VOLI

Fahry Absen di Momen Juara Timnas Voli

Fahry Absen di Momen Juara Timnas Voli
Fahry Absen di Momen Juara Timnas Voli

JAKARTA - Di balik gegap gempita kemenangan Timnas Voli Indonesia dalam ajang SEA V League leg kedua, terselip sebuah momen yang cukup menyita perhatian. Saat seluruh anggota tim merayakan prestasi mereka di podium, satu sosok penting justru tidak tampak: Fahry Septian Putratama.

Pemain berusia 26 tahun itu merupakan salah satu andalan di posisi outside hitter. Namun ketidakhadirannya saat penyerahan medali dan piala mengundang pertanyaan banyak pihak. Sementara seluruh tim bersuka cita merayakan kemenangan atas Thailand, Fahry justru tengah berjuang dengan kondisi fisiknya sendiri.

Ketika awak media mencoba menelusuri keberadaan Fahry, berbagai spekulasi sempat bermunculan. Bahkan rekan setimnya, Prasojo, yang biasa menjadi libero dalam skuad nasional, hanya menjawab singkat, “Tidak tahu, Mas,” saat ditanya soal keberadaan Fahry.

Jawaban yang lebih jelas akhirnya datang dari asisten pelatih timnas voli Indonesia, Erwin Rusni. Menurutnya, Fahry terpaksa pulang lebih dahulu karena mengalami sakit kepala hebat usai pertandingan. "Fahry pulang duluan, kepalanya pusing," ucapnya singkat.

Kondisi tersebut kemudian dikonfirmasi langsung oleh Fahry sendiri. Lewat pesan singkat WhatsApp, ia membagikan sebuah foto yang menunjukkan dirinya berada di dalam ambulans. Dalam keterangannya, Fahry mengungkapkan bahwa sejak awal pertandingan melawan Thailand, tubuhnya memang tidak dalam kondisi prima.

“Dari awal main sudah nggak enak badan. Terus tadi sempat diganti Farhan (Halim), badan mulai dingin semua, kepala berat, terus mata gelap,” ungkapnya. Hal ini terjadi pada set kedua, ketika skor menunjukkan 20-12. Fahry digantikan oleh Farhan, tetapi sempat kembali bermain di set ketiga. Namun di skor 6-7, ia kembali ditarik keluar karena kondisinya makin menurun. “Minta ganti. Mau pingsan tadi,” tambah Fahry.

Kondisi tersebut menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap pencapaian olahraga nasional, para atlet sering kali berjuang dalam senyap melawan keterbatasan fisik mereka. Meskipun tak berada di podium kemenangan, kontribusi Fahry selama turnamen tentu tetap dihargai oleh tim dan para pendukungnya.

Sementara itu, perjuangan timnas voli Indonesia dalam laga melawan Thailand berlangsung sengit dan dramatis. Bertanding di Jakarta International Stadium, tim asuhan pelatih Jiang Jie tampil penuh determinasi dan semangat juang tinggi. Indonesia menang dengan skor 3-2 (27–29, 25–15, 25–23, 22–25, 15–13) dalam lima set yang menegangkan.

Boy Arnez Arabi menjadi sorotan utama dengan torehan 30 poin, sementara Rivan Nurmulki menyusul dengan 25 poin. Kemenangan ini mengantarkan Indonesia menjuarai leg kedua SEA V League 2025 dengan raihan total 10 poin dari empat kemenangan. Thailand berada di peringkat ketiga dengan 7 poin, sedangkan Vietnam menduduki posisi kedua dengan 8 poin hasil tiga kemenangan dan satu kekalahan.

Tak hanya membawa pulang gelar juara, Indonesia juga memborong sejumlah penghargaan individu. Boy Arnez Arabi dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) dan Best Outside Spiker. Rivan Nurmulki meraih Best Opposite Spiker, sementara Jasen Natanael Kilanta dinobatkan sebagai Best Setter.

Deretan penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa dominasi Indonesia di kawasan Asia Tenggara bukan semata hasil kerja kolektif, tapi juga didukung oleh performa individu yang luar biasa. Kemenangan ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama bola voli putra di kawasan.

Daftar lengkap peraih penghargaan individu SEA V League 2025 Leg 2 adalah sebagai berikut:

-Most Valuable Player: Boy Arnez Arabi (Indonesia)

-Best Setter: Jasen Natanael Kilanta (Indonesia)

-Best Outside Spikers: Boy Arnez Arabi (Indonesia), Nguyen Ngoc Thuan (Vietnam)

-Best Middle Blockers: Kissada Nilsawai (Thailand), Tran Duy Tuyen (Vietnam)

-Best Opposite Spiker: Rivan Nurmulki (Indonesia)

-Best Libero: Joshua Ybanez (Filipina)

Momen juara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Timnas Voli Indonesia. Bukan hanya karena kemenangan atas rival kuat seperti Thailand, tetapi juga karena menunjukkan kedalaman skuad dan daya juang para pemainnya  termasuk Fahry Septian, yang meski tidak ikut mengangkat piala secara langsung, tetap memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan tim.

Semoga Fahry lekas pulih dan kembali memperkuat Timnas di ajang-ajang selanjutnya. Kemenangan ini akan selalu dikenang, tidak hanya karena prestasinya, tetapi juga karena kisah perjuangan di baliknya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index