ERIK THOHIR

Naturalisasi Penyerang Baru Timnas Diumumkan Erick Thohir

Naturalisasi Penyerang Baru Timnas Diumumkan Erick Thohir
Naturalisasi Penyerang Baru Timnas Diumumkan Erick Thohir

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat lini depan Timnas Indonesia jelang fase krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali memberikan sinyal kuat mengenai kehadiran dua pemain naturalisasi baru. Kedua pemain tersebut, meskipun belum diumumkan namanya secara resmi, diyakini akan menjadi bagian penting dari skuad Garuda yang akan berlaga dalam dua pertandingan uji coba melawan Kuwait dan Lebanon di Surabaya pada September 2025.

Sinyal dari Erick Thohir bukan hanya menjadi kabar baik bagi para pecinta sepak bola nasional, tetapi juga mempertegas arah strategi PSSI yang kini secara konsisten menargetkan penguatan sektor serangan melalui proses naturalisasi. Menurut Erick, dua calon pemain yang sedang dalam tahap finalisasi proses naturalisasinya diproyeksikan untuk mengisi sektor depan, sektor yang kerap menjadi sorotan dalam penampilan Timnas di level internasional.

“Sudah pasti di depan. Kalau di belakang, tengah, saya rasa kita cukup dengan pergantian yang ada,” ujar Erick kepada awak media saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Pernyataan tersebut menjadi indikasi bahwa PSSI kini mulai menaruh fokus besar terhadap efektivitas serangan Timnas Indonesia. Dalam beberapa laga terakhir, lini depan kerap menjadi sorotan akibat kurangnya penyelesaian akhir yang tajam, meskipun dari segi organisasi permainan sudah menunjukkan peningkatan signifikan.

Lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa proses administrasi kedua pemain tersebut kini tengah berada di jalur yang membutuhkan dukungan lintas institusi. “Semua tergantung proses di pemerintah dan DPR. Saya minggu depan akan menyampaikan nama-nama alternatif kepada Presiden, karena memang harus mendapat dukungan dari pemerintah dan DPR,” jelasnya.

Proses naturalisasi di Indonesia sendiri memang membutuhkan persetujuan eksekutif dan legislatif, mengingat status kewarganegaraan merupakan urusan kenegaraan yang tidak bisa diputuskan sepihak oleh federasi olahraga. Erick juga menekankan bahwa PSSI sudah memiliki komunikasi aktif dengan pemerintah untuk mempercepat proses tersebut, mengingat tenggat waktu yang semakin dekat dengan pertandingan internasional.

Tak hanya dua calon pemain naturalisasi, publik sepak bola Indonesia juga akan menyambut kehadiran Mauro Zijlstra, striker muda potensial yang kini bermain di klub Belanda, FC Volendam. Zijlstra, yang memiliki darah Indonesia-Belanda, diyakini dapat memberikan kontribusi penting baik untuk Timnas senior maupun Timnas U-23. Ia disiapkan untuk tampil di dua agenda besar September mendatang: uji coba internasional serta Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Kehadiran pemain berdarah diaspora seperti Zijlstra menunjukkan betapa pentingnya kontribusi pemain-pemain yang memiliki ikatan dengan Indonesia, baik dari sisi teknis maupun mentalitas. Dalam beberapa tahun terakhir, pemain naturalisasi dan diaspora telah memberikan warna baru dalam permainan Timnas, yang sebelumnya terlalu bergantung pada pola serangan tradisional dan minim kecepatan di lini depan.

Dua pertandingan uji coba melawan Kuwait dan Lebanon bukan hanya ajang pemanasan, tetapi menjadi bagian penting dari persiapan Tim Garuda menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada fase ini, Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama dua tim kuat Asia: Arab Saudi dan Irak.

Menghadapi dua kekuatan utama dari Timur Tengah, PSSI dan pelatih kepala tentu memerlukan amunisi terbaik untuk menambah variasi serangan dan menjaga konsistensi permainan. Uji coba di Surabaya menjadi panggung awal untuk menguji sinergi pemain lama dengan wajah-wajah baru.

Adapun jadwal pertandingan di fase grup akan mempertemukan Indonesia dengan Arab Saudi pada 8 Oktober 2025 dan melawan Irak pada 11 Oktober 2025. Persaingan dipastikan berlangsung ketat, sebab hanya pemuncak klasemen grup yang otomatis akan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sementara itu, posisi runner-up grup akan memasuki putaran kelima yang berlangsung pada November 2025, dengan sistem playoff antar-konfederasi.

Strategi PSSI dalam merekrut pemain naturalisasi dipandang sebagai langkah realistis untuk meningkatkan daya saing Timnas. Apalagi dalam konteks sepak bola modern, kolaborasi antara pemain lokal dan naturalisasi sudah menjadi pemandangan umum di banyak negara.

Namun, keberhasilan strategi ini tetap bergantung pada dua hal utama: kesiapan adaptasi pemain baru serta kerangka kerja kolektif tim secara menyeluruh. Di sinilah pentingnya agenda uji coba yang akan datang, di mana pelatih dapat menilai performa secara langsung dan menentukan skema permainan terbaik.

Jika proses naturalisasi kedua pemain tersebut berjalan lancar, maka Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil lebih kompetitif. Harapan publik pun menguat agar skuad Garuda tak hanya hadir sebagai pelengkap di babak kualifikasi, tetapi mampu menjadi penantang serius untuk lolos ke panggung Piala Dunia.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, federasi, dan para suporter, Timnas Indonesia kini berada di jalur transformasi yang menjanjikan. Proyeksi masa depan tak lagi sekadar angan, melainkan proses nyata yang disiapkan dengan matang dan terukur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index