JAKARTA - Ketika sektor formal belum sepenuhnya menjangkau pelosok wilayah, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu tumpuan utama penggerak roda ekonomi masyarakat. Melalui program pemberdayaan berbasis komunitas, Rumah Zakat kembali menunjukkan kontribusinya terhadap penguatan ekonomi lokal, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Program BURSA (Bantuan Usaha Rakyat Sejahtera) yang dijalankan oleh Rumah Zakat menjadi jembatan bagi para pelaku usaha kecil di Desa Berdaya Batu Merah, Ambon, untuk mendapatkan akses bantuan modal usaha. Salah satu figur inspiratif dalam program ini adalah Ibu Adena Jika, yang akrab disapa Mama PJ, seorang perempuan tangguh pelaku usaha kripik rumahan yang kini mulai merasakan manfaat dari upaya pemberdayaan tersebut.
Bermula dari dapur rumah sederhana, Mama PJ memproduksi beragam jenis kripik seperti kripik pisang, singkong, dan aneka rasa lainnya. Apa yang semula hanya menjadi usaha rumahan kini tumbuh menjadi bisnis kecil yang mulai dikenal di sekitar Ambon.
“Alhamdulillah, sekarang pesanan semakin banyak, baik lewat telepon maupun WhatsApp. Kami bahkan mulai mengantar langsung ke toko-toko sekitar Ambon,” ujar Mama PJ penuh antusias.
Tak hanya menerima dana bantuan modal usaha, Mama PJ juga memperoleh pendampingan usaha dari relawan inspirasi Rumah Zakat. Hal ini mencakup pelatihan pemasaran digital, pencatatan keuangan sederhana, hingga strategi distribusi produk. Produk-produknya kini sudah menembus minimarket dan supermarket lokal, didukung sistem distribusi mandiri yang mempertimbangkan jarak dan biaya operasional.
Pendekatan Rumah Zakat tidak sekadar bersifat karitatif atau sebatas memberi bantuan uang, melainkan menyertakan proses pendampingan intensif yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha secara berkelanjutan. Tujuan akhirnya adalah membentuk ekosistem ekonomi yang tangguh dan mandiri.
Mama PJ, seperti banyak UMKM lainnya, menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal, keterampilan manajemen, hingga akses pasar. Namun, melalui intervensi langsung seperti program BURSA, pelaku usaha tidak lagi berjalan sendiri. Ada dukungan, ada pelatihan, dan yang terpenting, ada kepercayaan bahwa usaha mereka layak untuk terus berkembang.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian Rumah Zakat dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Melalui Desa Berdaya, Rumah Zakat mendorong partisipasi warga dalam memetakan potensi ekonomi di lingkungannya, serta menumbuhkan semangat gotong-royong untuk mendukung pelaku usaha setempat.
Rumah produksi yang layak dan sistem distribusi yang efisien menjadi dua hal yang terus diupayakan agar UMKM seperti milik Mama PJ bisa naik kelas. Tidak hanya bergantung pada pasar lokal, melainkan juga mampu menjangkau konsumen lebih luas dengan bantuan teknologi dan sistem logistik yang lebih tertata.
Dalam konteks pembangunan nasional, UMKM memiliki peran vital yang tak bisa diremehkan. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen PDB Indonesia berasal dari sektor UMKM, dan lebih dari 90 persen tenaga kerja nasional terserap di sektor ini. Maka, program pemberdayaan seperti yang dilakukan Rumah Zakat bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi mikro, tetapi juga menyokong struktur ekonomi nasional dari bawah.
Pendekatan yang digunakan Rumah Zakat ini juga memperlihatkan bahwa intervensi sosial haruslah bersifat inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan. Bantuan tidak berhenti pada penyerahan dana, namun dilanjutkan dengan monitoring, evaluasi, dan bimbingan agar hasilnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.
Keberhasilan Mama PJ dalam mengembangkan usahanya menjadi inspirasi bagi perempuan lain di komunitasnya. Ia menjadi bukti nyata bahwa dengan sedikit dukungan yang tepat, usaha kecil pun bisa bergerak menuju kemandirian.
Bagi Rumah Zakat, ini bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang dalam memfasilitasi perubahan sosial. Komunitas-komunitas yang diberdayakan akan menjadi motor perubahan di lingkungannya, menciptakan efek domino yang menginspirasi warga lainnya untuk berani memulai usaha dan bangkit dari keterbatasan.
Program BURSA dan pendampingan UMKM yang dijalankan di Ambon hanyalah satu dari sekian banyak inisiatif serupa yang dilakukan Rumah Zakat di seluruh Indonesia. Setiap cerita seperti milik Mama PJ adalah bagian dari mosaik besar tentang upaya menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan berdaya secara sosial.
Rumah Zakat juga mengajak masyarakat luas untuk turut serta dalam mendukung gerakan ini. Kontribusi bisa dilakukan melalui berbagai kanal, termasuk donasi langsung ke situs resmi www.rumahzakat.org/zakat, yang hasilnya akan langsung digunakan untuk memberdayakan warga di berbagai desa berdaya di Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi, pemberdayaan seperti ini menjadi jalan untuk memutus rantai kemiskinan struktural dan menciptakan perubahan yang lebih merata. Di tangan pelaku usaha seperti Mama PJ, Indonesia yang lebih kuat dan mandiri bukan sekadar harapan, melainkan kenyataan yang sedang dibangun dari rumah ke rumah.