JAKARTA - Upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas wilayah timur Indonesia kembali mendapat dukungan dari sektor transportasi udara. PT. Angkasa Pura Indonesia melalui Kantor Cabang Bandara Lombok memperluas jangkauan rute domestiknya dengan membuka penerbangan langsung dari Lombok (NTB) ke Labuan Bajo (NTT) dan sebaliknya. Inisiatif ini dinilai sebagai langkah strategis yang tidak hanya memudahkan mobilitas wisatawan, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi dan sosial antara dua destinasi unggulan pariwisata nasional.
Rute baru ini akan dilayani oleh maskapai Wings Air dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu: Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dengan armada pesawat jenis ATR 72-500/600 yang memiliki kapasitas 72 kursi, penerbangan Lombok–Labuan Bajo akan berangkat pukul 11.10 WITA dan tiba pukul 12.25 WITA, sedangkan penerbangan sebaliknya dari Labuan Bajo ke Lombok berangkat pukul 09.30 WITA dan tiba pukul 10.50 WITA.
Stephanus Millyas Wardana, General Manager Bandara Lombok, menyampaikan bahwa rute ini bukan sekadar menambah daftar penerbangan reguler dari dan ke Lombok, melainkan juga menjadi jembatan penting dalam mendukung sinergi dua provinsi yang memiliki daya tarik wisata kelas dunia.
- Baca Juga JNE Karawang Perluas Layanan
“Kehadiran rute baru Lombok–Bajo dan sebaliknya ini akan semakin memperkuat konektivitas antardestinasi wisata unggulan di wilayah timur Indonesia. Jembatan antarprovinsi NTB-NTT ini akan mempermudah wisatawan dan masyarakat umum untuk menjangkau destinasi super prioritas Lombok di NTB dan Labuan Bajo di NTT,” ujar Millyas.
Rute ini diharapkan menjadi pemacu akselerasi sektor pariwisata kedua daerah yang saat ini terus digencarkan pemerintah pusat dalam rangka mendongkrak perekonomian nasional pascapandemi. Selain itu, hadirnya penerbangan langsung ini diyakini bisa mempermudah pergerakan barang dan jasa, serta membuka potensi kerja sama lebih luas antardaerah.
Bandara Lombok yang merupakan salah satu bandara utama di wilayah timur Indonesia, kini melayani total 12 rute domestik. Selain ke Labuan Bajo, Bandara ini telah menghubungkan Lombok dengan berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Bima, Sumbawa Besar, Makassar, Balikpapan, Palangkaraya, Banjarmasin, dan Semarang. Maskapai yang beroperasi di rute-rute ini antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, dan Wings Air.
Dari sisi internasional, Bandara Lombok juga telah membuka kembali konektivitas global dengan dua rute aktif menuju Kuala Lumpur dan Singapura. Penerbangan ke Kuala Lumpur dilayani oleh Indonesia AirAsia, AirAsia Berhad, dan Batik Air Malaysia, sementara rute Singapura dilayani oleh maskapai Scoot.
“Kami berharap rute ini dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, memperluas peluang ekonomi, serta mendukung target pemerintah dalam mengembangkan destinasi pariwisata prioritas nasional,” jelas Millyas dalam pernyataannya.
Keterbukaan akses transportasi yang cepat dan efisien seperti ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan pemerataan pembangunan antarpulau dan daerah. Terlebih Lombok dan Labuan Bajo sama-sama ditetapkan sebagai kawasan destinasi super prioritas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Labuan Bajo dikenal sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo yang ikonik, sementara Lombok telah mengukuhkan dirinya sebagai pusat wisata halal internasional dan lokasi ajang-ajang internasional seperti MotoGP di Mandalika.
Dukungan infrastruktur berupa penerbangan langsung akan meningkatkan volume wisatawan domestik dan mancanegara yang masuk melalui kedua destinasi. Efek ganda (multiplier effect) dari hadirnya penerbangan ini juga diproyeksikan akan merambah sektor lain, seperti UMKM, transportasi darat, penginapan, kuliner, hingga ekonomi kreatif.
Dalam pernyataannya, Millyas juga mengapresiasi pihak maskapai Wings Air yang telah membuka rute ini sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemulihan ekonomi daerah dan nasional melalui jalur udara.
“Kami terus mendorong kehadiran rute-rute baru yang potensial untuk mendukung pengembangan pariwisata, memperluas konektivitas, serta meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa Bandara Lombok,” imbuhnya.
Di tengah upaya pemerintah mendorong pemulihan ekonomi dari sektor non-migas, pariwisata menjadi salah satu harapan besar untuk menarik devisa negara. Untuk itu, sektor transportasi – khususnya penerbangan – diharapkan dapat terus berinovasi dan memperluas jaringan demi menciptakan konektivitas yang kompetitif.
Dengan semakin terbukanya akses menuju destinasi unggulan seperti Labuan Bajo dan Lombok, bukan tidak mungkin kawasan timur Indonesia akan menjadi primadona baru pariwisata nasional yang mampu bersaing di kancah global. Infrastruktur bandara yang mumpuni, sinergi antara pemerintah daerah dan operator bandara, serta kolaborasi dengan maskapai menjadi kunci dalam mewujudkan target tersebut.
Langkah strategis seperti pembukaan rute langsung ini diharapkan dapat terus dikembangkan ke wilayah-wilayah lain di Indonesia Timur, sehingga pemerataan pembangunan dan pariwisata tidak hanya terpusat di Jawa dan Bali, tetapi menjangkau seluruh pelosok nusantara.