manfaat perdagangan internasional

Manfaat Perdagangan Internasional, Penyebab, dan Jenisnya

Manfaat Perdagangan Internasional, Penyebab, dan Jenisnya
manfaat perdagangan internasional

JAKARTA - Manfaat perdagangan internasional menjadi semakin terasa di tengah perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang. 

Inovasi digital telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor ekonomi suatu negara. 

Salah satu bentuk dampaknya terlihat jelas melalui meningkatnya aktivitas perdagangan lintas negara atau perdagangan internasional.

Kemudahan akses informasi mengenai produk dari negara lain kini bisa dinikmati siapa saja, ditambah dengan kebijakan perdagangan bebas yang semakin memperluas ruang gerak kegiatan ekspor dan impor antar negara. 

Situasi ini membuat arus barang dan jasa antar wilayah menjadi semakin lancar dan dinamis.

Lebih jauh lagi, aktivitas perdagangan internasional juga mencerminkan bagaimana globalisasi terus berkembang dari waktu ke waktu, mempererat hubungan antarnegara dalam berbagai bidang, khususnya ekonomi.

Jadi, bagaimana sebenarnya peran nyata perdagangan internasional bagi kehidupan masyarakat dan kemajuan negara? Mari kita pahami lebih dalam mengenai manfaat perdagangan internasional melalui penjelasan berikut.

Manfaat Perdagangan Internasional bagi Negara

Perdagangan internasional membawa berbagai keuntungan, baik bagi negara yang terlibat langsung maupun bagi mitra dagangnya. 

Hal ini disebabkan oleh sifat dasar dari perdagangan internasional sebagai aktivitas transaksi yang didasarkan pada kesepakatan bersama, sehingga menciptakan situasi saling menguntungkan antarnegara. 

Inilah yang menjadi salah satu manfaat perdagangan internasional dalam mendorong kerja sama ekonomi global.

Memperoleh Produk yang Tidak Bisa Diproduksi Secara Lokal

Dengan melakukan impor, suatu negara bisa mendapatkan barang yang tidak mampu diproduksi sendiri. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi geografis, iklim, atau keterbatasan teknologi dan pengetahuan. 

Contohnya, Indonesia banyak mengimpor mesin dan suku cadang dari Jepang karena teknologi Jepang lebih maju. Sebaliknya, Jepang mengimpor produk tekstil, kopi, dan kerajinan dari Indonesia.

Memperbesar Keuntungan dari Spesialisasi

Keuntungan lain dari perdagangan antarnegara adalah kemampuan untuk memaksimalkan spesialisasi. 

Walaupun sebuah negara mampu memproduksi barang tertentu yang sama dengan negara lain, kualitas produk dari negara lain bisa jadi lebih unggul. Oleh karena itu, negara tersebut lebih memilih mengimpor produk tersebut untuk efisiensi. 

Misalnya, Amerika Serikat dan Jepang sama-sama memproduksi kain tekstil, tetapi kain dari Jepang dianggap lebih berkualitas dan efisien. Sehingga Amerika Serikat mengurangi produksinya dan memilih mengimpor kain dari Jepang.

Melalui perdagangan ini, kedua negara mendapatkan manfaat berupa pemanfaatan faktor produksi yang lebih optimal dan ketersediaan barang lokal yang lebih banyak untuk dinikmati masyarakat.

Memperluas Pasar dan Meningkatkan Pendapatan

Manfaat ini biasanya sangat dirasakan oleh para pelaku usaha. Kadang, pengusaha tidak memaksimalkan kapasitas produksi karena takut terjadi kelebihan stok yang akhirnya menurunkan harga jual produk. 

Namun, dengan adanya perdagangan lintas negara, mereka bisa menjalankan mesin produksi secara penuh dan menjual surplus barang ke pasar internasional.

Pengalihan Teknologi Modern

Melalui interaksi dagang dengan negara lain, sebuah negara mendapat peluang untuk mempelajari teknologi produksi dan manajemen yang lebih maju dan efisien dari mitra dagangnya.

Mempererat Hubungan Persahabatan Antar Negara

Perdagangan antarnegara pada dasarnya merupakan bentuk kesepakatan dan transaksi bersama, sehingga secara otomatis dapat memperkuat ikatan persahabatan di antara negara-negara tersebut. 

Jika hubungan dagang berlangsung lancar, maka keakraban antar negara akan tumbuh. Saat salah satu negara mengalami kesulitan, negara lain biasanya akan membantu memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

Memperbanyak Kesempatan Kerja

Ketika pasar internasional semakin luas, produksi barang dan jasa pun meningkat. Peningkatan ini membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sekaligus membantu mengurangi angka pengangguran. 

Contohnya, banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri di berbagai sektor seperti restoran, kapal, dan pusat pelatihan. Sebaliknya, tenaga kerja asing juga banyak yang berkontribusi bekerja di Indonesia.

