JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IV Semarang mencatat angka positif dalam pelayanan kereta api lokal sepanjang paruh pertama tahun 2025. Tercatat sebanyak 567.308 penumpang menggunakan tiga kereta api lokal yang beroperasi di wilayah Daop IV, yaitu KA Blora Jaya, KA Kedungsepur, dan KA Banyubiru. Angka ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat Jawa Tengah terhadap moda transportasi kereta api sebagai sarana perjalanan harian maupun wisata.
Dari total penumpang tersebut, sebanyak 277.630 orang melakukan keberangkatan dari berbagai stasiun di wilayah Daop IV, sementara 289.678 penumpang turun di sejumlah kota dan kabupaten tujuan. “Tiga KA lokal yang saat ini beroperasi, KA Blora Jaya, KA Kedungsepur, dan KA Banyubiru, terbukti menjadi moda pilihan masyarakat untuk perjalanan rutin maupun wisata, dengan dukungan tarif yang sangat terjangkau,” ungkap Manajer Hubungan Masyarakat KAI Daop IV, Franoto Wibowo.
Keberadaan kereta api lokal ini tidak hanya sekadar menjadi alat angkut massal, melainkan juga berperan sebagai bagian penting dari infrastruktur sosial yang menghubungkan ruang antar wilayah dan mempererat interaksi masyarakat antar daerah. Dengan tarif yang relatif murah, kereta lokal membuka akses yang lebih mudah dan cepat bagi warga desa dan kota kecil untuk menuju pusat-pusat kota besar seperti Semarang dan sekitarnya.
- Baca Juga Promo Garuda Indonesia 600 Ribu Kursi
Wilayah jangkauan KA lokal Daop IV mencakup area strategis mulai dari Semarang, Grobogan, Blora, Cepu, Demak, Surakarta, hingga Yogyakarta. Jaringan ini memungkinkan berbagai kalangan, termasuk pelajar, pekerja harian, hingga pelaku usaha kecil, dapat menjalankan aktivitas mereka dengan lebih efisien. “KA lokal bukan hanya sebagai alat angkut, melainkan bagian dari infrastruktur sosial yang menyatukan ruang dan memperkuat interaksi antar daerah,” tambah Franoto.
Fungsi sosial dan ekonomi dari kereta api lokal sangat signifikan. Dengan menyediakan akses transportasi yang terjangkau dan andal, moda ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di berbagai wilayah, termasuk yang berada di daerah terpencil. Misalnya, pelaku usaha kecil bisa lebih mudah mengirimkan barang dagangan ke pusat kota atau pasar yang lebih besar, sementara pelajar dan pekerja dapat menempuh perjalanan harian dengan biaya rendah dan waktu tempuh yang efisien.
Selain itu, KAI Daop IV Semarang juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kereta api lokal. Franoto menyebutkan beberapa aspek yang menjadi fokus perbaikan, seperti ketepatan waktu keberangkatan, kebersihan fasilitas, serta integrasi dengan moda transportasi lain. Pengembangan rute dan peningkatan frekuensi keberangkatan juga menjadi prioritas demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
Sinergi dengan pemerintah daerah pun terus dijalin untuk menguatkan peran kereta api lokal sebagai bagian penting dalam ekosistem transportasi di Jawa Tengah. Kerja sama ini diharapkan bisa mendukung pengembangan infrastruktur serta meningkatkan kemudahan akses bagi pengguna layanan kereta api.
Selama masa libur sekolah, KAI Daop IV Semarang mencatat lonjakan jumlah penumpang. Pada periode 23 Juni hingga 13 Juli 2025, tercatat sebanyak 557.649 penumpang melakukan keberangkatan dari stasiun-stasiun di wilayah tersebut dengan rata-rata harian mencapai 24.246 penumpang. Stasiun Semarang Tawang menjadi pusat aktivitas penumpang tertinggi selama masa libur, diikuti oleh Stasiun Semarang Poncol dan Stasiun Tegal.
Selain keberangkatan, Stasiun Semarang Tawang juga mencatat jumlah kedatangan penumpang tertinggi dengan angka mencapai 166.047 orang selama periode tersebut. Hal ini menandakan peran penting stasiun ini sebagai pintu gerbang utama mobilitas masyarakat di kawasan tersebut.
Keberhasilan layanan KA lokal Daop IV ini menunjukkan bahwa moda transportasi berbasis rel masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perjalanan sehari-hari dan wisata. Dengan tarif yang terjangkau, jaringan yang luas, serta upaya perbaikan berkelanjutan, kereta api lokal mampu memberikan solusi transportasi yang efektif dan efisien.
Ke depannya, dengan dukungan pemerintah dan inovasi pelayanan, KAI Daop IV diharapkan dapat terus meningkatkan layanan dan memperluas jangkauan kereta api lokal. Hal ini sekaligus akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan.
Melalui penyediaan layanan kereta api lokal yang handal dan terjangkau, KAI Daop IV membuktikan bahwa transportasi publik bukan hanya soal perpindahan fisik, tetapi juga merupakan sarana penghubung sosial dan pendorong kemajuan ekonomi wilayah.