BMKG

BMKG: Hujan Guyur Jakarta Siang hingga Malam

BMKG: Hujan Guyur Jakarta Siang hingga Malam
BMKG: Hujan Guyur Jakarta Siang hingga Malam

JAKARTA - Jakarta kembali bersiap menghadapi perubahan cuaca yang signifikan. Berdasarkan data prakiraan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan akan mengguyur beberapa wilayah di ibu kota mulai siang hingga malam hari.

Meskipun pagi hari diperkirakan akan dimulai dengan kondisi langit yang cenderung berawan, suasana cerah ini diperkirakan tidak akan bertahan lama. Awan tebal mulai menyelimuti langit ibu kota sejak siang hari, terutama di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

“Menjelang siang hari hujan berpotensi mengguyur sebagian wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan,” demikian informasi dari BMKG.

Prakiraan ini menjadi penting untuk diperhatikan masyarakat yang memiliki aktivitas di luar ruangan, terutama saat jam pulang kantor dan sekolah. Sebab, potensi hujan tidak hanya terbatas pada siang dan sore, tetapi diperkirakan akan berlanjut hingga malam hari.

Cuaca Pagi: Langit Berawan, Pertanda Awal Perubahan

Sejak pagi hari, wilayah DKI Jakarta telah menunjukkan tanda-tanda kondisi cuaca yang tidak sepenuhnya cerah. Awan mendung tampak menggantung di atas langit beberapa kawasan, meski belum sampai tahap hujan. BMKG mencatat bahwa kondisi cuaca pagi tersebut merupakan indikasi dari sistem awan yang sedang berkembang dan berpotensi membawa hujan beberapa jam setelahnya.

Langit yang mendung kerap kali menjadi isyarat awal perubahan pola cuaca harian. Oleh karena itu, warga Jakarta diimbau untuk memperhatikan kondisi langit sebagai petunjuk awal serta mengikuti informasi prakiraan cuaca harian dari BMKG.

Siang hingga Sore: Peningkatan Intensitas Awan Hujan

Menjelang siang hari, BMKG memprediksi adanya potensi hujan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Kedua kawasan ini selama ini memang dikenal sebagai wilayah yang cukup sering mengalami hujan lokal akibat kondisi topografi dan konsentrasi awan konvektif yang kerap terbentuk di atasnya.

Selain faktor lokal, kondisi atmosfer di wilayah Jabodetabek juga turut memengaruhi dinamika hujan. Peningkatan suhu udara di permukaan tanah saat pagi, ditambah kelembapan yang cukup tinggi, menjadi kombinasi ideal terbentuknya awan cumulonimbus—jenis awan penghasil hujan.

Dalam hal ini, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan warga. Terutama bagi mereka yang beraktivitas di ruang terbuka atau sedang merencanakan perjalanan jauh di tengah kota.

Malam Hari: Hujan Diperkirakan Berlanjut

Berdasarkan pantauan dan pemodelan cuaca terkini, potensi hujan tidak berhenti di sore hari. BMKG menyebutkan bahwa hingga malam hari, kemungkinan turunnya hujan di Jakarta tetap tinggi. Ini artinya, kondisi basah kemungkinan akan terus berlanjut hingga larut malam, dengan intensitas bervariasi.

Situasi ini menuntut perhatian khusus terutama bagi pengendara kendaraan bermotor, pengguna transportasi umum, maupun pejalan kaki. Genangan atau licinnya jalan menjadi potensi risiko kecelakaan lalu lintas yang perlu diantisipasi bersama.

Di samping itu, warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan saluran air yang mudah meluap, juga perlu siaga. Meski hujan yang diperkirakan terjadi bukan kategori ekstrem, akumulasi air dari hujan ringan hingga sedang dalam durasi panjang tetap bisa menyebabkan gangguan.

Pentingnya Mengikuti Informasi Prakiraan Cuaca Harian

Cuaca di wilayah tropis seperti Jakarta cenderung dinamis dan cepat berubah. Karena itu, BMKG terus menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan informasi prakiraan cuaca yang tersedia secara real-time melalui aplikasi dan situs resmi mereka.

Dalam kondisi seperti ini, informasi cuaca harian menjadi sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan. Baik bagi sekolah yang ingin merencanakan kegiatan luar ruang, pekerja yang hendak menentukan jam pulang, hingga sektor-sektor yang sensitif terhadap cuaca seperti transportasi, konstruksi, dan UMKM kuliner kaki lima.

BMKG dan Sistem Peringatan Dini

Sebagai lembaga yang bertugas dalam pemantauan kondisi atmosfer dan geofisika, BMKG terus mengembangkan sistem peringatan dini untuk membantu masyarakat mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, media, dan kanal digital, BMKG berharap informasi yang mereka keluarkan dapat dijangkau secara luas dan cepat oleh masyarakat. Termasuk untuk kasus-kasus cuaca harian seperti potensi hujan, suhu ekstrem, atau perubahan tekanan udara yang memengaruhi aktivitas harian warga.

Siaga, Namun Tetap Beraktivitas

Walaupun prakiraan menunjukkan adanya potensi hujan sejak siang hingga malam hari, bukan berarti aktivitas warga harus berhenti total. Selama informasi cuaca diikuti secara berkala dan kesiapan pribadi ditingkatkan—seperti membawa jas hujan atau payung—aktivitas tetap bisa berjalan normal dengan risiko yang diminimalkan.

Kondisi cuaca seperti ini juga menjadi pengingat bahwa adaptasi terhadap perubahan iklim dan cuaca semakin penting dalam kehidupan urban sehari-hari. BMKG, melalui data dan peringatannya, berharap dapat menjadi mitra informasi utama masyarakat dalam menghadapi perubahan cuaca harian.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index