Mendorong Produksi Barang Secara Optimal

Salah satu tujuan utama dari perdagangan lintas negara adalah memperluas pasar ke wilayah lain. Dengan adanya pasar yang besar di luar negeri, produksi barang di dalam negeri akan meningkat secara signifikan. 

Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi para pengusaha, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru memulai usaha.

Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional

Proses perdagangan antarnegara sangat bergantung pada interaksi dengan negara-negara di sekitarnya. 

Melalui hubungan, transaksi, dan kesepakatan bersama inilah perdagangan lintas negara dapat terwujud. Lalu, apa saja faktor yang membuat perdagangan internasional bisa terjadi?

Kemajuan Informasi dan Teknologi

Perdagangan global berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi, terutama penggunaan sistem komputer. Selain itu, perkembangan ini juga meliputi kemajuan teknologi satelit, digitalisasi data, dan peningkatan alat komunikasi.

Ketergantungan Kebutuhan Antar Negara

Setiap negara memiliki kelebihan dan keunggulan masing-masing, baik dari segi sumber daya alam, tenaga kerja, maupun teknologi. Kondisi ini menciptakan ketergantungan antar negara dalam hal produksi barang dan jasa.

Liberalisasi Ekonomi

Kebebasan dalam melakukan transaksi dan kerjasama membuka peluang bagi negara-negara untuk saling berinteraksi dan menjalin perdagangan internasional demi memanfaatkan kesempatan yang ada.

Prinsip Keunggulan Komparatif

Setiap negara memiliki karakteristik unik yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keunikan ini bisa menjadi kekuatan utama yang diandalkan sebagai sumber penghasilan bagi negara serta masyarakatnya.

Pentingnya Devisa

Perdagangan internasional dan cadangan devisa negara memiliki hubungan yang erat. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan di bidang ekonomi, pendidikan, maupun infrastruktur, suatu negara memerlukan cadangan devisa yang cukup. 

Salah satu sumber utama devisa tersebut berasal dari aktivitas perdagangan lintas negara.

Perbedaan Preferensi

Negara-negara memiliki selera yang berbeda terhadap produk tertentu, sehingga memunculkan peluang untuk melakukan transaksi perdagangan internasional. 

Misalnya, negara B dan negara C sama-sama memproduksi daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang hampir seimbang. Namun, masyarakat negara B kurang menyukai daging sapi, sementara masyarakat negara C tidak menyukai daging ayam. 

Karena perbedaan selera ini, negara B akan mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sedangkan negara C akan mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam. 

Dengan demikian, terjadilah pertukaran barang yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Variasi Kondisi Produksi

Kemampuan suatu negara dalam memproduksi barang sangat dipengaruhi oleh beragam kondisi, terutama faktor iklim. 

Contohnya, Indonesia yang memiliki iklim tropis mampu menghasilkan berbagai jenis buah-buahan yang kemudian diekspor ke negara lain sebagai bentuk pertukaran barang dan jasa.

Perbedaan Budaya dan Gaya Hidup

Setiap negara memiliki kebudayaan dan gaya hidup yang unik dan berbeda satu sama lain. Perbedaan inilah yang secara tidak langsung mendorong terjadinya perdagangan antarnegara. 

Misalnya, produk kerajinan dengan motif batik dan nuansa tradisional dari Indonesia banyak diekspor karena menarik minat masyarakat negara lain yang tidak memiliki seni seperti itu.

Teori Perdagangan Internasional

Beragam teori tentang perdagangan antarnegara telah dikemukakan oleh para ahli ekonomi. 

Sebagian besar teori tersebut menegaskan bahwa aktivitas perdagangan internasional mampu membawa keuntungan bagi sebuah negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan penduduknya. 

Berikut ini adalah beberapa teori utama yang berkaitan dengan perdagangan internasional.

Teori Keunggulan Komparatif

David Ricardo, seorang pakar ekonomi, menjelaskan bahwa perdagangan antarnegara memberikan keuntungan komparatif yang dihitung berdasarkan biaya nyata, khususnya yang terkait dengan tenaga kerja.

Teori Permintaan Timbal Balik

J.S. Miil, seorang ekonom sekaligus mantan anggota parlemen Inggris, berargumen bahwa perdagangan internasional bertujuan mencari keseimbangan dalam pertukaran dua barang antara dua negara, di mana perbandingan pertukaran tersebut menjadi dasar nilai tukar dalam negeri.

Teori Keunggulan Mutlak

Adam Smith menyatakan bahwa kemakmuran suatu negara tercapai apabila produksi dapat dikembangkan melalui perdagangan. Untuk meningkatkan produksi, diperlukan adanya pembagian kerja internasional dalam pembuatan barang tertentu.

Pandangan Kaum Merkantilisme

Kelompok Merkantilis mewakili ideologi kapitalisme komersial yang menekankan bahwa kemakmuran negara lebih utama dibandingkan kemakmuran individu. Mereka berpendapat bahwa negara bisa meraih kemakmuran melalui dua sumber utama, yaitu:

  • Penumpukan logam mulia seperti emas, yang dipercaya dapat memperkuat posisi negara dalam pembangunan ekonomi.
  • Kebijakan perdagangan yang mendukung kelebihan ekspor dibandingkan impor sehingga neraca perdagangan menjadi surplus atau aktif.

