan, ia menghubungkan langsung keberadaan UKM sawit dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam tiga dari delapan Asta Cita, yakni poin nomor 3 (peningkatan lapangan kerja), nomor 4 (kemandirian ekonomi), dan nomor 6 (penguatan industri dalam negeri).

“Bayangkan saja, tiga dari delapan Asta Cita Presiden Prabowo berhubungan langsung dengan UMKM. Ini menunjukkan betapa strategisnya sektor UKM sawit,” tegas Gulat.

Kritik terhadap Larangan Ekspor Produk Sampingan Sawit

Meski potensi besar telah terlihat, Gulat juga menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggap kontraproduktif terhadap pertumbuhan UKM sawit, khususnya terkait Permendag No. 2 Tahun 2025 yang melarang ekspor produk HAPOR dan POME (produk olahan limbah kelapa sawit). Menurutnya, pelarangan ini justru menghambat inovasi dan mengurangi potensi pemasukan negara dari devisa ekspor.

“Yang saat ini masih viral adalah larangan ekspor produk HAPOR dan POME, yang jelas-jelas itu produk UMKM berbasis brondolan busuk. Harusnya Kemendag membina supaya makin canggih, bukan malah melarang ekspor,” kritik Gulat.

Ia menegaskan, mengganggu keberlangsungan industri sawit sama artinya dengan mengganggu stabilitas ekonomi nasional.

“Mengganggu keberlangsungan sawit sama dengan mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia pada umumnya. Sawit itu kita, Indonesia,” ucapnya tegas.

Rencana APKASINDO Perkuat Jejaring UKM Sawit

Sekretaris Jenderal APKASINDO, Rino Afrino, menambahkan bahwa pihaknya akan segera mempertemukan petani sawit dengan pelaku UKM berbasis sawit dalam satu forum khusus. Tujuannya adalah untuk memperkuat promosi produk turunan sawit, membangun kesadaran publik akan nilai tambahnya, serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat di sektor non-petani.

“Kami akan segera mempertemukan petani sawit dan pelaku UKM dalam satu forum nasional. Ini penting untuk memperkuat promosi serta memperkuat imej positif sawit sebagai sumber kesejahteraan,” tutur Rino.

Menteri UMKM juga mengarahkan APKASINDO untuk segera melakukan koordinasi dengan seluruh perwakilan provinsi agar sinergi pengembangan produk UKM sawit dapat diterapkan secara nasional dan merata di seluruh daerah.

Penutup: UKM Sawit Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan

Langkah APKASINDO dan dukungan pemerintah melalui Kementerian UMKM diharapkan menjadi fondasi kuat bagi terbentuknya ekosistem UKM sawit yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Melalui pemanfaatan produk turunan sawit yang inovatif, Indonesia berpotensi mengembangkan sektor industri berbasis kerakyatan yang mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index