JAKARTA - Pengembangan sektor industri di wilayah timur Indonesia, khususnya di Halmahera Timur, mendapat dorongan kuat dari sinergi antara PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Kolaborasi ini fokus pada penyediaan pasokan listrik yang andal dan mencukupi sebagai fondasi utama untuk mempercepat pertumbuhan industri strategis di daerah tersebut.
Sebagai energi yang menjadi tulang punggung bagi berbagai sektor industri, listrik memiliki peranan vital dalam memperlancar kegiatan operasional, meningkatkan produktivitas, serta membuka peluang investasi baru. Oleh karena itu, ketersediaan listrik yang berkualitas dan stabil sangat penting untuk menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan industri besar yang ada, salah satunya PT Aneka Tambang (Antam) yang beroperasi di Halmahera Timur.
General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula, menegaskan bahwa PLN telah menyiapkan sistem kelistrikan yang komprehensif dan mumpuni untuk mendukung kebutuhan industri besar di wilayah tersebut. “PLN UIW Maluku dan Maluku Utara telah menyiapkan sistem kelistrikan yang mumpuni untuk menopang kebutuhan industri besar seperti Antam. Kami sangat siap dari sisi pembangkitan, transmisi, maupun distribusi. Namun tentunya, realisasi pemanfaatan listrik ini membutuhkan kolaborasi dan komunikasi aktif dari semua pihak,” jelas Awat.
Pernyataan ini mencerminkan kesiapan PLN yang tidak hanya sekadar menyediakan listrik, tetapi juga berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyukseskan agenda pembangunan daerah. Ketersediaan listrik yang andal merupakan prasyarat utama dalam menunjang aktivitas industri pertambangan nasional yang menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Maluku Utara.
Lebih jauh, Awat menuturkan bahwa PLN UIW MMU telah melakukan pertemuan penting dengan berbagai unit pelaksana, seperti Manajemen PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ternate, UP3 Sofifi, UP3 Tobelo, serta Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Provinsi Maluku Utara. Pertemuan ini juga melibatkan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, sebagai bentuk kolaborasi aktif dalam mengawal keberlangsungan pengembangan listrik di daerah tersebut.
Kehadiran listrik yang andal dan cukup merupakan salah satu kunci percepatan pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara, terutama di tengah geliat industri pertambangan dan hilirisasi mineral yang mulai berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah provinsi untuk menjadikan Maluku Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.
“ Kami mendukung penuh visi pemerintah provinsi dalam menjadikan Maluku Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia. PLN siap menjadi mitra strategis dalam mewujudkan hal itu,” ujar Awat.
Wakil Gubernur Sarbin Sehe turut memberikan pernyataan dukungan dan harapannya agar PLN dapat memberikan kontribusi nyata dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang diperlukan PT Aneka Tambang, sebagai pelaku industri strategis utama di Halmahera Timur.
“Kami berharap PLN dapat segera merealisasikan suplai listrik untuk mendukung kegiatan operasional PT Antam. Keberadaan listrik yang memadai sangat penting untuk mempercepat aktivitas industri dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal,” kata Wakil Gubernur Malut.
Dukungan penuh dari pemerintah daerah ini menegaskan bahwa penyediaan energi listrik bukan hanya soal infrastruktur teknis, melainkan juga menjadi faktor penting dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan suplai listrik yang optimal, aktivitas industri dapat berjalan lancar sehingga dapat menciptakan multiplier effect berupa penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Menanggapi harapan tersebut, Manager UP3 Sofifi PLN, Ilham Sunda Diputra, menjelaskan bahwa saat ini PLN telah menyiapkan kapasitas daya listrik mencapai 110 Megawatt (MW) di wilayah Halmahera Timur. Namun, kapasitas tersebut masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh PT Aneka Tambang.
“Kami telah menyiapkan sistem kelistrikan yang memadai, dan pasokan daya saat ini lebih dari cukup untuk mendukung kebutuhan industri. Kami berharap koordinasi yang lebih intensif dengan pelaku industri dapat segera dilakukan agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal,” jelas Ilham.
Pernyataan Ilham ini menunjukkan bahwa potensi listrik yang ada sudah tersedia, namun pemanfaatannya memerlukan sinergi yang lebih erat antara PLN dan pihak industri. Koordinasi aktif menjadi kunci untuk memastikan seluruh infrastruktur yang sudah dibangun dapat digunakan secara maksimal guna mendukung pengembangan industri di daerah.
PLN juga terus memperkuat kerja sama lintas sektor sebagai langkah strategis agar kehadiran infrastruktur kelistrikan yang tersedia dapat benar-benar memberikan manfaat luas bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya pelaku industri dan investor yang berperan dalam pembangunan ekonomi Maluku Utara.
Sinergi ini menggambarkan betapa pentingnya kolaborasi antara penyedia layanan listrik, pemerintah daerah, dan pelaku industri untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Selain sebagai sumber energi, listrik juga menjadi katalisator pengembangan industri yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh PLN dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, diharapkan pemanfaatan listrik untuk sektor industri di Halmahera Timur dapat berjalan optimal dan memberikan kontribusi nyata dalam mempercepat pembangunan daerah dan mendukung tujuan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.