BMKG

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Riau pada 2 Mei 2025

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Riau pada 2 Mei 2025
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Riau pada 2 Mei 2025

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di Provinsi Riau pada hari Jumat, 2 Mei 2025. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di beberapa daerah.

Prakiraan Cuaca

Menurut Yasir P, prakirawan BMKG Pekanbaru, sepanjang hari cuaca umumnya berawan dengan peluang hujan ringan hingga sedang yang dapat terjadi secara merata di berbagai kawasan. Daerah yang berpotensi diguyur hujan meliputi Kabupaten Siak, Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi, Kepulauan Meranti, serta Kota Pekanbaru.

"Kemungkinan hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang bisa terjadi pada pagi, siang, sore, dan dini hari di wilayah Kampar, Siak, Inhu, Inhil, Pelalawan, dan Kuansing," ujar Yasir.

BMKG juga memperkirakan suhu udara berkisar antara 22,0 hingga 33,0 derajat Celsius, dengan kelembapan antara 60 sampai 100 persen. Arah angin dominan dari Selatan menuju Barat, berkecepatan antara 10–30 km/jam.

Tinggi gelombang laut di wilayah perairan Riau diperkirakan berada pada rentang 0,5 – 1,25 meter, yang masih tergolong rendah. Namun, BMKG tetap mengingatkan masyarakat dan pengguna transportasi laut untuk berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Riau. Tinggi gelombang diprediksi berada pada kisaran 0,50–1,25 meter (kategori rendah), namun dapat mencapai 1,25–3,0 meter di perairan Batam, Bintan, Lingga, Selat Berhala, dan utara Bangka. 

Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)

Selain kondisi cuaca, BMKG turut mengamati keberadaan titik panas (hotspot) yang menjadi indikator awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Per Kamis malam, 1 Mei 2025 pukul 23.00 WIB, terpantau 7 titik panas di Riau, masing-masing di Kabupaten Pelalawan (3 titik), Indragiri Hulu (2 titik), Kampar (1 titik), dan Siak (1 titik).

Secara total, wilayah Sumatera mencatat 57 hotspot, dengan jumlah terbanyak di Sumatera Selatan (19 titik) dan Bangka Belitung (18 titik). "Diharapkan seluruh pihak dan masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko kebakaran hutan serta dampak cuaca ekstrem, terutama di daerah-daerah yang rentan," tutup Yasir.

Imbauan kepada Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan cuaca yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Masyarakat juga diingatkan untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari potensi karhutla yang dapat memperburuk kualitas udara.

Dengan kewaspadaan dan persiapan yang matang, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dan potensi karhutla dapat diminimalisir, serta keselamatan masyarakat tetap terjaga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index