Jenis-jenis Perdagangan Internasional

Banyak orang mungkin mengira bahwa perdagangan internasional hanya melibatkan kegiatan ekspor dan impor saja. 

Namun sebenarnya, aktivitas dalam perdagangan internasional sangat beragam, dan ekspor serta impor hanyalah dua dari berbagai jenis kegiatan yang ada.

Ekspor

Ekspor merupakan proses pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Kegiatan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu ekspor biasa dan ekspor tanpa Letter of Credit (L/C).

a. Ekspor Biasa

Ekspor biasa adalah pengiriman barang ke luar negeri sesuai dengan aturan yang berlaku dan ditujukan kepada pembeli di luar negeri. Proses ini biasanya melibatkan penggunaan L/C, yang mengatur ketentuan devisa. 

L/C atau Letter of Credit adalah dokumen khusus yang diterbitkan oleh Issuing Bank di luar negeri berdasarkan permintaan dari Applicant. 

Dokumen ini berisi janji bank untuk membayar sejumlah uang kepada Beneficiary, asalkan dokumen yang diserahkan sesuai dengan persyaratan L/C.

b. Ekspor Tanpa L/C

Dalam jenis ini, barang dikirim terlebih dahulu tanpa adanya L/C yang diterima oleh eksportir. Untuk melakukan ekspor tanpa L/C, diperlukan izin khusus dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

Barter

Barter adalah kegiatan pengiriman barang ke luar negeri dengan tujuan menukarnya secara langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Sistem barter ini memiliki beberapa variasi, yaitu:

a. Direct Barter

Ini adalah sistem pertukaran barang secara langsung dengan barang lain, di mana alat pengukur nilai atau denominator of value berfungsi sebagai mata uang asing yang membantu menyelesaikan masalah barter dalam neraca perdagangan antar negara yang terlibat.

b. Switch Barter

Dalam sistem ini, jika salah satu pihak tidak dapat menggunakan barang yang diterima dari barter sebelumnya, maka barang tersebut akan dialihkan ke negara ketiga yang membutuhkannya, melalui peran negara pengimpor.

c. Counter Purchase

Merupakan sistem perdagangan timbal balik antara dua negara, di mana jika suatu negara menjual barang ke negara lain, maka negara tersebut juga harus membeli barang dari negara penjual.

d. Buy Back Barter

Sistem ini melibatkan transfer keahlian teknologi dari negara maju ke negara berkembang dengan cara membantu membangun kapasitas produksi di negara berkembang, dan hasil produksi tersebut nantinya akan dibeli kembali oleh negara maju.

Konsinyasi

Konsinyasi adalah proses pengiriman barang ke luar negeri tanpa adanya pembeli yang sudah pasti. Penjualan barang tersebut dapat dilakukan melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang (Commodities Exchange) dengan metode lelang.

Package Deal

Package deal merupakan langkah untuk memperluas pasar hasil produksi, khususnya dari negara-negara sosialis. 

Pemerintah akan mengadakan perjanjian perdagangan dengan suatu negara, yang menetapkan jumlah barang yang akan diekspor ke negara tersebut, dan sebagai imbalannya negara tersebut akan mengimpor barang tertentu dari negara lain.

Penyelundupan

Penyelundupan biasanya dikenal sebagai kegiatan ilegal seperti pengiriman narkoba, binatang langka, atau imigran tanpa izin. 

Secara umum, penyelundupan adalah usaha memindahkan kekayaan dari suatu negara ke negara lain tanpa mematuhi aturan yang berlaku. Penyelundupan dibagi menjadi dua jenis:

  • Penyelundupan yang seluruhnya dilakukan secara ilegal
  • Penyelundupan administratif atau yang dikenal juga sebagai penyelundupan tak kentara atau manipulasi (Custom Fraud).

Border Agreement

Upaya ini biasanya diterapkan oleh negara-negara yang berada di wilayah perbatasan. 

Melalui persetujuan khusus yang disebut Border Agreement, penduduk di kedua negara tersebut diberikan kemudahan untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi dalam jumlah tertentu.

Border Agreement dapat diterapkan dalam dua bentuk, yaitu melalui perbatasan laut dan perbatasan darat.

  • Sea Border (Perbatasan Laut)

Sistem perdagangan ini melibatkan dua negara yang berbatasan oleh laut, sehingga transaksi perdagangan dilakukan dengan cara menyeberangi lautan.

  • Overland Border (Perbatasan Darat)

Sistem ini terjadi antara dua negara yang berbatasan secara langsung di daratan. Penduduk dari kedua negara dapat melakukan kegiatan perdagangan dengan melewati batas darat sesuai kesepakatan yang telah dibuat.

Sebagai penutup, manfaat perdagangan internasional sangat penting dalam mendorong kemajuan ekonomi dan mempererat hubungan antarnegara di dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index