sembako

Harga Sembako Jawa Timur Naik-Turun

Harga Sembako Jawa Timur Naik-Turun
Harga Sembako Jawa Timur Naik-Turun

JAKARTA - Ketika harga bahan pokok mengalami naik-turun, bukan sekadar nominal di angka yang berubah. Perubahan itu mencerminkan dinamika pasar yang lebih besar, yang melibatkan ketahanan distribusi pangan, stabilitas pasokan, dan respons konsumen di tingkat akar rumput. Kondisi ini kembali terjadi di Jawa Timur, di mana sejumlah komoditas pangan utama menunjukkan pergerakan harga yang signifikan.

Data terbaru dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur mengungkap adanya pergeseran harga pada beberapa sembako penting. Salah satu yang mengalami kenaikan cukup mencolok adalah bawang merah, yang kini naik sebesar Rp516 dan berada di kisaran Rp42.144 per kilogram. Kenaikan serupa juga terjadi pada cabai merah keriting dan daging sapi bagian paha belakang.

Sementara itu, ada kabar baik bagi konsumen yang kerap mengandalkan cabai rawit merah sebagai pelengkap masakan harian. Komoditas ini justru mengalami penurunan harga cukup signifikan, yakni sebesar Rp1.017 sehingga kini berada di angka Rp41.426 per kilogram. Penurunan ini menunjukkan bahwa pasokan untuk cabai rawit merah kemungkinan sedang melimpah, atau permintaan pasar sedang dalam kondisi menurun.

Secara keseluruhan, berikut rincian beberapa perubahan harga sembako yang terpantau melalui sistem Siskaperbapo:

-Bawang merah naik Rp516 menjadi Rp42.144/kg

-Cabai keriting naik Rp123 menjadi Rp31.441/kg

-Daging sapi paha belakang naik Rp320 menjadi Rp118.970/kg

-Cabai rawit merah turun Rp1.017 menjadi Rp41.426/kg

Di luar komoditas tersebut, harga bahan pokok lainnya menunjukkan stabilitas relatif. Ini menjadi indikator bahwa, meskipun beberapa item mengalami fluktuasi, pasar masih berada dalam situasi yang terkendali.

Berikut adalah daftar lengkap harga sembako terkini di Jawa Timur:

Beras Premium: Rp14.957/kg

Beras Medium: Rp12.957/kg

Gula Kristal Putih: Rp16.652/kg

Minyak Goreng Curah: Rp18.482/kg

Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp20.065/liter

Minyak Goreng Sederhana: Rp17.317/liter

Minyakita: Rp16.499/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp118.970/kg

Daging Ayam Ras: Rp31.684/kg

Daging Ayam Kampung: Rp68.516/kg

Telur Ayam Ras: Rp27.302/kg

Telur Ayam Kampung: Rp46.811/kg

Susu Kental Manis Bendera: Rp12.494/370gr

Susu Kental Manis Indomilk: Rp12.450/370gr

Susu Bubuk Bendera: Rp42.273/400gr

Susu Bubuk Indomilk: Rp41.489/400gr

Garam Halus: Rp9.518/kg

Cabai Merah Besar: Rp32.506/kg

Cabai Merah Keriting: Rp31.441/kg

Cabai Rawit Merah: Rp41.426/kg

Bawang Merah: Rp42.144/kg

Bawang Putih: Rp30.961/kg

Gas Elpiji: Rp19.597

Menurut pengamatan tim Siskaperbapo, fluktuasi harga sembako dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Salah satunya adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan, yang bisa muncul akibat gangguan pada proses produksi atau distribusi. Jika pasokan suatu komoditas menurun tetapi permintaan tetap tinggi, maka harga pun terdorong naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah sementara daya beli masyarakat melemah, maka harga bisa mengalami penurunan.

Faktor lain yang memengaruhi adalah kondisi cuaca ekstrem dan perubahan musim, yang sangat berdampak pada komoditas pertanian. Curah hujan yang tinggi, serangan hama, atau banjir bisa mengganggu panen dan menyebabkan kelangkaan barang tertentu. Cuaca buruk juga kerap memperlambat distribusi barang dari daerah produksi ke pasar konsumsi, sehingga menciptakan tekanan terhadap harga.

Secara umum, pergerakan harga sembako seperti yang terjadi di Jawa Timur bisa menjadi barometer yang sensitif terhadap kondisi ekonomi lokal. Naik-turunnya harga tidak hanya berdampak pada konsumen rumah tangga, tetapi juga pedagang kecil, pelaku UMKM kuliner, hingga pelaku industri makanan berskala besar. Maka dari itu, memantau harga bahan pokok menjadi hal penting yang harus dilakukan secara rutin oleh pemerintah daerah, pengelola pasar, dan masyarakat itu sendiri.

Dalam hal ini, peran sistem informasi seperti Siskaperbapo sangat vital. Sistem ini menyediakan data real-time mengenai harga bahan pokok dari berbagai wilayah di Jawa Timur, sehingga dapat menjadi acuan bagi kebijakan stabilisasi harga, pengendalian inflasi, dan distribusi subsidi pangan secara tepat sasaran.

Bagi pemerintah, data harga yang akurat sangat penting dalam menyusun program intervensi pasar. Misalnya, jika harga bawang merah terus meningkat dalam waktu lama, maka dapat dikeluarkan kebijakan untuk memasukkan pasokan tambahan dari wilayah surplus atau melalui operasi pasar. Sebaliknya, jika terjadi penurunan drastis seperti pada cabai rawit merah, maka perlu ada langkah untuk menjaga stabilitas harga agar petani tidak merugi.

Dari sisi konsumen, informasi seperti ini dapat digunakan untuk menyusun strategi belanja yang lebih bijak. Masyarakat bisa mengalihkan konsumsi sementara ke komoditas yang sedang mengalami penurunan harga, atau menyesuaikan menu harian dengan bahan-bahan yang lebih terjangkau.

Akhirnya, fluktuasi harga sembako adalah fenomena yang tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun dapat dikelola melalui sistem informasi yang transparan, kebijakan yang adaptif, dan partisipasi aktif dari semua pihak dalam rantai distribusi pangan.

Dalam konteks ini, data bukan hanya sekadar angka, melainkan potret nyata dari kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Kenaikan atau penurunan harga bawang, cabai, atau daging sapi sejatinya memberi sinyal tentang bagaimana sistem pangan kita bekerja atau tidak bekerja  dengan semestinya. Oleh karena itu, memahami pergerakan harga sembako harus dilakukan bukan sekadar sebagai laporan ekonomi, tetapi sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index